Bab 4 - No!

180K 18K 1.3K
                                    

Aurora menampar-nampar wajahnya beberapa kali. Ia berjongkok sambil menyembulkan kepalanya mengintip kamar Antariksa yang ada tepat di depan rumahnya.

Laki-laki itu! Aurora menggeram sambil mengelap bibirnya beberap kali. Matanya menatap Antariksa yang sedang menggosok rambutnya dengan handuk.

"Dasar laki-laki!" desis Aurora "gak bisa liat bibir nganggur!"

Perempuan yang rambutnya dicepol itu menutup tirai jendelanya dan menghidupkan lampu. Kedua tangannya terlipat dan ia duduk di tepi ranjang. Tiba-tiba saja pandangannya mengabur, Aurora beranjak ke atas kasur dan memeluk gulingnya. Tangannya mengepal dan memukul guling itu dengan geram.

"Dasar Anta!" teriaknya frustasi, perempuan itu merengek.

"Gue bukan calon istri yang baik, ciuman gue udah di ambil Anta! Itukan untuk suami gue," rengeknya seraya mencabik-cabik seprei kasurnya.

***

Antariksa menengguk botol minumannya, bola mata hitamnya bergerak melihat badan lincah Auriga yang sedang bermain basket. Laki-laki itu dipaksa bermain basket padahal ia sendiri sedang tidak mood. Ia menghela napas, tangan kanannya mengelap air minum yang menetes ke dagunya.

"Anta! Ayo, lawan gue!" Auriga bermain bola basket di depannya seraya memantulkan bola itu dengan ahli.

Melihat Antariksa yang hanya menggeleng laki-laki itu membalikkan badannya dan menshout out bola basket. Tepat setelah bola masuk ke ring, Auriga berkacak pinggang.

"Kenapa sih?" tanyanya sambil mengibaskan seragamnya dengan tangan kanan.

Anta menggelengkan kepalanya, "Lagi males, lo aja lah, gue kalo bad mood yang ada salah sasaran melempar lagi," kekehnya lalu menekuk kaki kirinya di atas kaki kanannya.

Antariksa menoleh ke arah lain, ia melihat gadis berambut di kepang satu sedang membawa buku yang ia letakkan di depan wajahnya. Mata Antariksa mengernyit, lalu menggelengkan kepalanya.

Tiba-tiba Antariksa mengingat kejadian kemarin. Wajah gadis itu memerah, kenapa tiba-tiba begitu menggemaskan di mata Antariksa?

Ia juga mengingat kejadian tadi pagi saat laki-laki itu sedang memanaskan motor ninja hitamnya. Aurora keluar dari rumahnya dengan memakai masker dan melewati jalan tanpa mau menoleh ke arah Antariksa, padahal biasanya jika melihat Antariksa sudah duduk di sepeda motornya, gadis itu akan merengek ingin menebeng. Hal yang paling lucu ketika Aurora mengangkat kepalanya tinggi-tinggi dan terjedut tiang listrik.

Tanpa sadar, Antariksa tertawa. Sekarang, Aurora tidak sengaja meliriknya dan langsung berjalan cepat-cepat.

"Kenapa sih?" Auriga sudah duduk di sebelahnya, "ketawa sendiri, terganggu jiwa lo?"

Antariksa menggelengkan kepalanya, masih tersenyum. "Gue habis nyium cewek."

"Gila?" Auriga melotot, "gas banget? Siapa ceweknya?"

Antariksa tidak menjawabnya, ia malah memusatkan pandangannya pada Aurora tanpa berkata apapun.

Lalu saat ia memalingkan wajahnya, Antariksa bertemu dengan perempuan dengan rambut tergerai anggun yang sedang tertawa. Tawa Antariksa merede seketika, jantungnya berdetak cepat.

Anak baru? Ia menengguk ludahnya, Ratih? Masa sih?

***

Aurora memasukkan bukunya dan tidak mengaja bertatapan dengan Antariksa. Perempuan itu mencebikkan bibirnya dan menarik tasnya lalu memangkunya.

ProtectWhere stories live. Discover now