6. Moment

22 3 0
                                    

Sabtu pagi ini Aku teringat dengan pertandingan Final Futsal Sekolahku, dimana yang menang akan menjadi perwakilan provinsi untuk bertanding di kejuaraan tingkat nasional. Tapi kenapa waktunya pas-pasan dengan kuliah.

Baju polo warna biru dan jaket warna biru kali ini aku kenakan. Biru adalah warna favoritku. Semoga keburuntungan berpihak kali ini. Ditemani motor matic, aku berangkat menuju kampus. Bisa dibilang kuliahku ini nekat-nekatan, jurusannya juga ikut-ikutan sama teman kerjaku, Stevan.

"Bi, kamu udah kerjakan tugaskah?" tanya Stevan.

"Hah, tugas apa?" tanya Ku balik.

"Tugas Bahasa Inggris," jawab Stevan.

"Ohh itu, sudahlah.." kata Ku.

"Kamu masuk sampai jam akhirkan ini?" tanya Stevan.

"Kayaknya gak deh. Ada pertandingan futsal sekolahku, final.." jawab Ku.

"Kamu mau nonton kah Bi?" tanya Mira.

"Ehh.. nyambung aja kamu ndut..!!" jawab Stevan.

"Kenapa sih Van, kok kamu yang sewot. Aku kan nanya sama Abi," balas Mira dengan ketus.

"Hahahaa.. kalian ini kayak kera sama gajah rebutan makanan tahu gak? Iya Mir, Aku mau nonton," kata Ku.

"Aku ikut ya Bi, entar pulangnya Aku ikut sama temanku." kata Mira.

"Ok ok," kata Ku.

Jarak kampus ke tempat pertandingan terhitung dekat, yahh.. sekitar 5menit.
Sampai ditempat pertandingan, ternyata Irna sama temannya juga ada untuk menonton pertandingan. Wajah Dia cemberut cemburu melihat Aku datang dengan cewek lain, padahal cewek itu teman angkatan Dia di SMA dulu. Mira pun pergi bersama teman-temannya untuk menonton. Sementara Aku berusaha untuk merayu sekaligus membujuk Irna biar gak cemberut lagi.

"Udah de, jangan cemberut gitu," kata Ku.

"Gak kok, ade gak cemburu kak," kata Irna.

"Loh.. yang bilang cemburu siapa.. hehehee.. beneran cemburu ya makanya cemberut," kata Ku.

"Ehh salah.. hehehee.. habisnya kakak tiba-tiba datang sama cewek lain." kata Irna.

"Itukan teman seangkatan ade waktu SMA." kata Ku.

"Iyakah kak," jawab Irna singkat.

"Yaa udah, gak usah dibahas lagi. Gimana kuliah ade? Jadi berenti?" tanya Ku.

"Iya kak, ade udah gak masuk kuliah ini. Ternyata di kelas juga ada yang lulus test sama kayak ade kak, Dia orang Sanga-sanga." kata Irna.

"Ada temannya berarti ya sekarang.." kata Ku.

"Iya kak," kata Irna dengan senyum manisnya.

Bertandingan futsal pun berlangsung dengan seru. Final dari dua SMA yang berbeda kota, berjuang untuk menjadi wakil di kejuaraan nasional. Teriakan masing-masing supporter yang menggema memenuhi ruangan. Babak pertama pun selasai dengan skor imbang. Saat istirahat babak pertama, perwakilan dance tiap SMA juga tak mau kalah dengan menampilkan kehebatannya.

"Gak kangen dance kah de?" tanya Ku.

"Kok kakak tahu ade waktu SMA dance? Katanya gak pernah perhatikan ade pas SMA?" tanya Irna kaget.

"Jangan kaget de, kakak kan punya banyak sumber informasi tentang ade," jawab Ku.

"Udah kak, jangan bahas itu. Itu kan waktu SMA. Malu-maluin.." kata Irna.

"Hehee.. Kakak ada videonya.." kata Ku.

"Yaa ampun kak, dapat darimana..? Udah ah, gak usah dibahas ya.." kata Irna.

"Iya de.." kata Ku.

Pertandingan babak kedua dilanjutkan. Supporter kedua SMA semakin heboh, menyemangati para pemain SMA mereka, tak luput juga saling mengolok antar SMA mereka.
Hasil pertandingan babak kedua seri. Dilanjutkan dengan tendangan pinalty. Saat ini SMA ku memimpin skor, jika tendangan terakhir ini masuk, maka sekolah ku yang akan mewakili kejuaraan nasional. Sepertinya ini waktu yang pas juga untuk mengutarakan isi hatiku ke Irna. Saat tendangan dilayangkan, saat itu juga aku sampaikan isi hatiku. Dan ternyata gol, sama seperti hatiku yang gol dengan jawaban Irna. Ya, sekolah ku berhasil untuk maju ke kejuaraan nasional. Begitu juga aku, Aku resmi jadian sama Irna.

Moment yang benar-benar menegangkan dan membahagiakan.

**

Sakit Tuk Jatuh CintaWhere stories live. Discover now