3. If You Do

250 26 0
                                    

Ah, iya. Bodoh atau bagaimana aku ini? Ia ke sini untuk bertemu dengan teman lamanya. Sudah pasti ia akan meminta bantuan pada orang yang ia percaya. Kami, kan, hanya pahlawan tanpa tanda jasa.

"Bagaimana jika ketika kau memesan tiket, kau mengabariku? Aku juga harus ke Jakarta karena ada sesuatu yang harus kulakukan di sana." Aku menyanggah hanya untuk kembali bertemu dengan salah satu idola ini. Siapa juga yang akan menyia-nyiakan kesempatan berlian ini. Karena ini sangat langka, aku tak menyebutnya hanya sekadar emas.

Nana menghela napas dan membuang pandangannya ke arah yang berlawanan di mana Yugyeom duduk. Menyerah denganku, kawan?

"Yugyeom."

Ha? Aku juga tahu namamu Yugyeom.

"Aku tahu. Kau Kim Yugyeom, kan? Tidak perlu memerkenalkan diri," celetuk Nana.

Yugyeom terlihat menggaruk tengkuknya yang sepertinya tidak gatal. Bukankah Nana memang tidak salah mengatakan itu? "Bukan. Maksudku Yugyeom itu id Kakaotalk ku."

Oh.

Sejenak memang aku sedikit memutar otak. Aku bahkan tak menggunakan Kakaotalk untuk menghubungi beberapa teman. Cukup dengan Line atau Whatsapp, kan? Muluk sekali harus ada semua sosial media di smartphone. "Kau punya Line?"

Ia kembali berpikir. Baiklah, mungkin memang untuk Line atau Whatsapp itu terlalu awam di mata mereka sehingga apa yang mereka takutkan, yang kalian biasa sebut dengan sasaeng atau mungkin aku akan menyebutnya penguntit psychopath, jadilah mereka menggukan sosial media yang sengaja langka.

"Aku hanya ada Kakaotalk. Maaf tidak bisa memberikan nomor telefonku padamu."

Easy, boy. Jika aku menjadi kau juga aku tak akan memberikan nomorku pada orang yang baru saja kukenal meskipun nyawaku bergantung padanya.

Aku tersenyum seakan telah menduga apa yang hendak ia utarakan. "Tak apa. Aku mengerti. Pasti sulit, ya, menjadi seseorang yang bergitu terkenal. Kalian juga pasti kesusahan hanya untuk sekadar ke supermarket," timpalku.

"Begitulah. Aku belum pernah menemui fans gila atau mendapatkan terror seperti pada hyung yang lain. Membayangkannya saja sudah mengerikan." Yugyeom mendongak dan memandang aku juga Nana bergantian.

Nana membenahi letak kacamatanya yang memang beberapa detik yang akan datang bisa kupastikan telah menyentuh tanah dan pecah. "Aku akan ikut ke Jakarta untuk menemanimu, Dinda. Apa Got7 mengadakan konser di Indonesia?"

"Tidak. Sekedar fanmeeting karena fans kami di Indonesia juga lumayan banyak."

Aku dan Nana mengangguk serempak bagai murid taman kanak-kanak yang patuh pada gurunya.

"Semua member ikut?" Jemari Nana mengaduk perlahan endapan gula yang yang belum larut dengan sempurna.

"Iya. Kalian bisa datang jika sedang senggang," tawarnya disertai senyuman menawan. Pemuda ini memang tak mengenakan make-up sama sekali, sepertinya. Dapat kulihat poni kelam itu seperti hendak menusuk bola matanya tanpa ampun.

Nana dan aku kembali saling memandang satu sama lain. "Baiklah. Kami akan usahakan untuk datang."

Ya, seperti yang telah kalian duga. Beberapa hari yang lalu aku telah mencetak sejarah besar dengan bertemu salah seorang idola, bersama Nana, tentunya. Tidak berniat untuk sombong, aku hanya mengatakan sebuah fakta yang kalian semua harus tahu. Aku dan Nana berhasil tahu dimana ia tinggal untuk sementara sampai ia berhasil kembali ke Jakarta. Dan yang terpenting adalah ia akan menghubungiku ketika hendak kembali ke Jakarta. Itu berarti bahwa aku, Nana, dan idola ku ini akan berada dalam satu kereta dan bahkan kemungkinan yang sangat terbuka adalah kami akan berada satu gerbong dan satu kursi. Bersenda gurau bersama dan berbagi beberapa snack. Ah, aku harus menawarkan makanan Indonesia untuknya. Apakah aku harus bawa nasi goreng atau bahkan makanan berminyak seperti kare ayam atau soto? Benar-benar ini seperti kencan pertama di taman saja.

Line

Nana
Aku bisa gila jika seperti ini...
Dia biasku, bodoh
Kim Yugyeom ada dalam genggamanku

Dia juga ada dalam genggamanku, Na
Jangan lupa bahwa kau dan aku sama-sama punya kesempatan

Nana
Baiklah kita bagi rata
Aku bagian atas dan kau bagian bawah, hahahaha
Apa kau pikir Yugyeom itu ikan mujair?

Nana
Jujur saja di sini. Kau juga mau kan walaupun hanya setengahnya?
Read

Apa dia pikir aku ini semacam memiliki kelainan sexual seperti bercinta dengan mayat atau bagaimana?

Tidak
Kurasa dengan Jinyoung akan lebih mengasyikkan
Ya, setidaknya ia utuh dan tidak terbelah menjadi dua
Read

Mari kita akhiri percakapan yang benar-benar tak berguna ini. Sebenarnya untuk frekuensi sebuah percakapan tak masuk akal dan hanya kami yang tahu apa yang kami makusd, sudah tak pernah terhitung. Aku dan Nana sama-sama memiliki kegilaan di bidang yang sama. Dan di sanalah kami selalu dipertemukan. Sekelebat bayanganku bertemu dengannya di masa lampau tiba-tiba melintas dan membuatku begitu rindu. Terhitung lebih dari enam tahun kami bersama. Kami hanya dipertemukan dengan sebuah kejadian memalukan.

Di suatu acara sekolah yang terbilang sangat ditunggu, aku dan Nana bertemu untuk pertama kalinya. Kami berada di kelas yang berbeda. Aku tak mengenalnya dan begitu pula dengan nya padaku, kami benar-benar baru untuk satu sama lain. Di samping itu, sebagai seseorang yang ditunjuk untuk menghadiri sebuah acara yang terbilang besar, menjadi seorang mc adalah tugas yang sedikit merepotkan. Kami harus terlihat akrab satu sama lain dan di sinilah beberapa kejadian rekayasa tersusun dengan sendirinya. Kadang kami tertawa karena lelucon sederhana yang terlintas dan salah satu di antara kami yang sedang bosan berada di ruang istirahat. Sejak saat itu pula kami mulai saling menyapa dan akrab satu sama lain. Merasa menemukan kecocokan, tanpa aba-aba dari kedua belah pihak, kami justru menjalin persahabatan sebegini eratnya.

Aku mendengus kesal menanti antrean tiket ini. Hanya untuk berada di gerbang pelepasan kereta saja, sampai sepanjang ini. Aku tak melupakan Yugyeom yang berada di belakangku. Semenjak beberapa hari yang lalu aku menghubunginya lewat Kakaotalk, kami jadi bagaimana, ya, menjelaskannya, kami tak akrab tapi kami berdua juga tak canggung. Sepertinya ia mendapat bantuan dari Mark Tuan untuk mengetik beberapa kata yang sangat sulit menggunakan bahasa inggris. Kalian berharap aku mempelajari bahasa Korea hanya untuknya? Jangan harap.

TBC

[ Kim Yugyeom ] Flight Log:Where stories live. Discover now