Behind the Door (19)

42.7K 3.3K 139
                                    

-----------------------------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-----------------------------

William berdiri di depan pintu bercat merah yang terlihat baru saja di bersihkan. Rumah sederhana itu seakan langsung menawarkan kenyamanan karena terlihat bersih dan tertata tapi di bagian depannya. Sebuah kursi malas menghadap ke jalanan.

 Sebuah kursi malas menghadap ke jalanan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

William berdiri tegak. Menghela napasnya pelan dan memastikan lagi alamat rumah ini sama dengan alamat yang tertera di pesan singkat ponsel Autumn. Butuh waktu lama untuk mencari alamat rumah ini. Liam sudah berkeliling sejak pagi. Rumah - rumah di sini tergolong perumahan yang baru dan belum banyak orang yang tahu karena letaknya yang jauh masuk ke dalam sebuah blok.

William mengetuk pintu. Diam beberapa saat sebelum mengetuk lagi.

Selang beberapa saat pintu terbuka seiring seorang gadis yang terlihat sedang membetulkan letak kacamatanya.

"Ya...", ujar gadis itu sambil mengernyit.

"Kediaman Craig Wensley?", tanya Liam memastikan.

Gadis itu mengangguk. Untuk sesaat William merasa familiar dengan gadis berkacamata itu.

"Siapa, Anne?", tanya sebuah suara dari dalam.

Anne, gadis itu membuka pintu lebar-lebar dan seorang pria berdiri di samping Anne.

"William Leandro...", ujar pria itu datar.

William menatap dua orang itu dengan canggung.

"Masuklah Anne. Teruskan memasak", ujar pria itu sambil mempersilahkan Liam tetap di luar sementara dia menutup pintu. Sedang Anne...gadis itu sudah masuk lagi ke dalam rumah.

"Aku Craig Wensley. Kakak Anne. Dan kalau tujuanmu mencarinya...yah...dia..maksudku Autumn di sini", ujar Craig.

Liam menghela napas lega.

"Bicaralah dengannya. Kami bertemu di Perancis kalau kau ingat. Dan...yah...dia di sini. Aku harus menerimanya bukan?", ujar Craig.

"Maaf kalau merepotkan", ujar Liam.

Craig menepuk bahu William.

"Tidak sama sekali. Tidak merepotkan untuk satu gadis manis lagi di rumah ini sebagai adik", ujar Craig.

AUTUMN RHAPSODY ( Completed )Where stories live. Discover now