What Kenta Said

1.2K 211 7
                                    

Jisoo's Point of View


Asli ini rasanya gue pengen nangis. Si Namjoon nggak ada tanda-tanda ngehubungin gue. Daritadi isi line cuma chat-an teman teman gue aja. Pas gue cek whatsapp pun, terakhir last seen-nya itu 10 menit yang lalu, dan di sama sekali gak ngechat gue?

Dia udah nggak sayang gue apa?

Gue gamau ngechat duluan lagi. Udah capek gue ngejar-ngejar mulu kalau habis berantem, padahal gue nggak salah apa-apa.

Gue pengen liat kalau dia masih bersungguh-sungguh kayak dulu. Tapi hasilnya malah bikin dada tambah sesak aja.

Gue cuma leyeh-leyeh di kasur nggak jelas. Ini udah sejam setelah gue pulang dari kampus. Gue berhasil pulang tanpa kehujanan, berkat anak-anak itu.

Gue ngehela napas. Rasanya menyesal udah marah-marahin, judesin mereka.

Nungguin pesan dari Namjoon yang nggak jelas kapan datangnya, buat gue ngantuk. Mata gue jadi berat banget. Ditambah suara hujan di luar yang udah kayak lullaby.

Samar-samar gue denger suara mobil dari luar. Mama sama papa udah pulang kayaknya. Gue mau bukain pintu, tapi badan rasanya berat banget. Dan perlahan mata gue nutup begitu aja.

===

Jonghyun's Point of View

"Kak mau ke lab kimia ya?" tanya Seonho.

Iya kayak yang udah diceritain sebelumnya, Seonho itu 3 tahun lebih muda dari kita. Jadi meskipun kita setingkat, dia masih manggil-manggil kita 'kakak'.

"Iya, kenapa?"

"Ikut dong, hehe." Dia nyengir sambil ngebenerin letak kacamatanya yang sedikit miring.

"Ngapain?"

Gue jalan ke parkiran sambil muter-muter kunci motor di telunjuk gue. Seonho ngikutin gue dari belakang.

"Bosen kak di kelas. Nggak ada yang bisa diajak ngobrol."

Gue menghela napas pelan. Kadang gue kasian ama dia. Karena faktor umur dan kepolosannya, dia kadang sulit nyambung sama omongan anak-anak. Cuma gue, Minhyun, sama Jaehwan aja yang bisa tahan sama kepolosannya dia. Seongwoo aja kadang pengen ngepites nih anak kalau udah lemot.

"Yaudah deh naik."

Sesampainya di sana, kita ke kantin dulu. Karena gue lapar terus kata Kak Jisoo dia masih ada kelas. Sesuai perjanjian, gue mau ngantarin laporan yang udah fix ke dia.

Pas mau cari tempat duduk, mata gue nangkap sosok yang udah akrab banget.

"Kenta!" panggil Gue.

Yang punya nama langsung muter kepalanya ke arah gue. "Oit! Jonghyun!"  sahutnya terus narik gue ke tempat duduknya.

"Udah lama banget gue gak liat lo! Udah brapa tahun ya?"

"Udah 2 tahun. Masa lo lupa sih, lo kan pindah pas kelas 11. Gue nggak tau lo balik lagi kesini." sahut Gue.

"Hehe sorry ya gak ngabarin. Nyokap gue tiba tiba pengen balik lagi ke Indo pas gue lulus SMA."

"Lah trus bokap lo gimana?"

"Ya ditinggal disana. Haha."

Jadi Kenta ini teman SMA gue. Namanya kayak orang Jepang karena bapaknya emang orang sana, Ibunya aja yang orang asli Indonesia. Pas kelas 11, dia pindah ke Jepang karena bapaknya dipindah tugas kesana. Kita lost contact sejak saat itu dan baru ketemu sekarang.

Gue keasyikan ngobrol sama Kenta sampai nggak nyadar sama Seonho gang udah narik-narik lengan baju gue.

"Kak, laper."

"Yaudah pesan aja sana."

"Gue mau pizza kak."

"Lo kira ini pizza hut apa?"

Dia malah nyengir. "Hehe. Gue mau yang ada ayamnya aja kak."

Akhirnya gue pun berdiri buat mesan. Ini kok gue merasa kayak babysitternya dia ya.

"Nih."

Seonho langsung ngelahap nasi ayamnya setelah gue letakkin piringnya di meja.

"Ken, btw lo di jurusan sini ya?" tanya gue sambil nyampurin gado-gado gue dengan sausnya.

"Iya jurusan Kimia."

"Lo tahu sama yg namanya kak Jisoo?"

"Kak Jisoo? Iya-iya gue tau!"

Wajahnya sumringah banget pas gue nyebut nama kak Jisoo. Gue curiga ini semua orang  naksir kak Jisoo.

"Dia aslinya emang galak gitu ya?"

"Hah?" Kenta hampir kesedak minumannya. "Galak? Kata siapa? Orangnya mah baik banget."

"Beneran kak?" Kali ini Seonho yang nanya. Gue cuma bisa nutup mata pas biji nasinya muncrat kesana kemari. Mulut penuh malah  ngomong.

Kenta ngangkat sebelah alisnya. "Adek lo ya? Gue nggak tau lo punya adek laki."

"Bukan. Dia teman sekelas gue." Gue ngerangkul bahunya Seonho. "Panjang ceritanya kalau dijelasin. Lanjutin aja yang tadi. Kak Jisoo gimana?"

Kenta cuma ngangguk-ngangguk. "Kak Jisoo orangnya baik banget. Dia malah sempat jadi kakak terfavorit pas ospek. Lo kenal dia darimana?"

Entah kenapa gue nggak begitu kaget kayak Seonho pas katanya kak Jisoo orangnya baik. Gue udah merasa sih kalau dia sebenarnya nggak galak-galak amat. Tapi gue harus konfirmasi lebih jauh soal hal ini.

"Jurusan farmasi kan ada praktik kimia dasarnya tuh, jadi Kak Jisoo asisten praktek kelompok gue. Galak banget masa."

"Hmm.. sebenarnya sih, akhir-akhir ini gue ngelihat kak Jisoo udah nggak kayak dulu lagi. Dulu kalau disapa, senyumnya lebar banget terus suka nyapa  balik. Sekarang, cuma ngangguk aja. Mungkin dia lagi banyak masalah. Who knows kan?"

Gue nyenderin punggung gue ke kursi dan nyilangin tangan. Sambil mengunyah gado-gado, gue manggut-manggut  dengan perkataan Kenta.

Ternyata emang benar. First Impression gue sama dia itu nggak salah. Dia orangnya ramah. Kata-kata Kenta soal dia yang selalu senyum lebar sama orang itu, bikin gue teringat awal-awal kuliah dulu.


===

Hayo ada apa ya antara mereka berdua wkwk

Itu gue gak bisa mikir judul apa yg  bagus, akhirnya malah jadi kayak yg diatas deh :')

Crush - Kim Jonghyun ✔️Where stories live. Discover now