Kedua pria itu membatu, otak mereka tak bisa berhenti berpikir dan menerka apa yang sebenarnya di sembunyikan oleh June.








Jinan dan Hanbin yang sudah berselimutkan amarah mengajak June bertemu, untungnya pria yang memiliki kaitan dengan Jinny itu tak curiga dan menerima ajakan mereka.

Ia terlihat duduk menunggu di sudut cafe saat Jinan dan Hanbin berjalan dari tempat parkir, masuk guna menghampirinya.

Ia membungkuk dan melontarkan senyuman pada dua pria yang tentu saja ia kenali itu.

"Hyung.. Jinan.. Silahkan duduk.."

Dengan sopan ia mempersilahkan dua orang tadi untuk duduk di hadapannya.

"Berhenti memanggil ku hyung.. Aku bukanlah hyung mu.."

June.. Pria itu hanya tersenyum ketika mendapat sedikit cacian dari sang kakak, ia bahkan tak punya hak untuk mengeluh.

"Hmm, mian, tapi dalam rangka apa kalian mengajak ku bertemu?"

Sepenggal kalimat yang ia ucapkan sebelum melambai pada waitress yang sedari tadi standby menunggu pesanan.

"Cihh.."

Jinan mendecih, ia menatap June dengan tatapan tajam, menutup menu yang baru saja di berikan oleh pelayan wanita yang mengenakan pakaian serba coklat itu dengan kasar.

"Mian.. Tapi bisakah aku memesan nanti?"

Sadar jika situasi yang ia hadapi sedang tidak enak, June mengembalikan daftar menu itu, memerintahkan sang pelayan agar pergi meninggalkan mereka.

"Kau bahkan tak terkejut saat aku dan Hanbin datang menemui mu.."

Lanjut Jinan saat pelayan wanita tadi sudah tak ada di sana.

June yang tengah mereka sudutkan hanya menatap bingung keduanya.

"Aku..."

"Apa kau tak ingin tahu bagaimana kami bisa dekat?"

Belum sempat June menyelesaikan kalimatnya Jinan sudah lebih dulu menimpal.

"Yaa.. Apa kau bodoh? Mengapa menanyakan pertanyaan tak berguna? Tentu ia sudah mengetahuinya.. Bukankah begitu June-shi.." sambung Hanbin.

Bagaikan seorang maling yang tengah dihakimi, mereka menghantam June dengan beberapa pertanyaan tanpa mempersilahkan pemuda itu menjawabnya.

June menghela nafas untuk menetralkan pikirannya, mencoba setenang mungkin menghadapi dua pria yang tengah menghakiminya tadi.

"Baiklah.. Katakan saja apa yang ingin kalian ketahui.."

June menyeruput coffee yang sudah ia pesan lebih dulu, lalu melipat tangannya seakan siap menjawab semua pertanyaan yang akan ditembakkan padanya.

"Kenapa kau menyembunyikan fakta bahwa kau mengenal Jinny?"

Ia tersenyum mendengar pertanyaan yang di lontarkan oleh sahabatnya, Jinan.

"Ani.. Aku tak pernah menyembunyikannya.. Hanya kau saja yang tak ingin mengetahuinya.."

"Mwo? Sekarang kau menyalahkan ku?"

"Aku tak menyalahkan mu.. Tapi itulah kenyataannya Jinan.."

"Cukupp!!" mendengar dua orang di sampingnya ini berdebat Hanbin menghentikannya, ia merasa apa yang tengah June dan Jinan bicarakan ini adalah hal yang tidak berguna.

"Sekarang.. Jelaskan pada ku, ada di mana kau pada hari kematian Jinny"

June yang awalnya terlihat tenang, seketika menjadi gugup, ia menengak liurnya karna tak tau apa yang harus ia katakan sekarang.

Mengingat kembali hari kematian Jinny membuatnya menggali luka lama yang selama ini ia coba lupakan.

"Aku.."

"Hya.. Apa kau baik-baik saja?"

Jinan yang sadar bahwa wajah June berubah menjadi pucat mencoba memastikan keadaan sahabatnya itu.
"Aku.. Permisi.."

"Hyaaa! Koo June!!" pekik Hanbin saat anak dari ibu tirinya itu pergi tanpa memberikan penjelasan yang jelas. Awalnya Hanbin ingin mengejar tapi lebih dulu di hentikan oleh Jinan.

"Kenapa kau menahan ku, biarkan aku menghajar si brengsek itu!!"

Plakkk

"Akhh"

Jinan memukul kepala Hanbin kasar karna pria itu hanya mengandalkan emosinya semata.

"Kenapa malah aku yang di pukul??"

"Itu karna otak mu dangkal! Selalu mengandalkan emosi.."

Mendengar penjelasan Jinan, Hanbin mengaruk tengkuknya, lalu kembali duduk dan menyeruput coffee June yang tersisa.

"Lalu, apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanyanya pada Jinan yang terlihat sedang berpikir.

Jinan menoleh ke arah Hanbin, mengenggam tangannya dengan erat dan menatap manik matanya dalam.

"Hanbin-shi.. Ijinkan aku berpura-pura menjadi Jinny sekali lagi.."

-tbc-

Hai sayang, maaf aku baru update muehehehe. Pendek ya? Mian 😂 aku sebenarnya mau bikin special chapter yang berisi Bin-Hwan moment dan itu bakal aku private, pantengin terus yaa, big love - Joana ❤

Cover by : Veoomize

TWINWhere stories live. Discover now