Chapter 4

2.2K 302 26
                                    

Happy 100 votes gaess...

Makasih votenya...

Juga read nya...

Met baca~

***

Hari itu akhir minggu. Soonyoung bisa mengambil cutinya. Tidak ada lagi laporan dan rapat. Ia bisa kembali bersantai sepanjang hari.

Soonyoung bangun dari tidurnya dan mandi pagi seperti biasa. Lalu ia turun dan menikmati sarapan buatan Mingyu. Mereka selalu makan bersama di meja makan.

“Kau tidak kerja?” tanya Mingyu melahap sesendok masakannya.

Soonyoung menggeleng sambil mengunyah sendokan terakhirnya.

“Ini akhir minggu,” balasnya setelah menelannya.

Mingyu mengangguk singkat dan melanjutkan sarapan berkelasnya. Ia makan dengan pelan dan sangat teratur sementara Soonyoung  bisa dibayangkan betapa terbaliknya.

“Kau mau ke mana pagi-pagi?” tanya Mingyu lagi melihat Soonyoung yang sekarang memakai sepatu olahraganya berjalan keluar rumah.

“Aku bosan di rumah,” aku Soonyoung membuat Mingyu heran.

Ia sudah hidup bertahun-tahun dengan Soonyoung yang pemalas dan paling benci bila harus keluar rumah. Itulah alasan mengapa kulitnya begitu putih sedangkan dirinya terbakar sinar matahari.

“Apa dia salah makan?” heran Mingyu menyudahi sarapannya dan mengambil piring Soonyoung lalu membawanya ke bak cuci.

Soonyoung berjalan keluar pagar rumahnya. Sebenarnya ia berniat ke taman bertrak lari yang ia temukan kemarin. Tapi tidak jadi karena tiba-tiba ia merasa malas karena dingin. Jadi ia kembali lagi ke dalam rumah.

Mingyu baru saja selesai mencuci piring dan melihat Soonyoung sudah berada di rumah.

"Tidak jadi pergi?" tanya Mingyu.

"Dingin," ujarnya mengambil jaket Mingyu yang tergantung di dekat pintu lalu pergi lagi.

Mingyu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

***

Jihoon mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia melirik ke sebelahnya. Tidak ada siapapun di sana. Ia merasa dingin di sekujur tubuhnya dan menyingkap selimutnya. Ia sedang telanjang bulat di atas ranjang Seungcheol.

Iya. Tanpa sehelai benang pun.

Jihoon tersadar dan mencari baju apapun yang ada di dekatnya, entah di lantai, entah di ranjang, entah tergantung dan dia hanya menemukan sweaternya yang sedikit kebesaran.

Tanpa pikir panjang ia segera mengenakan sweaternya dan keluar dari kamar itu. Ia menemukan Seungcheol di luar sana. Tidak sendirian. Ia bersama orang lain. Orang yang tidak asing di matanya.

“Chagi, hentikan,” ujarnya mendorong Seungcheol yang sekarang sedang mendekapnya erat mencoba mencuri ciuman darinya.

Kedua mata Jihoon membulat, memergoki kekasihnya bermesraan dengan orang lain setelah semalam… semalam Seungcheol baru saja...

Jihoon menghentakkan kakinya dan berjalan mendekati Seungcheol. Ia menarik tangan Seungcheol agar menjauh dan hendak menampar pipinya keras.

“Apa?” bentak Seungcheol menahan tangan Jihoon.

Sosok di belakangnya hanya menonton mereka sambil tersenyum licik.

“Kau…” Jihoon tidak sanggup melanjutkan kata-katanya.

[√] Evening Kiss: Do you know me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang