💐💐💐

"Rensa, kamu mau langsung pulang? " tanya Fero dengan pandangan yang fokus ke jalan.

"Iya, emang mau kemana lagi, bang? " tanya Rensa yang masih asik dengan buku nya. Entah buku apa itu yang pasti buku nya tebal.

"Jangan manggil bang dong.. Panggil nama aja. Kesan nya aku tua banget tau.. " Fero tekekeh.

"Fero? " ucap Rensa seolah bertanya.

"Iya.. Panggil gitu aja, atau panggil sayang, honey, baby atau apa lah yang penting panggilan sayang kamu ke aku.. "

"Enggak ah.. Kata nya Reas gak boleh manggil gitu. Kata nya gak cocok.. " ucapan Rensa membuat Fero bingung.

"Maksud nya? " tanya Fero sesekali menatap Rensa yang terlihat membenarkan letak kacamata nya.

"Kata nya panggilan kayak gitu itu alay.. " ucap Rensa.

"Dasar Andre.. " gumam Fero pelan.

"Apa? " tanya Rensa mendongakkan kepala nya menatap Fero bingung.

"Gak papa.. "

"Beneran? "

"Mm.. Apa aku terlalu cepet nembak kamu? " tanya Fero pelan.

"Gak tau juga sih.. Kan kita juga udah temenan selama 2 minggu. Kalo menurut buku yang dulu pernah aku baca sebener nya jangan percaya dulu. Siapa tau nanti cuman buat taruhan tapi tadi kata nya Nadia aku suruh nerima terus Reas juga dukung jadi aku trima aja. " jelas Rensa menatap Fero.

Fero tersenyum, "aku gak bakalan buat kamu jadi bahan taruhan. Aku beneran sayang sama kamu. Aku gak mau nanti kamu di ambil orang lain jadi aku langsung nembak kamu. Sebener nya aku juga udah tanya sama Reas, dia bilang gak papa asal aku gak nyakitin kamu di fisik maupun batin kamu. Jadi, kamu percaya sama aku kan? " tanya Fero pada akhirnya.

Rensa tersenyum, "iya, aku percaya kog. Soal nya aku pernah baca buku tentang psikologi kalo orang yang bohong itu ada ciri-ciri tubuh nya. Kalo aku liat dari kamu nembak aku tadi sampai sekarang sih gak ada.. " Rensa mengandalkan buku yang di baca.

Menurut Rensa, buku adalah Sumber ilmu. Jadi dia memperbanyak buku untuk di baca. Dan hasil nya kalo di tanya pasti jadi menurut buku yang di baca nya.

💐💐💐

Nadia sedang bersantai dengan bermain game di laptop. Dan juga sambil membalas pesan dari teman-teman nya lewat chat instagram. Ia masih sebal dengan Bara yang seenak jidat langsung menyita handphone nya.

"Bosen banget. Lagu di laptop cuman dikit lagi.. Hh..gak papa deh, play music lewat laptop aja dari pada bosen. " gumam Nadia yang tentu nya hanya kepada diri nya sendiri. Karena ia bersantai di atas ranjang nya sendirian di kamar.

Tok.. Tok.. Tok..

"Siapa? " Nadia berteriak.

"Ini bibi, non.. " ternyata asisten rumah tangga di rumah Nadia yang mengetok pintu

Nadia bangkit dari acara santai nya dan membuka pintu kamar nya yang memang sengaja ia kunci

"Kenapa bi? " tanya Nadia pada ART itu.

"Den Bara nyariin non Nadia.. " ucap nya.

"Suruh pulang aja, bi. Aku capek mau tidur.. " alibi Nadia.

Nadia malas jika bertemu Bara. Yang ada nanti ia akan menjambak rambut Bara karena sebal dengan Bara.

"Owh.. Yaudah non, bibi bilang den Bara dulu. " pamit ART itu.

Nadia mengangguk dan langsung menutup serta mengunci pintu kamar nya.

Nadia kembali merebah kan diri nya di atas ranjang. Dan mendengarkan musik yang ada di laptop nya. Dan juga sesekali ikut bernyanyi.

Tok.. Tok.. Tok..

"Apa lagi sih.. " dumel Nadia.

Nadia beranjak dati ranjang nya dan berniat membuka pintu tapi ia urungkan karena ia tau pasti itu Bara.

Nadia kembali tiduran di ranjang nya dan tak memperdulikan orang yang sedang ada di depan pintu kamar nya itu.

Tok.. Tok.. Tok..

Ketukan pintu yang tak sabaran itu membuat Nadia geram dan langsung berteriak, "APA LAGI SIH BII.. KAN AKU DAH BILANG KALO AKU TUH CAPEK MAU TIDUR. SURUH MINGGAT AJA ORANG YANG NYARIIN AKU.. " ucap Nadia kesal. Padahal ia tau jikayang mengetuk pintu itu Bara.

"BUKA PINTU NYA DONG SAYANG.. " tak salah lagi. Itu suara Bara.

Nadia berdecak kesal dan langsung bangkit dari ranjang nya dan membuka pintu dengan kesal.

"Apa? Aku capek mau tidur.. "

"Yah.. Padahal aku mau ngajak kamu jalan. Kan besok libur.. " Bara mengerucutkan bibir nya.

"Udah deh, aku capek mau tidur. Pergi sana.. "

"Ayo jalan dong.. " pinta Bara lagi.

Nadia semakin geram, "MINGGAT LO.. " Nadia segera menutup pintu kamar nya kasar.

Bara cengo di depan pintu kamar Nadia, " Nadia kenapa sih, sensi an amat.. "

"PERGI LOO.. " teriak Nadia geram.

Bara langsung berjalan cepat meninggal kan kamar Nadia dan langsung duduk di sofa ruang keluarga.

"Nadia marah kali ya sama gue? "





Vote and comment
Btw..
Minggat = pergi
Itu sih bahasa Jawa guys..
Oke guys jangan lupa semangatin aku lewat dukungan kalian... 😊

BOYFRIEND [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang