Extra Part III

8.6K 710 33
                                    

7 tahun sudah terlewati, tak terasa usia Rama kini sudah menginjak 12 tahun. Rama juga sudah memiliki adik berjenis kelamin perempuan yang diberi nama Meysha Adrestea Dhiafakhri. Usianya baru 5 tahun. Kesan pertama saat Rama mengetahui bahwa ia akan memiliki adik, ia langsung berteriak heboh dan berlari kearah sang ayah lalu kemudian meminta digendong. Saat itu, Rama masih berusia 6 tahun.

Dan kini, (Namakamu) juga tengah mengandung bayi ketiga mereka dengan usia kandungan 6 bulan. Rama dan Meysha sangat tidak sabar menanti kehadiran adik mereka.

**

Keluarga kecil itu tengah berkumpul di ruang tengah, ditemani dengan beberapa makanan ringan dan juga minuman yang dibuat oleh (Namakamu). Mereka tengah menonton televisi, melihat tayangan kartun yang menurut Iqbaal bagus untuk anak seumuran Rama dan Meysha. Kebetulan hari ini adalah hari minggu. Jadi, Iqbaal bisa meluangkan waktunya sekedar berkumpul dengan istri juga putra dan putri kesayangannya.

"Echa gak mau nonton Doraemon, Bang," ucap Meysha yang menyebut dirinya sendiri dengan sebutan 'echa' karena ia merasa kesulitan jika menyebut namanya dengan sebutan Meysha.

"Doraemon itu seru, ih kamu norak." cibir Rama seraya menyandarkan kepalanya di pundak sang bunda. Memang, Rama lebih dominan dekat dengan sang bunda. Sementara Meysha lebih dekat dengan Iqbaal. Namun, Iqbaal maupun (Namakamu) tidak pernah membedakan keduanya.

"Emangnya Meysha mau nonton apa?" tanya Iqbaal dengan lembut seraya mengelus rambut lembut milik putrinya.

"Hari ini ada film barbie,"

"Heleh, paling yang kemarin." cibir Rama karena ia tahu, biasanya Film barbie yang ditayangkan di televisi hanya siaran ulang. Meysha merenggut kesal mendengar ucapan sang kakak.

(Namakamu) terkekeh melihat Rama yang senang sekali menggoda adiknya, "Jangan gitu dong, bang. Dulu kan kamu juga yang minta punya adik."

"Nah, iyaa tuh. Kalo nanti dede bayi nya lahir, kalian maunya cewek atau cowok?" timpal Iqbaal mengalihkan topik untuk menghentikan keributan antara putra dan putrinya.

"Cewek," jawab Meysha

"Cowok," jawab Rama

"Cowok gak enak, gak bisa diajak main masak-masakan." ucap Meysha pada sang kakak.

"Biarin. Nanti abang yang bakal ajak dia buat main bola." jawab Rama dengan santai.

"Apa sih, permainan aneh! Bola satu direbutin,"

"Kamu yang norak! Masa mainan sama yang gaib!"

"Gaib apanya, coba?"

"Lah, itu masak-masakan. Emang makanannya ada? Enggak kan? Gaib namanya"

"Ih! Abang nyebelin." Meysha yang sudah kelewat kesal pun memukuli Rama dengan tenaga supernya. Rama yang diperlakukan seperti itu hanya bisa meringis tanpa melawan.

Iqbaal yang melihatnya pun segera untuk memisahkan keduanya, menarik Meysha kedalam pangkuannya. Sementara Rama masih sibuk meringis meratapi nasibnya.

"Kamu ini, yaa. Kecil-kecil tenaganya super juga." rutuk Rama seraya menatap sebal kearah adiknya membuat Meysha kembali dibuat kesal. Bocah itu ingin bangkit namun dengan segera dicegah oleh Iqbaal.

"Ayah bakal marah kalo kalian masih ribut." sontak keduanya terdiam setelah mendengar ancaman Iqbaal.

Beginilah kehidupan keluarga kecil Iqbaal. Selalu dipenuhi argumen antara Rama dengan Meysha.

Meysha memeluk tubuh Iqbaal, meletakkan kepalanya di dada Iqbaal. Kemanjaan Meysha memang selalu muncul saat dia sudah kalah beradu mulut dengan sang kakak.

All I Ask.. ✔Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα