Chapter 11 (NC)

2.3K 227 21
                                    

Jeng jerejeng jeng...

***

Jihoon masih terbaring lemah di tempatnya. Seluruh tubuhnya terasa kaku, seakan terbuat dari kaca dan akan pecah bila ia menggerakkannya.

Pria itu masih tertidur di sebelahnya, memeluknya seperti guling.

Jihoon berusaha menahan sakitnya, mengerakkan anggota tubuhnya.

Tangannya...

"Argh..."

Kakinya...

"Argh.."

Jihoon tidak bisa berhenti merintih.

Ia menoleh ke arah pria itu. Dia nasih tertidur dengan lelap bahkan setelah semua pergerakannya.

Perlahan Jihoon menyingkirkan tangan pria itu dari atasnya dan turun dari ranjang.

Ia mencari-cari pakaian yang mungkin masih bisa dikenakannya di lantai.

Untungnya kemejanya masih utuh di sana. Jihoon mengambilnya dan memungutnya.

Tiba-tiba terdengar keributan dari luar kamar.

Pria itu tiba-tiba membuka matanya dan meraba-raba tempat kosong di sebelahnya.

Menyadari kosongnya tempat itu, ia menoleh ke arah lain.

Jihoon merasa tersudutkan.

"Kau mau pergi ke mana?" tanyanya beranjak dari ranjang itu.

Jihoon melangkah mundur hingga terpojokkan di depan pintu.

"Kau tahu apa yang akan kulakukan setelah ini, kan?"

Jihoon menggelengkan kepalanya. Ia tidak ingin hal itu terjadi. Tubuhnya terlalu sakit untuk menerima perlakuan seperti itu lagi.

"Jihoonnie..." bisiknya di telinga Jihoon.

Pria itu mulai menelusupkan tangannya di dalam kemeja Jihoon dan bermain-main dengan nipplenya sementara bibirnya dengan cepat menjelajahi leher mulus Jihoon, menambah bekas-bekas lagi di sana.

Jihoon tidak bisa bergerak. Ia terlalu geli sekaligus sakit untuk melakukannya.

BRAK!

Tiba-tiba saja pintu itu terdobrak. Jihoon terjatuh menimpa pria itu.

Tanpa diberi kesempatan menoleh ke belakang, pria itu menahan kepala Jihoon di depan dadanya.

Tangan satunya lagi dengan nakalnya meremas kedua bokong indah milik Jihoon.

"Hentikannhhh.. Janganhh..." desah Jihoon.

Pria itu terlalu senang mendengar desahan Jihoon hingga ia bernafsu untuk bermain-main lagi dengan milik Jihoon.

Ia memasukkan jarinya ke dalam hole milik Jihoon, menggerakkannya di dalam sana dan membuat Jihoon tidak tahan lagi untuk keluar.

Cairan itu keluar lagi dan membasahi mereka berdua.

Jihoon sekali lagi harus merasakan nyeri di bawah sana.

Pria itu mengeluarkan jari-jarinya dan meremas milik Jihoon.

"Bagaimana rasanya, ha?"

Jihoon mengigit bibirnya, menahan agar desahannya tidak keluar.

Pria itu tidak sadar ada sosok yang berada di ruangan itu yang terus memperhatikan mereka berdua.

Ia menyingkirkan tangan pria itu dari Jihoon dan membawa Jihoon ke belakangnya.

"Aku belum selesai bermain-main dengannya."

[√] Evening Kiss: Do you know me?Where stories live. Discover now