1st.... kiss?

916 159 7
                                    


"Masih marah ya?"

Jisoo tidak menghiraukan pertanyaan Jonghyun dan lebih memilih memainkan bunga hias yang ada di atas meja, di ruang tamu rumah cowok itu.

Sambil mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk, Jonghyun duduk di samping perempuan itu.

"Udahan deh marahnya, Ji."

Jisoo mendelik seketika. "Ji? Jisoo? Kakaknya mana?" omelnya.

Jonghyun menghela napas. "Sampe kapan aku harus manggil kakak terus? Pacar aku bukan nggak sih?"

Jisoo hanya bisa merengut dengan balasan lelaki itu.

"Aku nggak mau manggil 'kakak-kakak' lagi. Entar dikira orang aku cuma adik kamu lagi. Aku juga gak mau samaan sama junior-junior kamu yang baru itu," ujar Jonghyun tegas.

Jisoo mendengus. "Cemburuan."

"Bukan cemburuan. Aku cuma ngejaga punya aku aja. Mereka juga nggak buta kali. Untung kalo mereka sadar diri kalau kamu udah ada yang punya. Lah kalau enggak? Bisa-bisa kamu ditikung lagi."

"Jadi maksud kamu aku cewek yang gampang ditikung?" tanya-nya dengan nada marah.

"Bukan gitu maksud--"

Jisoo yang tiba-tiba bangkit dari sofa membuat Jonghyun tidak bisa menyelesaikan kata-katanya.

"Au ah! Buruan sana siap-siap. Mama udah nunggu tuh di rumah dari tadi," bentak Jisoo.

Jonghyun menahan tangan gadis itu ketika disadari ia akan pergi dari sana. "Mau kemana?"

"Mau nunggu di luar aja," sahut Jisoo datar.

Jonghyun juga ikut berdiri, membuat dirinya sedikit setara dengan Jisoo.

"Kalau masih marah terus aku cium nih ya," katanya yang membuat Jisoo mengernyit dan menatapnya langsung.

Namun sedetik kemudian, gadis itu tersenyum sinis. "Emang kamu berani?"

"Berani lah."

"Nggak mungkin. Kamu kan anak alim. Nggak mungkin kamu nyosor gitu aja kalau nggak aku ijinin," tantangnya.

Baru saja Jisoo mengambil napas setelahnya, Jonghyun sudah mengecup pipi kiri gadis itu. Cepat dan tanpa aba-aba, tapi cukup membuat Jisoo membeku.

"Untuk sekarang, kayaknya aku nggak perlu minta izin deh."

Sekali lagi, Jonghyun mengecup pipi gadis itu. Namun, kali ini lebih lama dan lebih mesra dari yang tadi.

Lelaki itu mengakhirinya dan menatap lembut wajah Jisoo yang sudah merah padam seperti terbakar matahari.

"Ka-kamu tuh ya. Kalau dilihat ibu gimana?" bisik Jisoo sedikit mengomel ketika ia sudah berhasil mengumpulkan semua kesadarannya.

Jonghyun tersenyum lebar. Senyum manis dan polos yang membuat Jisoo selalu teringat akan kepolosan seorang anak kecil.

"Masa lupa sih? Ibu sama Bapak kan lagi keluar kota, ke kondangan sepupu aku."

"Oh..." Jisoo hanya bisa merespon dengan itu.

Jonghyun tersenyum tipis seraya menggerakkan kedua tangannya menuju pinggang Jisoo. "Jadi sekarang kita berdua aja loh... "

"Emangnya kenapa kalau berdua?" bentak Jisoo. "Buruan sana siap-siap! Udah jam setengah 7 nih."

Jisoo bersikap sok tegas padahal sebenarnya dia hanya malu dan bingung dengan ciuman Jonghyun yang tidak disangka-sangka.

"Hehe, oke oke. Tunggu ya," sahut Jonghyun seraya melepas kedua tangannya dari pinggang Jisoo dan berlalu menuju kamarnya.

Okay and that was their first kiss--no, first pecks ever since they started their relationship.

===

Haiiiiii ada yg kangen aku nggak(?) :'DDD
Pendek updateannya maafkan yaa :'D

Aku mau terima kasih buat semua yg udah baca dan ngevote story ini meskipun lagi slow slow slowwww update gini.
Kalian semua penyemangat aku buat nulis disaat lgi menumpuk menumpuknya tugas :'D

Semoga part selanjutnya, bisa cepet updatenya doain saja yaa :'D

Oiyah aku mau minta saran nih. Kira-kira endingnya dibikin gmana yaa? Sad atau happy? Atau plot twist aja(?)
Kutunggu sarannya yaa :'D

Crush - Kim Jonghyun ✔️Where stories live. Discover now