8. Sebuah Keyakinan

4.5K 235 37
                                    

"Follow your heart, who knows she will give you happiness."


Sudah tiga hari berlalu pasca Yoona memergoki Siwon yang tidur satu kamar dengan sekretarisnya.

Yoona seperti melaksanakan semua janji didalam kesepakatan yang siwon buat. Dia tidak mengganggu privasi Siwon tidak mau tahu urusan siwon, ia tidak menyiapkan masakan untuk Siwon dan bahkan ia tidak menyambut kepulangan Siwon setiap balik kantor.

Tadinya Yoona masih bertahan atas pernikahannya bersama Siwon karna hati kecil yoona masih berharap ada kemajuan atas sikap Siwon yang kasar berubah menjadi lembut seperti limabelas tahun lalu.

Tapi nyatanya setiap hari yang ia dapati dari Siwon hanyalah kesakitan dihatinya. Kesakitan yang paling ia rasakan adalah kejadian tiga hari lalu dimana Siwon memaksanya berhubungan sex tanpa cinta dan besoknya siwon melakukan hubungan sex juga dengan orang lain.

Rasanya hati Yoona hancur berkeping-keping. Bagaimana bisa seorang suami melakukan perbuatan yang sangat menjijikan itu di hadapan istrinya yang sudah sabar menghadapi semua ucapan dan sikap Siwon yang kasar.

Tiga hari berturut turut Yoona selalu menghindari bertatap muka secara langsung dengannya membuat Siwon merasa ada yang aneh ada yang hilang didalam rumah ini.

Padahal sudah tiga tahun ia hidup sendiri tanpa diganggu dengan kehadiran orang lain dirumahnya, tapi begitu Yoona datang dengan status sebagai istrinya suasanya langsung berubah. Ada saja yang wanita itu kerjakan dirumahnya. Entah bersih-bersih, mencuci pakaian dan memasak.

Padahal siwon sudah peringatkan untuk Yoona tidak melakukan semua itu tapi wanita itu tetap melakukannya. Tapi sudah tiga hari ini Yoona pasif tidak melakukan apapun ia hanya mengurung dirinya terus dikamar. Ia hanya keluar kamar untuk minum dan makan itu pun juga kalau ia lapar dan haus baru keluar jika tidak ia tetap bertahan di dalam sana.

Lama kelamaan Siwon jadi jengah dengan tingkah Yoona. Hari ini hari minggu.tahu Siwon libur lantas ia terus mengunci dirinya dikamar sejak semalam, tidak mau melihat siwon.

Tapi akhirnya Yoona keluar dengan muka sangat pucat, rambut berantakan dan garis gelap dibawah matanya. Siwon jadi bertanya-tanya apa saja yang dilakukan wanita itu di dalam kamar sih?.

Siwon mengikuti Yoona yang kedapur untuk mengambil air minum tapi tangan wanita itu terlihat gemetar sehingga air yang ia tuang dari botol tumpah.

Siwon dengan Sigap menahan tangan Yoona untuk menghentikannya. Yoona langsung menarik tangannya yang disentuh Siwon. Ia menyembunyikan tangannya di belakang tubuhnya.

Siwon menatap yoona dengan tatapan marah tapi Yoona dengan mata redupnya itu juga menatap siwon dengan tatapan galak dan jijik. Siwon sangat jelas melihat itu.

"Menjauhlah! Jangan dekati aku jangan sentuh aku!" teriak Yoona dengan mata berkaca-kaca.

Siwon yang tak terima di pandang hina oleh Yoona dan diteriaki yoona lantas membalik menghardik Yoona.

"Ini rumahku! Apakah aku harus pergi dari rumah ku sendiri? Jika kau tak tahan berada di dekat ku pergilah!"

Hati Yoona langsung mencelos seperti di remuk-remuk. Yoona akhirnya menangis lagi dan bersandar pada lemari es karena tubuhnya lemas.

"Dulu lima belas tahun yang lalu saat anak-anak yang lain membuatku menangis karna tidak ada yang mau bermain dengan ku, oppa datang bagaikan dewa pelindung yang menghentikan tangis ku." isak Yoona sampai jatuh terduduk. Ia masih memegang ingatan itu setiap kali Siwon menyakitinya.

Siwon terdiam mencoba mencerna ucapan Yoona.

"Oppa menjadi pelindung untukku, memberiku senyuman dan kebahagiaan. Entahlah mungkin aku yang masih polos dan tertipu kala itu." lanjut Yoona bercerita sambil tersenyum kecil disela isak tangisnya.

We're After MarriageWhere stories live. Discover now