40;Not Me

15.4K 2.3K 290
                                    

Kai's POV.

Emosi gue benar-benar naik saat Cherry membalas pelukan gue dengan erat.

Bukan! Bukan karna Cherry membalas pelukan gue, gue emosi. Tapi karna air mata Cherry yang kesekian kalinya terjatuh karena Chanyeol.

Gue sih udah biasa menenangkan Cherry kalo lagi nangis seperti sekarang tapi kali ini bener-bener beda. Entah kenapa gue kesel liat Cherry nangis karna Chanyeol.

"Chanyeol jahat, Ka!" Adu Cherry ke gue sambil sesekali memukul punggung gue.

Ini sakit. Tapi gue yakin apa yang dirasain Cherry saat ini lebih sakit tapi ada lagi yang lebih sakit, yaitu gue.

Entah.

Jangan tanya kenapa.

Gue juga gak tau alasannya.

"Iyaa Cher gue tau.." jawab gue selembut mungkin. Gue gak mau rambut kesayangan gue ini jadi korban seperti terakhir kali gue menenangkan Cherry yang malah berujung maut buat gue.

Gue berjanji, Yeol! Kalau gue ketemu lo, gue bakal buat lo menderita!

"KAI!!!" Teriak Cherry yang buat gue kaget tapi gue berusaha tenang.

"Hmm, gue di sini." Jawab gue.

"I NEED PARK CHANYEOL!!" Jawab Cherry sambil berteriak yang membuat gue seketika hilang kendali. Serasa otak gue berhenti berkerja dan jantung gue berhenti berdetak.

"I need Chanyeol now!!! Gue hikss.. gue gak bisa tanpa Chanyeol, Ka!!!" Lanjut Cherry yang bikin gue semakin merasakan sakit di bagian dada sebelah kanan gue.

"Udah ada gue di sini, Cher.." jawab gue berusaha menenangkan Cherry.

Apa gue aja gak cukup?

Cherry melepaskan pelukannya dari gue dan beralih menatap mata gue.

Those eyes! Argh!

"Kai! I need him so much! I miss him! Lo tau gak!!! Gue tiap hari nangis karna berusaha melupakan Chanyeol tapi apa Kai apa? Apa yang gue dapat? Chanyeol nyatanya gak pernah kembali ke gue, dia malah lebih memilih Lucy dibanding gue." Kata Cherry yang buat gue bener-bener marah sekarang.

Apa yang ada di pikiran Cherry hanya Chanyeol?!

Bentar..

"Lucy?!" Tanya gue penasaran akan apa maksud dari perkataan Cherry.

"Kai!! Mereka jadian kan?" Tanya Cherry ke gue yang bikin gue bingung.

"Siapa?" Tanya gue berusaha tenang.

"Chanyeol dan Lucy.. di hari Lucy dateng ke Villa itu gue lihat dia make out sama Chanyeol di atas ranjang gue dan hanya memakai daleman bawah doang! Lo bayangin Ka! Sahabat gue!!!! AHH SUCKS!!!"

Gue terdiam untuk sesaat mencerna apa yang Cherry ceritakan ke gue.

Jadi desahan yang gue denger saat di villa itu beneran dari Chanyeol dan Lucy?! BRENGSEK!

Cherry kembali memeluk gue yang dengan cepat gue balas pelukannya.

Gue gak habis pikir sama apa yang dibilang sama Cherry barusan. Lucy? Chanyeol? Hah! Gue harusnya udah duga dari awal kenapa Lucy ngedeketin Chanyeol dan mau temenan sama cewek dingin kayak Cherry.

Akhirnya gue punya dua daftar hitam dalam death note gue, Park Chanyeol dan Lee Lucy.

Gue mengeratkan pelukan gue ke Cherry yang terus terisak di pelukan gue sambil memanggil nama Chanyeol.

"GUE DISINI! ADA GUE! KENAPA LO MALAH NYEBUT NAMA CHANYEOL SIH?!"

Itu lah kata-kata yang saat ini pengen banget gue teriakin ke arah Cherry tapi gue gak bisa. Perasaan gue saat ini gak penting, yang terpenting adalah Cherry. Ketenangan dia adalah kedamaian gue.

"Kai.. I need Chanyeol! Gue cinta sama dia Kai!" Teriak Cherry yang bikin gue pengen nangis juga kayak Cherry.

Demi tytyd Sehun yang kejepit resleting, gue bener-bener merasakan sakit di dada gue karna isakan Cherry di pelukan gue.

Dan gue tersadar...

Yang Cherry butuhkan adalah Chanyeol.

Bukan gue.

Gue sadar.

Yang Cherry cari adalah Chanyeol.

Bukan gue.

Gue juga sadar.

Kalau cinta Cherry gak pernah berpindah dari tempat awalnya yaitu, hati Chanyeol.

Bukan gue.

Gue sadar berkali-kali bahwa yang seharusnya ada di sini adalah Chanyeol.

Bukan gue.

Seharusnya gue bersyukur bisa melakukan semua ini ke Cherry. Gue beruntung bisa jadi orang yang diandelin Cherry saat dia butuh, gue juga merasa beruntung saat Cherry nangis, gue bisa jadi sandaran yang tepat untuk dia.

Seharusnya gue berterima kasih dengan Chanyeol. Karna dia gue bisa merasakan perasaan yang sebenarnya gak bener ini ke Cherry.

Dan gue sadar, gue sayang sama Cherry bukan sebagai sahabat tapi sebagai seorang cewek yang bener-bener gue suka.

"Gue akan melakukan apapun yang lo mau." Kata gue ke Cherry yang bikin dia mendongak menatap ke arah gue.

Entah kenapa ini buat napas gue semakin tercekat.

"Beneran?" Tanyanya yang gue jawab deheman.

"Kalo gue minta bawain Chanyeol ke sini?" Tanya Cherry.

Kan udah gue bilang, BUKAN GUE WOY!

"Dia bakal datang ke sini.." jawab gue.

"Beneraaaann?" Tanya Cherry semangat.

Gue mengangguk kecil dan tersenyum ke arah Cherry.

"Janji?" Tanya Cherry ke gue sambil menyodorkan jari kelingking kanan miliknya.

Setidaknya gue harus bisa liat lo bahagia karna cinta walaupun bukan sama gue.

Gue bisa kok lihat lo bahagia karna hal lain dan pastinya sama gue.

Gue bakal pastiin itu Cherry.

Gue mengaitkan kelingking gue di jari kelingking Cherry yang bikin dia tersenyum lebar.

Cherry, you need to hajima!

Gue memeluk Cherry dengan erat.

"Ke--"

"Biarin gini dulu aja." Kata gue yang bikin Cherry menghela napas lega.

"Gue sayang sama lo, Kai." Kata Cherry yang bikin gue tertusuk pas di hati.

"Gue lebih sayang sama lo, Cherry." Jawab gue sambil mengelus rambut panjang milik nya.

Cinta tidak harus memiliki kan? Lagi pula Cherry udah jadi milik gue kok, walau belum seutuhnya.

Tbc?

Vomment juseyo❤
Thanks for reading!💙

What do you think about this chapter?

BAD GUY;PCY ✅Where stories live. Discover now