Beach Date

845 147 36
                                    

Jisoo's Point of View

Kita semua memang nggak pernah bisa memprediksikan pemikiran orang.

Di satu saat dia baik sama kita, di saat lain dia bersikap sebaliknya.

Di satu saat dia muji kita, di saat yang lain dia berkata buruk tentang kita.

Once, they're laughing with you. In the other time, they're judging you.

Sama kayak papa gue.

Siapa yang nyangka kalau perbincangannya bareng Jonghyun yang dipenuhi tawa malam itu cuma akting doang?

"Papa nggak suka kamu sama dia. Status masih mahasiswa, nggak jelas masa depannya gimana. Mending sama anak temannya papa aja. Dia masih muda, tapi udah jadi arsitek terkenal dibidangnya. Terjamin hidup kamu sama dia nak."

Pas gue ngebantah, dia bilang, "Terlambat. Papa udah ngerencanain pertunangan kalian."

Gue benci. Bukan sama papa gue. Tapi sama pemikirannya yang masih kayak orang jaman dahulu.

Please, It's 2017 already.

"Jisoo."

Cowok itu manggil gue. Gue suka pas dia nyebut nama gue tanpa embel-embel 'kakak' di depannya, dan bodohnya gue baru sadar akan hal itu.

"Seo Jisoo..."

"Kenapa?"

Jonghyun merengut. "Bengong mulu daritadi. Aku dianggurin. "

"Maaf maaf...." Gue nguyel-nguyel pipinya. Ekspresinya yang polos kayak anak kecil itu, selalu bikin gue gemes sama dia.

Jonghyun ngelepasin kedua tangan gue dari pipinya, lalu membawa salah satu ke dalam genggamannya.

Kita berdua cuma diam sambil menyusuri pesisir pantai. Iya, jadi Jonghyun ngebawa gue ke pantai atas request dari gue hehe. Entah ada angin apa, gue pengen aja gitu ngeliat sunset.

Bau-bau enak tiba-tiba menyeruak masuk ke hidung gue. Mata gue langsung nyari-nyari, dan ternyata nggak jauh di depan ada orang yang ngejual jagung bakar.

Seakan bisa baca pikiran gue, Jonghyun nanya, "Mau itu?"

Gue senyum lebar sambil ngangguk excited kayak anak kecil. Dan mungkin karena gue yang terlalu imut atau gimana, Jonghyun ngebawa tangannya yang free, terus ngelus rambut gue lembut.

"Yuk."

==

Sambil menyeruput cola-nya, Jisoo meletakkan tongkol jagungnya yang sudah bersih di atas piring. Jonghyun tertawa kecil melihat kondisi 3 tongkol di atas meja yang bersih tanpa tertinggal satu biji pun jagung.

Jisoo mencebik. "Kok ketawa sih?"

Jonghyun malah bertanya balik, "Suka banget ya?"

"Baaaanget."

"Sukaan mana sama aku?"

Jisoo diam sebentar, bertingkah seperti pertanyaan itu layak untuk dipikirkan. "Lebih suka sama jagung-nya."

"Kenapa?"

"Habisnya aku bukan suka lagi sama kamu. Aku-nya sayang sama kamu."

==

Karena sore telah berganti malam, dan sebelum Jisoo menghabiskan semua jagung yang ada di warung pinggir pantai itu, Jonghyun akhirnya memutuskan untuk membawanya pulang.

Dalam gelap, mereka kembali menuju ke tempat motor Jonghyun diparkir.

"Jonghyun," panggil Jisoo.

Cowok itu hanya menggumam tanpa mengalihkan pandangannya ke Jisoo.

"Liat sini dong."

Ketika Jonghyun akhirnya melihat ke arahnya, Jisoo dengan cepat berjinjit dan mencium sekilas pipi lelaki itu.

"Eh, mulut aku bau jagung ya? Hehe maaf ya," ujar Jisoo sedikit kikuk ketika Jonghyun hanya menatapnya saja tanpa memberikan respon apapun.

Namun, tiba-tiba Jonghyun merengkuh lembut tengkuk Jisoo dam membawa wajahnya mendekat.

Lelaki itu menatap mata Jisoo, bibirnya, lalu kembali ke matanya lagi. Ia meneguk air liurnya, membasahi kerongkongannya yang kering. Hingga pada akhirnya, ia memajukan wajah, membuat kedua bibir mereka saling menempel.

Their first ever kiss.

"Kamu kenapa baru nyium aku sekarang?" tanya Jisoo sesaat setelah kedua bibir mereka saling lepas. Wajahnya bersemu malu, tapi tentu saja Jonghyun tidak bisa melihatnya karena kurangnya pencahayaan.

Lelaki itu terkekeh kecil. "Habisnya kamu mancing sih."


"Jadi kalo aku nggak mancing, kamu nggak bakal pernah gitu?"

"Dari dulu, bibir aku itu udah gatel tau tiap ngelihat punya kamu. Tapi aku takut yang ada malah digeplak sama kamu," jelasnya yang diakhiri dengan tawa yang renyah.

Jisoo mencebik. "Kalau gitu, sekarang aku yang nyium kamu ya."

Jonghyun sedikit kaget ketika Jisoo tiba-tiba mengalungkan kedua tangan di lehernya. Namun, dengan cepat, Ia berbahagia hati membalas ketika Jisoo menciumnya. Lebih dalam, lebih intens, dan lebih lama dari sebelumnya.

===

Jisoo mabok jagung gaess makanya gitu
😂😂😂😂


Oh iya pengumuman nih, next chapter itu udah ending ya ㅠㅠ

Sebenarnya mau bikin sekalian disini, tapi ya mending dipisah biar tambah greget(?)

Untuk endingnya gimana, nanti cek aja langsung kalau udah aku post😂

Crush - Kim Jonghyun ✔️Where stories live. Discover now