Bab 10 - Conversation

131K 13.7K 893
                                    

Auriga : Rora pacar lo ya?

Antariksa : Bukan, cuma tetangga yang suka banget nebeng sama gue.

Auriga : Pikir gue pacar

Antariksa : Yakali pacaran sama model begono

Auriga : Cantik lo qaqa

Antariksa : Cantik? Jelek+ngeselin

Auriga : Mau tau cewek cantik siapa?

Antariksa : Siapa?

Auriga : Mia

Antariksa : Mia?

Auriga : Mia Khalifa

Antariksa : Bangsad, gue kira siapa wkwkwkwk

Auriga : Eh rora udah punya belum sih? Bagi id dan wa dung wqwqwqwq

Antariksa : g a t e l l u p a n t a t d u g o n g

Auriga : Gue off ya, abang gue datang

Antariksa : Sip.

Laki-laki itu menghempaskan benda pipih berwarna hitam itu, lalu ia memutar kursinya. Matanya tertuju pada balkon di depan rumahnya. Pintunya tertutup dengan jendela dihiasi gorden berwarna pink. Ia menumpu kepalanya dengan tangan kanan.

Entah sejak kapan atau lebih tepatnya mengapa ia sering memikirkan dua hal yang selama ini ia abaikan. Ratih dan Aurora. Dua perempuan dengan watak berbeda. Yang satu anggun dengan senyum lembutnya, dan yang satu terlalu kekanak-kanakan dengan senyum polos yang menggemaskan.

Antariksa mengernyit bingun, sejak kapan? Sejak kapan gue banding-bandingin dua cewek itu? Kayak bandingin Dijjah Yellow sama Raisa.

Kalau dipikir-pikir yah, Aurora tidak seburuk itu. Hal yang membuatnya buruk dimata Antariksa hanya karena gadis itu terlalu kanak-kanakan.

Ingatannya beralih saat gadis itu memuji Auriga. Jelas-jelas Antariksa lebih baik dari Auriga. Tunggu?

What  was I thinking about?

***

"Hei kamu," Aurora mengambil botol aqua milik Antariksa, "Hatiku dag-dig-dug saat aku melihatmu, jatuh di hadapanku membuat aku buru-buru mendekatimu,"

Antariksa langsung mengambil buku dan langsung menutupi wajahnya dengan buku itu. Dibalik benda itu, laki-laki itu menghela napas.

"Ih, Anta, Selena lagi konser juga! Liat dong!" paksa gadis itu langsung menarik buku Antariksa.

"Jangan sentuh gue," gumamnya pelan.

"Liat tuh! Liat temen-temen Anta malu Rora nyanyiin lagu Eak Eak dari Dilan," Aurora berteriak gemas pada teman sekelas sambil terkikik.

Renata menoleh dengan tatapan geli sambil melihat Aurora yang sibuk menarik buku Antariksa. Ia menyelipkan helaian rambutnya yang jatuh dan berteriak. Cukup menghibur setelah pelajaran Sejarah yang begitu menyebalkan telah berakhir.

Antariksa sedikit menggeser bukunya dan menatap gadis itu kesal, "Lo tau gak zombie bakalan datang ke Jakarta?"

Gadis itu terdiam sebentar, "Ya kali,"

"Serius gue. Tapi lo tenang aja lo gak bakalan di makan, Zombi cuma makan manusia yang punya otak."

Aurora tersenyum sinis dan mencubit dengan keras kedua pipi laki-laki itu, "Sakit! Gila ya lo?"

"Habisnya lo ngeselin!" Aurora melipat kedua tangannya di depan dada, "Tau ah, Rora mau ke perpus aja,"

Dina, teman sebangku Aurora mendongakkan kepalanya, "Sekarang ke perpusnya?"

ProtectWhere stories live. Discover now