senjata rahasia

3 1 0
                                    

Seketika anak itu berubah keras dan pecah setelah menyentuh Roxy. Roxy terdiam dengan mata terbelalak karena kaget. Ingin rasanya ia berteriak. Namun, saat ini James menyuruhnya untuk diam sejenak.

"Kalian sudah boleh bergerak lagi." perintah James. James menuju pecahan anak kecil tadi. Dan ia bawa sedikit pecahan nya.

"Roxy, boleh aku lihat isi tas mu?" tanya James dengan tangan menengadah.

"Si.. Silah..kan.." jawab Roxy gemetar.

Setelah diperiksa, James menemukan cermin rias yang tak asing buatnya. Ini adalah senjata yang pernah di ceritakan nenek James. Ya! Tepat sekali! Senjata rahasia!. Saat menyadari itu, wajah James tampak lebih ceria.

"Ada apa James? Apa ada yang salah dengan cermin kakak ku?" tanya Edgar.

"Oh tentu saja tidak. Justru cermin ini yang bisa menolong kita saat diperjalanan." jelas James.

"Sebenarnya kita mau kemana sih James? Kakiku benar-benar sudah lelah" keluh Roxy.

Sedari tadi, Max hanya berdiri dan menengok kanan dan kiri. Sepertinya anjing itu tau bahwa ia harus menjaga tuannya dengan baik. Anjing yang pintar!.

"Kita akan ke basecamp tempat dimana kalian akan aman. Tapi untuk sampai ke basecamp butuh waktu hingga 2-3 hari dengan berjalan kaki." kata James.

Roxy dan Edgar berpandangan. Mana mungkin dia bisa berjalan selama itu? Sedangkan inglo berkeliaran saat malam. Namun, di depan rumah dimana mereka berbincang, Roxy melihat sebuah mobil sedan. Tampaknya mobil itu sudah lama tak digunakan.

"Eh, mungkin benda ini bisa kita gunakan" pekik Roxy.

"Kamu bercanda? Kita saja tak bisa mengemudi" bantah James

"Siapa bilang? Kakakku sudah punya SIM loh. Haha." canda Edgar.

Dari raut wajah Edgar, James paham kalau itu hanya bercanda. Mana mungkin Roxymu sudah mempunyai SIM.

"Ahh sudah!sudah! Saat situasi seperti ini kamu masih saja bercanda Ed! Kita gak butuh SIM , kita butuh kendaraan untuk cepat sampai basecamp. Lagi pula jalanannya kan sangat sepi." pekik Roxy.

Tak lama kemudian mereka menuju ke mobil. Di dalam mobil ternyata ada mayat seorang ibu dan anaknya yang masih bayi. Mereka tak tega harus mengeluarkannya. Tapi, bagaimana lagi. Mereka butuh mobilnya. Lagian kuncinya juga sudah tertancap di mobil.

Setelah mengeluarkan mayatnya, Roxy, James, Edgar dan Max langsung masuk ke mobil. Roxy duduk di kursi pengemudi, sebelahnya Edgar, dan di kursi belakang ada James dan Max.

Mesin mobil berderu. Roxy sedang mengingat ingat bagaimana cara mengemudinya saat ia belajar. D untuk maju kan? Pikirnya dalam hati.

Setelah mengingat-ingat sebentar, akhirnya Roxy ingat bagaimana caranya mengemudi.

******

Mobil melaju dengan pelan. Angin masuk lewat celah" jendela mobil.
"Kayaknya kita harus isi bensin dulu deh. Karena lampu bensinya udah nyala" kata Roxy.

"Tikungan depan ada stasiun bensin. Kita berhenti dulu disana." timpa James.

******

Loh? Kok kosong? Pikir anak-anak itu. Apa semua kota akan seperti kota mati?





When Your Eyes Turned To YELLOWWhere stories live. Discover now