Apa jadinya, jika kalian bertemu dengan seseorang yang benar-benar sama dengan kalian?
Atlan dan Stella adalah dua orang yang tidak sengaja saling bertemu di satu tempat. Mereka bertemu dengan keadaan dimana apa yang mereka pakai itu sama persis. Da...
Laki-laki ini mengulurkan tangannya, "Saya sekertaris dari pemilik Bear Company."
Mata Stella berkedip beberapa kali, ia segera menjabat tangan laki-laki di depannya. "Oh maaf, saya Stella."
Bear Company adalah perusahaan baru tapi sudah berhasil menguasai pasar di negara ini. Perusahaan yang awalnya bergerak hanya di bidang pakaian, lalu sekarang mengembakan perusahaannya dengan membuka mall yang langsung di sambut antusias oleh masyarakat negara ini. Stella juga mendengar kalau perusahaan ini sudah berhasil membuka cabang di beberapa negara, termasuk Indonesia, negara yang sangat ia rindukan dan tidak pernah ia kunjungi selama enam tahun belakangan ini. Oh ya, pakaian yang sangat terkenal di perusahaan ini adalah pakaian untuk sepasang kekasih.
"Kalau begitu apa kita bisa memulai wawancaranya?"
Stella mengelus belakang lehernya, "Bukannya, seharusnya saya mewawancarai atasan anda?"
Laki-laki ini tertawa mendengar pertanyaan Stella, "Tentu saja atasan saya yang anda wawancarai bukan saya."
Mata Stella langsung melihat sekeliling, "Lalu, sekarang dia di mana?"
"Aku di hati kamu selalu kok."
Deg. Stella mendengar suara tidak asing yang berasal dari belakangnya. "Maaf?"
Laki-laki ini tersenyum dan menunjuk kea rah belakang Stella, "Bos saya ada di belakang anda. Saya pergi dulu dan anda bisa mewawancarainya sebanyak mungkin."
Kaki Stella tidak mampu untuk memutar badan menghadap belakang. Seluruh badannya terasa kaku apalagi ketika sebuah tangan melingkar di perutnya. Parfum yang di pakai orang yang memeluknya dari belakang ini mulai menusuk hidungnya. Membawa kenangan lama yang sangat ia rindukan dan memutar sebuah kilas balik di kepalanya. Kilas balik mengenai kehidupan lamanya sebelum berada di negara ini.
"Ah, pemandangan yang indah." Orang ini meletakkan kepalanya di atas bahu kanan Stella. Ia tidak terlihat canggung, suaranya terdengar biasa saja. "Aku ingin pertanyaan pertama yang kamu tanyai itu mengenai, kapan aku mengajak kamu menikah? Kalau bukan itu, aku tidak ingin di wawancari sama kamu."
Stella mendengus setelah ia yakin bahwa orang yang sedang memeluknya ini adalah dia. "Maaf Pak Atlan yang terhormat dan sangat sulit untuk ditemui juga di hubungi, sekarang saya sedang melakukan sebuah pekerjaan maka, sebaiknya Pak Atlan melepaskan pelukan ini!"
Atlah terkekeh pelan, ia melepaskan pelukannya dan membalikan badan Stella sehingga menghadap ke arahnya. Senyuman lebar langsung terukir di wajahnya, "Kenapa sekarang kamu tambah cantik? Jangan-jangan kamu sudah punya pasangan ya?"
Stella berdecak, "Maaf Pak, sekarang itu tugasnya saya yang mewawancarai Bapak bukan Bapak yang mewawancarai saya. Pertanyaan pertama, kenapa Bapak menamai perusahaan Bapak dengan nama Bear? Jika Bapak menamai perusahaan Bapak dengan nama belakang Bapak, bukannya itu tambah bagus?"
"Pertanyaan yang bagus." Atlan menyelipkan beberapa helai rambut Stella yang tidak terikat. "Karena aku ingin memulai segalanya dari awal dan dasar tanpa adanya ikatan dari keluarga. Lalu, saya memilih nama bear karena bear mengingatkanku dengan seorang perempuan yang sangat aku cintai dan rindukan dan bear adalah sesuatu yang ia sukai."
Stella harus mampu menahan detak jantungnya dan berusaha untuk tidak merona karena jawaban Atlan. "Pertanyaan kedua, kenapa Bapak menyembunyikan identitas Bapak dan tidak mau di wawancarai oleh banyak orang? Kenapa juga Bapak tidak menerima pertanyaan yang sudah saya ajukan?!"
"Karena aku hanya ingin kamu yang mewawancaraiku untuk pertama kalinya dan satu-satunya wartawan yang mewawancaraiku. Aku hanya ingin mengatakan segala hal yang sudah aku lalui hanya kepadamu," Atlan menjeda ucapannya untuk pura-pura berpikir, "aku menolak segala pertanyaan kamu karena tidak ada satu pun pertanyaan yang menanyakan kapan aku menikah. Walau akhirnya aku menerima apa yang kamu tanyakan. Itu semua karena aku sudah tidak sabar untuk melihatmu."
Stella menarik napasnya lalu menghembuskan napasnya perlahan. Kalau begini, ia tidak akan mampu menyelesaikan pertanyaannya. "Baga....."
Atlan meletakkan jari telunjuknya di depan bibir Stella, "Untuk kali ini sudah cukup pertanyaannya. Karena kamu bakalan tahu segalanya tentang aku tanpa perlu aku jawab. Sekarang, kita harus menikmati pertemuan pertama kita yang kebetulan sekali kali ini lagi-lagi kita memakai pakaian yang sama."
Mata Stella langsung mengamati pakaiannya lalu beralih melihat pakaian Atlan, "Waw! Masih mempunyai selera dan kesamaan yang sangat sama!"
"Tentu saja." Tangan kanan Atlan mengelus pipi Stella dan tangan kirinya mengenggam tangan Stella. "Karena kita itu couple. We're not twins but we're perfect couple."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SELESAI
Akhirnya cerita Atlan dan Stella selesai juga😂. Makasih untuk kalian yang sudah setia membaca cerita ini sampai tamat dan menunggu ceritanya. Makasih banyak untuk kalian yang menyempatkan diri untuk vote dan makasih banyak sekali untuk kalian yang sudah memberikan komen. Makasih sekali lagi dan love you all!!