Hello Roxy

24 2 0
                                    

Mobil sedan berplat nomer KMF102 itu berhenti di rumah tua yang lumayan besar. Keluarga Hawk, yang beranggotakan Pak Hawk, Bu Hawk, Roxy dan adiknya Edgar. Mereka pindah dari Rotterdam ke Amsterdam karena urusan pekerjaan Pak Hawk. Pak Hawk seorang pengusaha yang bisa dibilang cukup kaya. Dia sering sekali berpindah-pindah rumah demi meneruskan usahanya itu.

Setelah berapa saat berbenah, mereka berkumpul di ruang makan untuk minum teh bersama. Setiap jam 5 sore, keluarga Hawk selalu menyempatkan diri untuk berkumpul dan minum teh bersama. Tidak jarang, salah satu dari mereka menyeritakan harinya pada saat itu juga. Biasanya sih, si Edgar, anak bungsu dari keluarga Hawk. Dia sangat ceria dan juga pandai menghidupkan suasana. Tidak seperti kakaknya, Roxy, yang selalu diam, penuh misteri. Sering sekali Bu Hawk menegurnya karena selalu melamun. Entah apa yang dipikirkannya.

Jam menunjukkan pukul 7 malam. Bu Hawk berseru untuk mengingatkan makan malam. Semua berkumpul lagi di ruang makan dan menyantap hidangan makan malam dengan lahap. Sembari makan, mereka berbincang-bincang. " malam ini kalian tidur di atas. Papa dan mama akan tidur di kamar utama dekat ruang TV. Kalian boleh pilih salah satu kamar di lantai atas." Kata pak Hawk kepada anaknya. Mereka setuju. Setelah makan, mereka beranjak keatas dan membereskan kamar yang telah mereka pilih. Edgar memilih kamar dekat balcon, karena mungkin saja jika ia tak bisa tidur, dia bisa duduk sebentar di balcon sambil melihat indahnya pemandangan
Salju yang turun .Sedangkan Roxy, memilih kamar di sebelah kamar Edgar. kamar itu memang agak sempit dari kamar Edgar. Tapi setidaknya dia senang dengan kamar itu, dengan keadaannya yang sempit, ia tak perlu capek-capek untuk membersihkannya.

Roxy masuk ke kamarnya hendak membereskan kasur. Dengan mata terbelalak, ia memandang sekeliling kamarnya. Ia menuju jendela kamar, di situ ia melihat tulisan yang tertulis di kaca berembun. Tulisan itu berbunyi......

"Hello Roxy :)"

When Your Eyes Turned To YELLOWWhere stories live. Discover now