LOCKDOWN | About Her

339 102 12
                                    

About Her


🍂🍂🍂



First you say you love me, then you say you don't


🎵🎵🎵

AZALINE Elaazav Atmaja, satu-satunya perempuan di sekolahnya yang bisa menonton konser band yang sudah terkenal dimana-mana, yaitu Andromeda Music. Awalnya tidak ada yang tahu tentang kepergiannya ke konser malam ini. Tapi karena mulut ember Maureen—sahabatnya—teman sekelasnya tahu dan memintanya mengambil foto Aldizar selaku vokalis band tersebut dan guest star-nya, Darreno Fernandez.

Bukannya ia tidak suka menolong temannya. Hanya saja.., please. Darreno Fernandez itu hanyalah orang yang menyanyikan lagu orang lain—alias hanya meng-cover lagu—tapi gayanya sudah selangit. Berbeda dengan Andromeda Music yang sudah mempunyai beberapa album walaupun tahun ini adalah konser terakhir mereka. Mengingat Aldizar yang akan terjun ke dunia bisnis untuk membantu Ayahnya.

Setelah menikmati lagu berjudul Come dari Andromeda Music, Zaline langsung menuju backstage dan menunjukkan kartu identitasnya kepada petugas yang berjaga. Tapi ketika ia berjalan menuju toilet, seseorang menabrak bahunya keras. Aduh, ringis Zaline dalam hati. Lagi-lagi Darren.

  "Kalau jalan liat-liat dong," omel Zaline dengan bibir mengerucut lucu.

  Zaline mendengus kesal. Bukannya minta maaf, cowok itu sekarang malah menatapnya tanpa kedip.

  "Baru cover lagu orang aja udah ngeselin. Gimana punya lagu beneran?" gerutu Zaline. Cewek itu langsung masuk ke tenda bertuliskan "Aldizar Elaazav Atmaja".

  "Kenapa sih?" tanya Aldizar yang baru kembali dari panggung pada Zaline yang sedang memakan buah anggur dengan brutal.

  "Tadi aku ketemu Darren," jawab Zaline dengan nada kesal.

  "Terus?" tanya Aldizar bingung. Bukannya adiknya ini sangat anti dengan guest star-nya itu?

  "Dia nabrak aku, terus gak minta maaf lagi. Gimana gak kesel?"

  "Menurut Abang, Darren bukan orang yang kayak gitu, kok," ujar Aldizar sambil mengerutkan keningnya.

  "Ya mungkin dia cuma cari muka aja di depan Abang," balas Zaline langsung menghujat.

"Ck, kamu udah mulai bawel. Ayo pulang, kamu pasti ngantuk," ucap Aldizar. Pria itu melihat jam yang berada di pergelangan tangannya. Jam sudah menunjukkan pukul satu lewat lima belas menit. Pantas saja.

"Aku bukan anak kecil lagi," protes Zaline kesal.

Aldizar terkekeh, lalu merangkul bahu Zaline, berjalan keluar dari tenda dan berpamitan kepada pemain keyboard dan drum yang masih ada disini. Sisanya sudah pergi entah kemana.

"Bro, gue balik ya. Biasa nih, udah rewel," ujar Aldizar yang membuat Zaline mendelik kearah kakaknya itu.

"Ati-ati, Bro! Jangan lupa ya!" Malik, pemain drum Andromeda Music menyahut dengan semangat.

Aldizar mengangguk singkat. Tentu saja ada after party menunggu mereka di night club nanti. Tentu saja ia tidak akan mengajak Zaline, mengingat adik kecilnya yang tidak akan ia biarkan terkontaminasi dengan hal-hal seperti itu.

"Mau pergi lagi, Bang?" tanya Zaline ketika mereka berada di perjalanan.

  "Ya. Kamu sebagai anak kecil, gak boleh ikut," jawab Aldizar dengan senyum mengejek.

LOCKDOWN [ALS #3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang