Chapter 5

1.8K 282 38
                                    

Chapter 5

Hahai...

***

Jihoon sampai di depan pintu apartemennya. Ia hendak membuka pintu apartemennya namun tidak bisa. Pintu itu terkunci.

Ia merogoh sakunya namun ia sadar hanya mengenakan sweater dan jaket pemberian orang asing tadi saat ini.

Jihoon menghela nafasnya dan bersandar di depan pintunya, mengingat di mana ia terakhir kali menaruh kuncinya.

Di dalam tasnya.

Ia meninggalkan tasnya di rumah Seungcheol.

Jihoon tidak tahu harus apa sekarang. Ia tidak mungkin kembali ke sana. Entah apa yang akan dia lakukan ketika menemukan Seungcheol bersama dengan orang lain. Seungcheol sudah mencampakkannya.

Jihoon melepas jaket yang terikat di lehernya dan memperhatikan jaket itu sekilas. Ada sebuah nama yang tertulis di kerahnya.

"Kim Mingyu," bacanya.

"Jadi namanya Kim Mingyu."

***

"Aa... aku bisa menjelaskannya," bela Soonyoung menemukan Mingyu memasang tatapan membunuh ke arahnya.

Mingyu menatap lurus-lurus mata Soonyoung. Mingyu juga punya kekuatan membaca pikiran hanya saja kekuatan khususnya berbeda dengan Soonyoung. Bukan soal 'waktu'.

"Ah, lupakan saja," ujar Mingyu tiba-tiba menjauh dari hadapan Soonyoung.

"Yang penting kau tidak menjualnya," ujarnya lagi berjalan ke depan pintu.

"Kau mau ke mana?" tanya Soonyoung menoleh ke arah Mingyu.

"Belanja makan siang," ketusnya menutup pintu rumah.

Soonyoung kembali memandang televisi di hadapannya. Ia meraih remote di atas meja dan menyalakannya kembali.

Ia mencari saluran penayangan ulang drama langganannya itu. Sudah beberapa hari ini, ia selalu pulang telat dan melewatkannya.

Pria yang mengusirnya itu sekarang malah kembali lagi dan memohon maaf padanya.

Soonyoung memperhatikan drama itu dengan sangat amat serius. Seakan-akan itu adalah sebuah hal yang menentukan hidup dan matinya.

"Maafkan aku."

"Kenapa kau mengusirku kalau begitu?"

"Aku salah. Itu hanya pikiran jangka pendekku. Lupakan saja semuanya!"

"Tidak bisa."

"Percayalah padaku!"

Mereka mengakhirinya dengan sebuah pelukan sementara Soonyoung memandanginya miris.

"Apakah ini juga akan terjadi padanya? Lee Jihoon."

***

Ini adalah akhir minggu di mana Soonyoung libur. Wonwoo juga sedang menikmati liburannya.

Ia baru saja kembali dari berbelanja di pasar. Harga di pasar cenderung lebih murah, jadi untuk menghemat pengeluarannya.

Ia tinggal sendirian, jadi ia juga bertanggung jawab untuk asupan gizinya sendiri.

Wonwoo menengok lampu lalu lintas, hendak menyebrangi jalan. Di sebelahnya ia melihat seorang ahjumma membawa banyak sekali barang.

Dasarnya Wonwoo memang anak yang baik. Jadi ia menawarkan bantuan pada ahjumma di sebelahnya.

[√] Evening Kiss: Do you know me?Where stories live. Discover now