Juicy (16)

35.8K 3.3K 230
                                    

*

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*

Menu makan malam yang menggugah selera di hadapan Autumn rasanya tak lagi menarik baginya.

Autumn melihat ponselnya. Sudah jam 8 dan dia harus makan sendiri? Pengabaian macam apa semua ini?

Autumn menatap tak berselera sekali lagi pada makanan yang ada di hadapannya. Tangannya mulai terulur mengambil makan malamnya.
Merasa konyol kalau harus tidak makan hanya karena Liam lupa padanya. Autumn makan dengan cepat, mengabaikan tatapan chef dan pegawai hotel yang menatapnya heran.

Setelah selesai makan, Autumn masuk ke kamarnya dan memilih berdiri di balkon dan melamun. Hembusan angin cukup dingin menerpa kulitnya. Autumn merapatkan cardigan nya dan berbalik hendak melangkah masuk.

Langkahnya terhenti ketika saat tubuhnya membentur tubuh seseorang.

Autumn yang memang sedang menunduk dan tidak fokus mengaduh kesakitan. Tubuhnya bergerak mundur.

Autumn menatap sumber kesakitan nya.

William sudah berdiri di hadapannya dengan tatapan yang sulit di artikan. Autumn menghela napas kesal nya pelan. Saat ini bukanlah saat untuk mengagumi tatapan Liam yang mampu menyihir wanita manapun di dunia.

Autumn bergeser selangkah lalu berjalan melewati Liam. Berjalan sambil menunduk. Menyembunyikan seluruh kekesalannya.

Tidak ada yang berbicara. Hanya hening dan kekakuan yang sulit di jabarkan.

Autumn berjalan dengan cepat dan meraih gagang pintu sebelum akhirnya keluar dari kamar hotel. Sejenak dia memperhatikan sekitarnya.

Keberuntungan atau apa? Tidak terlihat siapapun di depan kamarnya. Autumn melangkah cepat masuk ke dalam lift menuju lantai dasar.

Begitu sampai di lantai dasar, dengan gerakan yang sangat biasa Autumn berjalan keluar dari lobby hotel. Sesekali dia menoleh. Memastikan tidak ada siapapun yang mengikutinya.

Langkahnya terhenti karena dia sadar, ternyata dia tidak membawa apapun. Tidak ponsel ataupun dompetnya.

Autumn mengibaskan tangan dan mengabaikan semua. Dia terus melangkah dari pelataran hotel dan akhirnya berjalan lurus sepanjang trotoar menuju ke arah pantai.

Pantai yang nyatanya tidak pernah tertidur. Suasana pantai cukup ramai dengan orang - orang yang berlalu lalang atau sekedar duduk - duduk mengobrol.

Terlihat banyak orang bercengkerama, berkumpul di banyak titik. Mereka duduk dan menikmati minuman sambil tertawa.

Di satu titik di dekat garis pantai terlihat sedikit lebih ramai. Sepertinya ada sebuah pesta. Mereka bahkan memasang sebuah api unggun besar. Musik terdengar cukup keras dan beberapa dari mereka terlihat menari.

Autumn tersenyum. Berdiri sambil bersedekap. Menatap keramaian di depan sana. Sejenak terlupakan semua kekesalannya.

"Ayo bergabung dengan kami!", teriak seorang pria sambil menarik Autumn berjalan dengan sedikit berlari ke arah kerumunan pesta. Autumn yang terpaku tiba - tiba tersentak namun tidak menolak ajakan pria itu.

AUTUMN RHAPSODY ( Completed )Where stories live. Discover now