Chapter 1

3.2K 345 16
                                    

Chapter 1, gaess

Met baca~

***

Soonyoung berbaring dengan santainya di atas sebuah sofa. Tangannya sibuk mengganti-ganti saluran televisi hingga menemukan serial favoritnya.

Seseorang tiba-tiba mendatanginya dan menyuruhnya duduk dengan benar.

Soonyoung menolak dan menyuruhnya duduk di sofa lainnya.

"Nonton apa?" tanyanya.

"Drama," balas Soonyoung singkat sambil memperhatikan dua orang yang sedang berciuman di dalam televisi.

"Kau pernah mencobanya?" tanyanya lagi.

Soonyoung hanya menggeleng sambil memperhatikan dua sosok di dalam televisi itu memperdalam ciumannya dan mematikan lampu tidur yang masih menyala di samping ranjang mereka, menyisakan kegelapan dan langsung berganti iklan.

"Dia bodoh," ujar Soonyoung melempar remotenya ke sofa lain di ruangan itu.

"Kenapa bodoh?" tanyanya lagi.

"Sekuat apakah cinta hingga kau bisa memberikan tubuh berhargamu untk orang yang bahkan sudah jelas mengkhianatimu?" tanya Soonyoung.

Ia menggeleng tidak tahu.

"Aku belum pernah merasakannya. Aku tidak tahu jawabannya," jawabnya.

"Kim Mingyu," panggil Soonyoung.

Orang yang dipanggil Kim Mingyu itu menengok.

"Bagaimana kalau aku mencobanya sekali?" tanya Soonyoung pada Mingyu.

"Kau mau berciuman atau berkhianat?"

Soonyoung tertawa, "Bukan keduanya?"

"Kau mau mematikan lampu tidur di kamarmu?" tanya Mingyu polos.

"Kenapa kau mendadak sangat polos, ha?" protes Soonyoung.

Mingyu hanya tersenyum memperlihatkan barisan gigi-giginya.

"Aku ingin mencoba kekuatanku di sini," ujar Soonyoung membuat Mingyu kaget.

"Di sini? Kau bisa membuat keributan dan menghancurkan nasib seseorang bila kau melakukannya," tolak Mingyu.

"Tidak akan separah itu," balas Soonyoung, "Aku hanya melihat masa depan mereka dan membantu apa yang kubisa tanpa merusak masa depan mereka."

Mingyu menghela nafasnya.

"Terserah kau saja. Aku hanya di sini untuk mengawasimu sampai aku yakin kau tidak akan membuat onar."

Soonyoung mengacungi jempolnya dan kembali fokus pada dramanya.

***

"Jeon Wonwoo! Kenapa aku harus ke kantormu sekarang juga?" protes Jihoon di ponselnya.

Wonwoo adalah teman sejak SMAnya yang sudah punya pekerjaan sedangkan dirinya masih berusaha mencarinya.

Bukan masalah tidak berpengalaman atau tidak pintar, hanya saja Jihoon belum menemukan tempat yang cocok.

"Aku hanya mengundangmu sebagai pihak luar. Kau harus bertemu denganku agar tahu bagaimana-bagaimananya," balas Wonwoo pelan.

"Aish, oke. Aku akan ke sana sekarang," tutup Jihoon.

***

Soonyoung memandangi seseorang lagi di samping sebuah gedung perkantoran.

Sekali-kali ia perlu keluar dari rumahnya bersama Mingyu. Mencari udara segar dan pemandangan menarik.

Ia sedang duduk di atas bangku sambil pura-pura membaca koran yang dibelinya di jalan.

[√] Evening Kiss: Do you know me?Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu