Chapter 19

1.6K 236 52
                                    

Ada yang kangen meanie?

Mana suaranya?















Udah.

Author cmn nanya doang wkwk...

😁😁😁😁

***

Soonyoung membawa Jihoon kembali menuju ke rumahnya. Ia menggendong Jihoon dan membaringkannya di sofa depan televisi, tempat nyaman yang terdekat dari pintu.

Soonyoung berlutut di samping sofa dan menatap Jihoon tepat di depan matanya.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Soonyoung.

Jihoon menatap Soonyoung balik. Ia bisa melihat wajah Soonyoung yang penuh dengan keringat walau tidak terluka setitikpun.

Jihoon mengangguk.

Yongbin memang tidak sempat melayangkan cambuknya tepat di kulitnya. Jadi ia tidak mungkin terluka.

"Aku baik-baik saja. Pergilah!" usir Jihoon menyuruh Soonyoung pergi.

Soonyoung masih diam di tempatnya sementara Jihoon memalingkan wajahnya.

"Pergilah!" usir Jihoon lagi.

Soonyoung tidak beranjak dari sana dan tetap menatap Jihoon dalam diam.

"Jangan melihatku seperti itu! Jangan bersikap seolah-olah tidak terjadi apapun!"

Soonyoung menelan ludahnya.

"Kau sudah melihatnya dengan mata kepalamu sendiri. Bukan hanya kali ini. Apa menurutmu aku masih bisa diperhitungkan? Apa aku masih bisa menjadi calon pengantinmu? Apa kau ingin menikah dengan orang sepertiku?"

Soonyoung tidak membalas perkataan Jihoon. Ia hanya terdiam dan perlahan meraih tangan Jihoon, menggenggamnya erat.

Jihoon berusaha melepaskannya namun Soonyoung menahannya dan menggenggamnya lebih erat lagi.

"Bagaimanapun kondisimu sekarang, kau tetap Jihoon yang kukenal. Kau tetap seseorang yang ingin kujadikan pengantinku."

Soonyoung bisa mendengar isak tangis Jihoon. Sebenarnya ia tidak ingin mendengarnya lagi. Sudah terlalu banyak tangisan Jihoon yang didengarnya walaupun Jihoon tidak menyadarinya.

Soonyoung melepas genggaman tangan Jihoon dan ganti mengelus puncak kepala Jihoon, berusaha meredakan tangisannya.

"Aku mencintaimu."

***

Wonwoo baru saja pulang selepas kerja. Ia sengaja lembur agar bisa langsung tidur saja ketika kembali ke apartemennya.

Ia mengurangi menghabiskan waktu di apartemennya karena setiap ia memperhatikannya ia teringat Mingyu.

Wonwoo tidak suka memikirkannya, memikirkan orang yang pergi begitu saja tanpa penjelasan.

Kenapa dia harus bertemu dengan Mingyu dulu?

Kenapa dia harus datang ke...

Wonwoo menghentikan semua pikirannya itu dan mendapati Mingyu yang asli duduk bersandar di depan pintu apartemennya.

Pakaiannya sobek di sana sini dan di tangannya ada luka bakar.

Wonwoo gantian memperhatikan wajahnya. Ada banyak luka goresan di sana.

"Mingyu! Kim Mingyu!" panggil Wonwoo berusaha membuatnya sadar.

Mingyu tidak bergerak.

Wonwoo menghela nafasnya dan perlahan menggeser tubuh Mingyu agat tidak menutupi pintu apartemennya.

[√] Evening Kiss: Do you know me?Where stories live. Discover now