15. Tamu Tak diundang

Start from the beginning
                                    

"Makanlah dengan benar, ini berantakan sekali."

Ketika siwon baru akan memprotes ucapan Yoona tanpa di duga Yoona menggerakkan bibirnya mendekati bibir Siwon. Yoona membersihkan sisa-sisa krim di pinggir bibir Siwon dengan bibir mulutnya sendiri. Membuat Siwon terperangah dan tak berdaya.

Siwon langsung tersenyum senang dengan sikap inisitif Yoona yang tak terduga. Hal ini bahkan sukses membuat hati Siwon berdebar-bedar tak karuan. Siwon benar-benar pandai memanfaatkan keadaan. siwon malah memegang kedua pipi Yoona dan membalasnya dengan sebuah ciuman yang sangat dalam dan panas.

Sejak berbaikan dan semua pelepasan masa lalu Siwon. Mereka selalu melakukan itu jika bersama. Tubuh mereka benar-benar tidak bisa di kontrol karna hasrat mereka masing-masing yang begitu terkegantungan satu sama lain. Ini seperti awal mula yang baru dan manis untuk sepasang suami istri ini. Bahkan sarapan kali ini zuppa soup terasa lebih nikmat, manis dan panas.

***

Hyung sik baru saja selesai meeting dengan koleganya, ia berniat akan segera pulang lebih awal sore ini karna dia dan Tiffany punya undangan acara makan malam bersama dari Siwon dan Yoona. Dalam rangka merayakan hari pernikahan mereka yang ke tiga bulan.

Hyung sik baru saja akan merapikan meja kerja tiba-tiba seorang sekretarisnya masuk dan memberitahukan sesuatu pada Hyung sik.

"Sangjamin, ada yang ingin bertemu dengan mu."

Hyung sik melirik ke jam tangannya. Pukul emat sore? Siapa orang yang ingin bertemu dengannya di jam segini? Perasaan dia tidak membuat janji temu dengan siapapun.

"Siapa dia?kau sudah menanyakan keperluannya juga?" tanya Hyung sik pada sekretarisnya.

"Namanya Sulli aggasi teman lama anda di Amerika, dia bilang sudah ada janji dengan anda sebelumnya."

Jawaban sekretarisnya sukses membuat Hyung sik terkejut mendengarnya. Ternyata benar kalau Sullli adalah orang yang ia lihat seminggu yang lalu di bandara. Bahkan sekarang wanita itu datang ke kekantornya dan ingin bertemu dengannya. Hyung sik berpikir keras tentang apa yang harus ia lakukan?apakah ia harus menemui Sulli atau ikut mengabaikannya? Tapi ia sangat penasaran sekali, sebanarnya alasan apa yang membuat Sulli akhirnya kembali ke Korea?.

"Sangjamin?" sekeretarisnya membuyarkan lamunan Hyung sik karna Hyung sik terlalu lama berdiam diri tanpa menjawab apapun.

"Ouh persilakan dia masuk saja."ucap Hyung sik akhirnya.

" Ne." sekretarisnya pun langsung patuh dan berjalan keluar ruangan untuk mempersilakan Sulli masuk kedalam ruang kerja Hyung sik.

Hyung sik terlihat sangat gelisah ketika menunggu Sulli masuk keruang kerjanya dan tak lama akhirnya sulli masuk dengan seorang anak kecil laki-laki yang tertidur di gendongannya.

"Annyeong Hyung sik Oppa." sapa Sulli dengan menundukan kepalanya serendah yang ia bisa.

Hyung sik terdiam sesaat saat melihat sosok Sulli dihadapannya menggendong anak kecil yang sama seperti di bandara. lalu ia segera membalas salam sulli dan mempersilakan Sulli duduk di sofa yang ada di sudut ruang kerjanya. Dan ia ikut duduk sofa juga. Tak lama sekretaris Hyung sik masuk lagi membawakan minum dan langsung keluar.

Sulli sadar kedatangannya yang secara tiba-tiba ini pasti membuat hyung sik sangat terkejut sampai-sampai Hyung sik tak dapat berkata-kata dengan sikapnya yang canggung itu. Tapi dia benar-benar sudah kehabisan akal untuk datang ke seseorang yang kira-kira bisa menolongnya.

"Mianaheyo, kalau aku sudah lancang datang ke kantor oppa dan membuat oppa terkejut." ucap Sulli dengan suara lesuhnya.

Hyung sik masih terdiam. Ia masih mengamati sosok Sulli yang sudah benar-benar terlihat sangat kurus dan pucat serta seorang anak kecil yang masih tidur di pangkuannya. Membuat di kepala Hyung sik menjadi sangat banyak pertanyaan yang ingin ia ajukan saat ini juga.

We're After MarriageWhere stories live. Discover now