Another Obstacle

897 165 7
                                    


Tidak terasa, sudah hampir 6 bulan Kim Jonghyun memandang status sebagai mahasiswa. Semester baru sudah di depan mata, dan hanya tersisa beberapa mata kuliah yang perlu diujiankan.

Hari ini adalah praktik terakhir anak-anak farmasi di Laboratorium Kimia. Ketika yang lain merasa senang karena salah satu beban akan terlepas, hanya Jonghyun yang mendesah berat ketika memikirkan ini adalah yang terakhir kalinya.

Masalahnya, sampai hari terakhir pun, rencananya gebetin Jisoo tidak terlaksana dengan baik.

Karena jadwal kuliah yang padat, ia jadi jarang main di fakultas ini. Ditambah Jisoo yang sepertinya menghindari dia. Jonghyun tidak tahu alasannya apa, tapi itu semua bermula sejak ia berpapasan dengan Jisoo di kantin milik fakultas lain.

Jonghyun hanya bisa mendesah.

"Eh, Jong! Matiin tuh apinya." suruh Joy yang tidak di dengar oleh Jonghyun.

Lelaki itu sedang termenung, menatap kosong gelas reaksi dengan air yang sudah berbuih-buih di dalamnya.

"Heh!"

Joy melayang-layangkan sebuah kertas di depan wajahnya, yang membuat Jonghyun terkesiap.

"Kenapa?"

"Bengong aja lo. Matiin tuh api-nya. Rasa-rasanya udah kayak mau meledak tuh gelas." sahut Joy.

Namun, belum sempat Jonghyun melakukan apa-apa, hal yang ditakutkan
Joy malah kejadian.

Gelas tersebut pecah tepat di depan wajah Jonghyun.

"Ah!"

Suara pecahan dan teriakan Sohye membuat perhatian semua orang teralihkan kepada mereka.Termasuk Jisoo dan para asistan lainnya yang sedang ngumpul di ruangan lain.

"Ji! Kelompok lo tuh." kata Jiae yang mengintip ke luar.

"Mereka kenapa?"

Jaehwan yang berada di belakang Jonghyun, menghampiri lelaki itu. "Eh bro, luka tuh muka lo."

Tidak perlu dibilang pun, Jonghyun sudah merasakan sakitnya. Ia meringis dan menyentuh goresan kecil di bawah matanya.

"Semuanya kok pada ngumpul-ngumpul disini? Sana balik ke tempat masing-masing!"

Jiae membubarkan kerumunan mahasiswa yang kepo, sedangkan Jisoo langsung berdiri di depan penyebab kerumunan itu.

"Ini kenapa bisa kayak gini?" tanya Jisoo khawatir sambil mengecek keadaan wajah Jonghyun.

"Gelasnya terlalu panas tadi kak, jadi pecah deh." sahut Joy yang merasa sedikit bersalah.

Jisoo menghela napas. "Yaudah sini, ikut saya."

Jonghyun mengikuti Jisoo ke ruangan asistan yang sudah kosong--asisten yang lain udah pada balik ngawasin kelompoknya karena insiden itu.

"Untung pake masker kan, jadi gak kegores-gores semua mukanya." Ucap Jisoo sambil memeriksa laci meja.

Jonghyun hanya diam dan menurunkan maskernya.

Jisoo mengeluarkan kotak kecil berisi obat merah dari dalam laci. Ia menggerakkan jarinya, sebagai sinyal agar Jonghyun mendekat ke arahnya.

Alis perempuan itu mengernyit. "Mau apa lo kalo pecahan kacanya masuk ke mata lo?"

""Lo'? Wah akhirnya kakak bisa ngomong biasa aja sama saya." Tukas Jonghyun yang membuat Jisoo terdiam.

Gadis itu memutuskan kontak mata antara mereka berdua, dan beralih sibuk ke cotton bud dan obat merah di tangannya. Jisoo memang cenderung melepaskan segala bentuk ke-formal-an ketika ia sudah cukup kenal dengan seseorang. Ia secara tidak sadar mengatakannya kepada Jonghyun. Namun, karena sudah terlanjur, jadi ya ia lanjutkan saja.

"Diem lo." omel Jisoo dan mulai mengoleskan cairan berwarna merah tersebut di wajah Jonghyun.

Laki-laki itu menggigit bibirnya, menahan rasa sakit yang muncul lebih kuat. Matanya fokus memandangi wajah Jisoo, memperhatikan setiap lekukan, dan menyimpannya di memori. Kapan lagi ia bisa sedekat ini dengan Jisoo.

"Lo ngapain ngelihatin gue kayak gitu?" tanya Jisoo di sela-sela aktivitasnya.

Jonghyun mengangkat sudut kanan bibirnya. "Abisnya saya kangen kak."

Perempuan itu terhenti dan menggeser penglihatannya, menatap mata Jonghyun tajam. "Udah gue bilang kan jangan suka modus."

"Tapi saya gak mo--Ah!"

Jonghyun merintih pelan ketika Jisoo menekan kuat luka-nya dengan cotton bud.

"Jangan banyak bacot." ujar Jisoo acuh dan beralih ke kotak kecil di meja.

Jonghyun memanyunkan bibirnya dan memilih untuk diam ketika Jisoo menempelkan plester kecil di lukanya. Daripada dia diapa-apain lagi.

"Udah selesai. Sana balik ke kelompok lo." Suruh Jisoo.

Namun, Jonghyun tidak bergeming sama sekali di tempatnya.

"Kakak nanti pulangnya bareng saya aja ya." ujar Jonghyun tiba-tiba.

Jisoo kaget. Biasanya Jonghyun akan bertanya dulu apa ia mau pulang bareng. Namun, ini jelas-jelas meminta bukan nanya lagi.

"Loh kok?"

Jonghyun juga kaget kenapa ia bisa-bisa tadi ngomong kayak begitu, karena itu bukan seperti dia yang biasanya. Ia sadar kalo Jisoo juga sedikit terkejut.

"Maksud saya.. kalau kakak mau. Kalau nggak mau, juga nggak apa-apa kak."

Jisoo tersenyum tipis melihat Jonghyun yang menunduk malu.

"Kakak sebentar mau dijemput sama cowok kakak. Jadi nggak usah, makasih."


===

UNRELATED, TAPI AKKK NGGAK KUAT SAMA GINGSULNYA WOOJIN

Crush - Kim Jonghyun ✔️Where stories live. Discover now