Hok (6)

7.6K 381 3
                                    

Diatas itu berperan jdi cindy. Nama aslinya arisara tongborisuth pemeran jane di yes or no 1.
Makasih udah mau baca cerita gaje ini tapi gua pribadi bakal sneng bgt klo ada yg kritik crita ini 😀

***

"Jadi lo sama sekali belum pacaran sama ellen? Bahkan dia belum tau kalo lo cewe?" Tanya sena. Araya tak langsung menjawab. Ia menghisap rokoknya terlebih dulu. Pandangannya lurus kedepan dan kosong. Tapi pikirannya penuh dengan kecemasan dan penasaran. Ia menghembuskan asap rokoknya perlahan. Poey dan sena saling menatap.

"Lo berdua tau. Gimana tersiksanya gua melihat kepergian nam. Sakit. Tapi gue bisa apa? Dia normal. Gue terlalu pengecut. Gue bodoh" araya tertawa kecil. Ia menertawai dirinya. Dipijit perlahan keningnya. Untuk sedikit meregangkan pikiran.

"Apa lo cinta sama ellen?" Tanya poey.

"Gue ngga ngerti. Bahkan buat tau diri sendiri aja rasanya sulit poey" jawab araya.

"Lo punya dua pilihan ray" ucap sena. Poey dan araya menatap sena bingung.

"Kalo lo emang cinta sama ellen. Jangan biarkan diri lo penasaran. Urusan diterima atau ngga itu belakangan. Gue yakin. Dia pasti juga suka sama lo. Jangan biarkan dia pergi seperti nam. Gue tau itu ngga mudah. Setidaknya lo ngga jadi manusia bodoh buat yang kedua kalinya. Lo ngga perlu ngaku kalo lo cewe untuk sekarang. Biarin cinta tumbuh semakin besar dihati ellen. Nyatain perasaan lo atau ngga selamanya ray" ucap sena. Poey mengangguk setuju. Sementara araya terdiam memikirkan perkataan sena. Ada benarnya juga. Tapi araya takut ellen tau siapa dia sebenarnya.

"Gue rasa sikap hero lo ke dia. Udah buat dia jatuh hati. Gue ini berperan sebagai wanitanya di dunia lesbian. Wanita normal pun pasti akan rasakan yang sama ray" lanjutnya..

"Kedua..." sena terdiam. Araya menaikkan kedua alisnya dan membenarkan posisi duduknya. Seakan ia sedang merencanakan strategi pembantaian para penjajah di indonesia.

"Lo. Transgender". Kali ini poey menatap araya. Araya semakin memiliki banyak pilihan yang membuat kepalanya semakin penuh.

"Gue.. gue bingung. Tapi setiap kali gue deket dan bersentuhan sama ellen. Rasanya. Sama seperti saat gue sama nam. Bahkan, ellen bisa buat perasaan gua ke nam semakin sirna dan bahkan lupa. Bahkan apa yang gua rasain ke nam dan ellen itu jauh lebih besar terhadap ellen. Jantung gua terasa akan putus dari tempatnya. Sikap apa adanya yang hangat. Saat dia cemas ketika gua kenapa kenapa. Gua merasa bahagia. Dan..."

"Lo cium dia. Ya. Lo cium dia buat pastiin perasaan lo dan sebaliknya" ucap poey memotong pembicaraan.

"Khun ba" ucap araya.

"Gue ngga gila araya. Gue serius. Sebentar lagi. Lo ulang tahun. Itu adalah moment yang sangat pas buat nyatain perasaan lo kedia" usul poey.

Araya terdiam. Semakin menimbang nimbang perkataan sena dan poey.

"Gue bakal bantu lo. Pokoknya lo bakal ketemu sama princess di hari ulang tahun lo. Jangan sua sia in dia ray. Lo lupa kalo dulu gua juga normal. Poey yang bikin gue ngerasa dibutuhin. Dan gue jatuh cinta sama poey." Ucap sena. Membuat poey senyum sumringah.

***

Setelah makan malam, araya dan maminya, som. bersantai sambil menonton tv. Tapi araya justru memutar musik dengan lagu yang sama. Thank you by Lee min ho. Sesekali maminya melirik anak semata wayangnya yang senyum senyum sendiri. Karna tidak konsen menonton tv, akhirnya ia putuskan untuk mematikannya.

"Tam mai a? (Kenapa?)" tanya ibu som. Araya tak menjawab. Ia masih asik berkutat dengan pikirannya.

"Araya" panggil maminya.

Araya 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang