Kotak Kayu

16 3 0
                                    

Pagi itu, Roxy menyiapkan sarapan untuk Edgar, Pak Hawk dan Bu Hawk. Tapi hanya Edgar yg duduk di kursi makan. ah mungkin papa dan mama masih tidur karena pulang larut kemarin, pikir Roxy sembari menggoreng telur mata sapi.

****


setelah sarapan Edgar membersihkan salju di halaman rumah. Sedangkan Roxy membereskan rumah bagian dalam. Sebenarnya Roxy malas mengerjakan pekerjaan itu, tapi bagaimana lagi, mama pasti capek sekali. Edgar dan Roxy sangat menyayangi mamanya juga papanya.

"Hello, ed! Mau aku bantu?" Suara itu tiba-tiba saja muncul dan mengejutkan edgar.
"Eh,hallo James. Boleh, ambil aja sekop yang ada di gudang." jawab Edgar ramah.

James membantu Edgar membersihkan salju itu. tentunya dengan bermain-main. Sungguh mereka seperti sudah kenal sangat lama.

****


selesai juga pekerjaan Roxy membersihkan rumah. Saat ia menganti seprai kasur di kamarnya, ia menemukan sebuah kotak kayu usang yang ada dibawah tempat tidurnya. Mungkin kotak ini milik orang yang punya rumah ini dulu, pikir Roxy. Diambillah kotak kayu itu, dan di bersihkannya dari debu yang menempel. Dari bentuknya, sepertinya kotak tempat menyimpan berkas-berkas. tapi mengapa ditinggal begitu saja? Kotak itu tidak terkunci. Mudah sekali dibuka. Saat hendak membuka kotak, terdengar orang berlari di depan pintu kamar Roxy. "Ed.. jangan berlarian didalam rumah!" Teriak Roxy. Tapi tak ada sahutan. Ia hiraukan kejadian itu, pandanganya kembali menuju ke kotak kayu itu. Setelah dibuka, isinya sebuah gulungan kertas dan sebingkai cermin rias. Dibukanya gulungam kertas itu. Dan dibacanya tulisan yang tertulis dengan tinta. banyak sekali tulisan yang luntur akibat kertas yang lembab. Tapi ada sebuah paragraf. Di pojok bawah kertas yang tertulis dengan tinta merah, dan seperti tak ada tinta yang luntur. Dibacanya dalam hati kata demi kata

sudah waktunya aku kembali. Semua pengikutku akan datang. Hidup inglo!

Tunggu, apa maksudnya itu? Pengikut apa? Siapa yang kembali? Dan apa itu inglo?
pertanyaan itu muncul bersamaan dikepala Roxy.

****

Edgar mengambil minum di dapur, tak lupa ia membawakan minum juga untuk James. "James, rumahmu di sebelah mana? aku mau main kesana jika ada waktu." Tanya Edgar tiba-tiba. Raut muka James langsung berubah seketika itu juga. Ia kaget sekali. Bola mata kuningnya terlihat sangat besar dan bulat.

"Ak.. ak.. aku harus pulang Ed, makasih airnya. Ayo Max." Jawab James dengan gagap. Ia langsung berlari menuju belakang rumah. Mungkin rumahnya di jalan belakang rumanya, pikir Edgar. dia masuk, hendak menonton TV.

Papa dan mamanya belum juga keluar kamar. Apa masih tidur?. Acara TV kesukaan Edgar sudah mulai. Kartun anjing yang bisa bicara, bersama ke empat temannya. Dia dipanggil scooby doo. Edgar melihat acara TV itu dengan antusias, bahkan kedatangan Roxy tak dihiraukannya. Roxy duduk di sebelah Edgar membawa Kotak kayu yang di temukannya tadi.

"ed, kau tau maksud dari kata-kata ini?" Tanya Roxy pada Ed sambil menyodorkan gulungan kertas tua.
Edgar mengamati kertas itu sambil sesekali matanya melirik kearah TV.

"Inglo? Apa itu? dimana kakak menemukan ini?" tanya Edgar.
"Di dalam kotak kayu ini, dibawah tempat tidurku." Jawab Roxy sambil membolak balik kotak kayu itu.
"Mungkin papa dan mama tau apa itu inglo. Sebentar aku tanya ke papa mama. Mungkin saja sudah bangun dan bersiap ke kantor lagi." Tawar Edgar.

****

"Kak.... papa dan mama gaada dikamar!!" Teriak Edgar keras-keras.

Roxy berlari kekamar papa dan mama. Memang benar, kamarnya kosong tak ada siapa-siapa. tempat tidur pun masih rapi.

Roxy teringat suara keran air yang menyala tadi malam. Kalau papa atau mama tak ada di rumah, lalu siapa yang menyalakan keran air?

When Your Eyes Turned To YELLOWWhere stories live. Discover now