Hari Ke-205

1.1K 94 0
                                    

Sahabat, mari kita lanjutkan kisahnya... let's go

Dhirar bin Khattab

Menggubah Puisi untuk Dakwah Islam

Dhirar berasal dari suku Quraisy, keturunan Bani Fihir. Al-Zubair menilai gubahan syair Dhirar lebih baik dibandingkan dengan Al-Za'bari dan cacatnya lebih sedikit. Selain fasih lisannya, dia juga mahir memainkan senjata. Saat Perang Khandaq dia masih dalam keadaan musyrik dan berada di barisan Quraisy. Hanya ada 4 orang yang berhasil menerobos khandaq (parit) pertahanan kaum muslim, salah seorangnya adalah Dhirar.

Dia mendapatkan hidayah untuk memeluk Islam saat Futuh Makkah. Dia mulai sadar saat menyaksikan pasukan Muslim dalam jumlah yang sangat besar memasuki kota Makkah. Dia melantunkan puisi berikut ini untuk Rasulullah.

Hai nabi pembawa petunjuk, kepadamu Quraisy bersandar

Dan sungguh engkau sebaik-baik tempat bersandar

Ketika bumi terasa sempit bagi mereka

Dan penguasa langit membenci mereka

Dan saat dada mereka terasa semakin sesak

Dan ketika bencana berlomba-lomba menyergap

Sa'ad menghendaki kebinasaan dan kepunahan mereka

Sa'ad yang dimaksud dalam puisi ini adalah Sa'ad bin Ubadah. Pada saat Futuh Makkah, Sa'ad berkata, "Pada hari ini, dihalalkan segala yang haram."

Setelah menjadi Muslim, Dhirar manfaatkan kepiawaiannya dalam menggubah syair untuk kepentingan dakwah Islam. Dhirar ikut terjun dalam Pembebasan Syam di bawah komando Abu Ubaidah bin Jarrah. [Jhr]

365 Hari Bersama Sahabat Nabi #2Donde viven las historias. Descúbrelo ahora