"Aku sangat mencintaimu, Helena.."

Nathan lalu mencium bibir Helena dengan lembut tanpa ada paksaan yang ada hanyalah ciuman yang dipenuhi kerinduan dan cinta yang saling menguatkan diantara mereka.

"Aku harus menghapus jejak bajingan itu sekarang, apa kau mengijinkan aku, sayang?"

Helena yang masih terengah-engah akan cumbuan tadi pun terkaget. Meski ia sadari ada sedikit perasaan takut.

Nathan melihat sinar ketakutan dimata Helena, ia pun menangkup wajah cantik itu dan mengecupnya sekilas.

"Aku berjanji akan membuatmu melupakannya.."

Helena terlihat berpikir sebentar lalu ia meraih tengkuk Nathan dan mulai menciumnya.

"Lakukan itu, Nathan. Bantu aku.." Pinta Helena.

Nathan pun mulai membaringkan Helena diatas ranjangnya dan memulai aksinya.

-------

Seminggu berlalu, Helena mulai kembali ceria dan ia memutuskan untuk tidak terpuruk dan memperburuk keadaannya.

Nathan juga sudah mulai bekerja dari kemarin, ia sangat sibuk sebelumnya dan kejadian itu membuat pria itu semakin sibuk belakangan ini..

Namun, Nathan tidak meninggalkan Helena seorang diri di apartment itu. Nathan bahkan meminta Nessie untuk datang setiap waktu di saat jam kuliah gadis itu kosong, Nessie menyanggupinya. Setiap siang, Nessie akan menemani Helena dan memasakkan makan siang.

Nathan juga mengerahkan beberapa anak buah untuk menjaga gedung dan memasang CCTV didepan lift dan pintu apartment. Juga diruang dapur dan ruang tamu. Hanya kamar mereka yang tidak terpasang, Nathan juga butuh privasi dengan istrinya.

Dan semua CCTV itu dikontrol langsung oleh orang sewaan Nathan yang bertanggung jawab atas gedung apartment milik Nathan itu.

Itulah yang membuat Nathan tenang dan merasa lega saat meninggalkan Helena dirumah sendiri.

Sore ini, Helena mulai membaca majalah dipangkuannya dengan serius sambil meminum jus mangga buatan Nessie tadi siang.

Nathan yang baru saja datang, membuat Helena tersedak oleh minumannya. Ia kaget melihat Nathan pulang sesore ini.

"Hei.. Hati-hati, sayang." Nathan menghampiri Helena dan mengusap punggung Helena.

"Kau mengagetkanku. Kenapa tidak bilang jika pulang cepat? Setahuku, kau sibuk."
Helena mulai mengernyitkan dahinya.

Nathan terkekeh lalu mencium kening Helena. "Aku merindukanmu.."

Pipi Helena memanas mendengar gombalan Nathan. "Pembohong."

"Tidak. Aku tidak bohong.."

"Baiklah.. Aku percaya, kau memang merindukanku."

Helena mencium bibir Nathan sekilas, Nathan tersenyum menyadari Helena menggodanya.

Nathan ingin kembali mencium Helena namun wanita itu menolaknya. "No Nathan, mandilah dulu, aku akan menyiapkan makanan untukmu."

Nathan mengalah. "Baiklah, aku akan mandi dengan cepat." Nathan meloncat dari sofa dan menaiki tangga dengan cepat membuat Helena menggeleng-gelengkan kepalanya.

Helena berjalan menuju dapur dan mulai menghangatkan sup ayam maccaroni yang ia buat tadi siang bersama Nessie. Setelah selesai, ia menaruhnya di dua mangkuk yang sudah ia siapkan.

Ia duduk disalah satu kursi untuk menunggu Nathan yang tak kunjung datang. "Dasar pria cantik. Mandi saja lamanya setahun.." ejek Helena.

Ia pun mulai menyendokkan supnya kemulutnya karena ia begitu lapar saat mencium aroma masakan ini.

He is My Husband (Completed)Where stories live. Discover now