Shuhaib bin Sinan Ar-Rumi
"Makan dengan Sebelah Matanya yang Sehat"
Bagaimanakah kondisi Shuhaib yang berhijrah tanpa bekal karena hartanya ludes diserahkan kepada gerombolan musyrik? Salah satu matanya memerah terkena debu-debu jalan yang dia tempuh siang dan malam. Tubuhnya pun terasa sangat lelah. Rasa lapar pun sangat menyiksanya.
Setelah sampai di Madinah, dia ikut majlis yang diadakan Rasulullah. Dalam pertemuan itu ada hidangan kurma. Tangannya langsung mengambil kurma dan dia memakannya dengan sangat lahap. Wajar saja karena sepanjang perjalanan entah dia makan atau tidak.
Melihat Shuhain makan begitu lahap, seorang sahabat bergurau, "Wahai Rasulullah, lihatlah Shuhaib, ia makan sangat lahap padahal salah satu matanya terlihat sakit."
Shuhaib membalas gurauan itu dengan berkata, "Tentu saja, karena aku makan dengan sebelah mataku yang masih sehat."
Rasulullah tertawa mendengarkan gurauan tersebut. Kemudian setelah menetap di Madinah, Shuhaib dipersaudarakan dengan sahabat Anshar bernama Harits bin Shamt. Shuhaib terlibat aktif dalam Perang Badar, Uhud, Khandaq dan perang-perang lainnya selama Rasulullah masih hidup.
Bagaimana pun Shuhaib punya sisi istimewa di mata Rasulullah. Anas bin Malik meriwayatkan, Rasulullah pernah bersabda, "Para pendahulu (pemenang) itu ada empat orang: Aku pendahulu bangsa Arab, Shuhaib pendahulu bangsa Roma, Salman pendahulu bangsa Persia, dan Bilal pendahulu bangsa Abesinia."
Shuhaib juga meriwayatkan hadis. Berikut salah satu hadis yang diriwayatkannya. Rasulullah Saw. bersabda, "Tidaklah beriman kepada Al-Qur'an orang yang menghalalkan sesuatu yang diharamkan (oleh Al-Quran)."
Penampilan fisik Shuhaib agar sedikit berbeda dari orang Arab kebanyakan. Kulitnya kemerahan, rambutnya lebat, tinggi badannya sedang.
YOU ARE READING
365 Hari Bersama Sahabat Nabi #2
Spiritual365 HARI BERSAMA SAHABAT NABI Season #2 Tersedia dalam versi cetak. Pemesanan via WA: 0812-8798-2492 Kisah-kisah di season ini tetap menarik, humanis dan menginspirasi. Semoga banyak ibrah yang bisa kita ambil. Biar tahu kisah-kisah di ratusan hari...