An Affair?

993 185 3
                                    

Jisoo's Point of View


"Jadi lo asisten kelompoknya dia?" tanya Seulgi sambil kita masuk ke Laboratorium yang kosong.

"Iyesss."

Gue duduk di salah satu bangku, terus nepuk-nepuk bangku yang di samping supaya si Seulgi cepetan duduk. "Cepetan Gi. Lanjutin yang tadi."

"Yang mana?" tanya Seulgi seraya duduk.

"Namjoon."

"Oh.."

Seulgi cuma mandangin gue dengan tatapan sendu. "Sebenarnya gue nggak mau bilang ini karena sebelumnya gue masih ragu, dan nggak mau ikut campur juga. Tapi ini udah dua kali Ji..."

Gue ngegigit bagian dalam mulut gue. Setengah penasaran, setengah takut. Rasa-rasanya gue udah tau kelanjutan kata-kata Seulgi. Tapi gue tetap berharap yang gue pikirin ini salah.

"...udah dua kali gue ngelihat dia sama cewek lain. Cewek yang sama pula. Lo tau kan warkop langganan cowok gue? Disitu gue sering ngelihatnya.."

Gue cuma bisa menghela napas berat. Bener. Perasaan gue bener. Mungkin ini juga alasan kenapa dia akhir-akhir ini cuek.

"Tapi Ji.. gue gak mau lo langsung ngeasumsi cuma dengan pernyataan gue. Mending lo tanya langsung, atau nggak buktiin secara langsung."

Marah. Iya gue marah. Rasa-rasanya pengen nyariin tuh cowok trus gundulin rambutnya. Tapi bener kata Seulgi, gue harus bisa mastiin dengan mata dan telinga gue.

Gue nundukkin kepala, berusaha menahan segala jenis emosi yang berusaha keluar.

Seulgi nepuk bahu gue."Udah jangan dipikirin dulu. Udah nggak ada kelas kan abis ini? Kita ke butiknya tante gue yok."

"Ngapain?"

"Biasa ngambil orderan. Eh ada barang-barang baru loh, siapa tau aja ada yang lo suka."

"Kalau ada yang gue suka, ngutang boleh ya?"

"Yeuuuu holang kaya juga!"

===

Jonghyun's Point of View

"Joy. Gantian dong! Masa cewek main ginian sih?"

Seongwoo ngedesak Joy yang lagi serius mainin stik ps dan natap layar laptopnya Minhyun tajam.

"Emang gak boleh ya!? Cewek ngga boleh main PS!? Lo hidup di jaman Siti Nurbaya apa!?" Joy teriak yang bikin Seongwoo mingkem terus duduk diam di sebelah gue.

"Nggak usah teriak-teriak kenapa? Ini tuh warung tempat makan bukan tempat main. Liat nih Seonho sampe kesedak gini gara-gara teriakan lo." keluh Nayeon. Ia ngelapin wajah Seonho yang kena kuah mie pake tisu. Memang di kelas cuma Nayeon yang perhatian sama Seonho. Sampai-sampai dapat panggilan 'emaknya seonho'.

"Gak ada kelas kosong, Yeon." sahut Minhyun sebagai orang yang juga tengah main.

Gue ngelanjutin ngelahap nasi goreng telur gue. Hampir aja gue kesedak pas liat orang yang baru masuk ke warung. Padahal itu cuma cewek dari kelas B. Tapi dia bareng cowoknya kak Jisoo. Gandengan lagi.

"Eh-eh itu si Yooyoung pacaran ama senior itu ya?" bisik Seongwoo ke Gue.

Gue ngendikkin bahu. "Gak tau. Paling kenalannnya."

"Kenalan kok gandengan mesra gitu."

"Bego lo. Nggak usah liatin juga kenapa. Ntar mereka tau lagi kita ngomongin mereka." Gue muter kepalanya Seongwoo. Habisnya kayak ngelihatin artis aja.

"Bener." Sohye di sebelah gue yang daritadi diam tiba-tiba aja ngebisik. "Kemarin-kemarin sih, kata si Yooyoung dia lagi deket sama Senior. Gue nggak tahu siapa. Ternyata yang itu toh."

"Kok lo bisa tau sih?" tanya Gue.

"Yaiyalah. Jennie, teman sekelasnya si Yooyoung kan se-kost sama gue. Pas gue lagi sama Jennie, si Yooyoung malah datang ke kost buat curhat."

Gue ngelihatin senior itu bentar terus balik lagi liatin makanan. Gue terpikir Kak Jisoo. Kira-kira dia tau nggak ya?

===

Maapkeun ya kalo lama
Kemarin-kemarin lagi malas nulis soalnya :((

Crush - Kim Jonghyun ✔️Where stories live. Discover now