9. Laut Lepas

31 4 3
                                    

Sang cahaya pagi ini terselimutkan awan abu-abu, terpejamkan oleh air mata sang langit. Sang angin berbisik menertawakan. Dan ombak berlari kecil meninggalkan.

Kecepatan angin mencapai 20 sampai 25 knot sebuah informasi yang disampaikan oleh radio room barge. Hal ini membuat kapal yang menjemput datang terlambat. Hari ini pekerjaan ku di platform lain. Platform yang memiliki jangkauan signal. Yah, hari ini aku nekat untuk melanggar aturan, diam-diam aku membawa handphone ke platform. Ini demi kabar dari Irna.

Tak selang berapa lama, kapal datang untuk menjemput. Sekitar 1 jam akan sampai di platform. Rasa sabar ini semakin terkikis. Hanya kabar dari Irna yang ingin ku tahu. Dari hari kemaren, pikiran ku selalu berkutat tentang Irna. Tidur pun tidak nyenyak.
Sampai diplatform, aku pun segera mencari tempat bersembunyi. Ahh.. segera ku aktifkan handphone ku. Ada 2 pesan masuk dari Irna, segera ku buka dan ku baca. Terbesit senyum dibibir ku. Kegusaran ku pun berkurang. Segera ku balas pesan dari Irna.

"Kakak kesal de, dilaut gak ada signal. Pengen banget balas pesan ade, nelepon ade. Dari kemaren sampai sekarang kakak terus mikirin ade. Syukur hari ini kerja di platform yang ada signalnya.
3 minggu yang akan terasa lama buat kakak.. Semangat de.. Jaga kesehatan.. Setiap hari kakak akan kabarin ade..
Kakak sayang ade."

Pesan yang ku kirim ke Irna.
Aku tahu, handphone Irna sudah dikumpulkan. Dia tak akan membalas pesan ku. Setidaknya hal ini bisa mengurangi rasa khawatir ku. Yahh.. rasa khawatir atau rasa rindu.

Aku segera mematikan kembali handphone ku. Dan segera untuk kembali bekerja. Kerjaan hari ini lumayan banyak, hanya 2 permit. 2 permit yang itemnya cukup banyak, yang efeknya lumayan besar ke proses. Jika gagal, proses akan shutdown.
Sedikit demi sedikit item yang ku kerjakan telah selesai. Saatnya istirahat.

Tepat hari ini juga, upacara pembukaan pendidikan Irna. Sehabis itu akan ada Masa Segar. Masa dimana akan diajarkan berguling, merayap, merangkak, dan lainnya. Damn.. aku teringat zamanku dulu. Itu menjijikan dan sangat menyakitkan bagiku. Bagaimana tidak, aku dibawa ambulance sampai dikasih nafas bantuan. Dan tetap, gak ada yang namanya belas kasihan. Masa yang sangat kelam namun dirindukan.
Semoga Irna kuat menjalaninya.

*

Irna segera bergegas menggunakan pakaian dinas lapangannya. Dan beranjak menuju ruang makan. Disini semua aturan sangat ketat. Jam demi jam sudah ada pembagian kegiatannya. Tepat jam 6 pagi, Irna dan teman-temannya berbaris mengantri untuk mengambil sarapan. Sama seperti malam sebelumnya, makan mereka hanya diberikan waktu dalam hitungan 15, berkurang dari hitungan semalam yang 20. Irna dan teman-temannya pun tambah terkejut, mata mereka saling pandang, lalu memakan makanannya dengan cepat.

Sehabis itu, pagi ini akan ada Upacara Pembukaan Pendidikan Angkatan ke-3.
Irna segera memasuki barisannya. Selama dalam barisan Irna hanya memikirkan laki-laki yang jauh dari tempatnya. Yang sedang berada dilaut lepas.

'Seperti inikah yang kakak hadapi dulu.' dalam benak Irna.

Upacara pun selesai, Irna dan teman-temannya melanjutkan kegiatan berikutnya, MasGar atau Masa Segar.

**

Sakit Tuk Jatuh CintaWhere stories live. Discover now