15. New day

222 38 9
                                    


Part ini adalah part terpendek yang pernah gue buat. Ngga nyampe 1000words wkwkwk. Part ini gue khususkan buat kalian yang sedang berjuang untuk memulai sesuatu yang baru. Ngga nyampe 10 menit pasti kelar deh bacanya. Tapi, vomment tetap jgn lupa ya!


Happy reading!


**



-Achel POV-



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Sinar matahari pagi mulai mengintip di sela-sela ranting pohon yang menjulang tinggi. Suara kicauan burung bak alunan melodi pagi diantara hingar-bingar kendaraan bermotor. Hawa yang semakin lama semakin hangat membuat embun-embun yang menempel di rerumputan seakan menghilang.

Aku sedang berjalan ceria menuju gedung kampus. Seolah mendapat energi yang datangnya entah dari mana, aku sangat bersemangat. Kusapa orang-orang yang aku lewati dengan penuh keramahan. Mereka ada yang menjawab sapaku, ada juga yang melihatku dengan tatapan keheranan.Stay humble, Chel, let your smile change the world!

Aku duduk di salah satu kursi di dekat mading kampus. Mencoba untuk meresapi kedamaian pagi ini yang begitu menenangkan. Kulihat wajah orang-orang yang sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Lucu juga.

Ya beginilah hidup menjadi anak kampus. Hari-hari dipenuhi tugas dan ujian. Hanya satu yang ada dipikiran kami semua, yaitu, bagaimana caranya agar kami bisa cepat-cepat lulus dan bekerja di suatu tempat yang kami inginkan. Simpel saja sebenarnya, tapi tetap saja tidak mudah untuk mewujudkan itu semua. Jurusan arsitek apa lagi. Buku sketsa, milimeter blok, penggaris, pensil, busur derajat, kalkulator sains, seolah akan menjadi teman hidup. Mereka semua yang akan menemani seorang arsitek sampai berhasil nanti.

Sangat melelahkan, apalagi jika harus menggambar di beberapa kertas dengan perhitungan yang tepat. Tapi harus bagaimana lagi, aku harus menjalani ini semua. Sukses tidak datang dengan sendirinya. Sukses harus dijemput dengan perjuangan yang keras.

Well, hari ini aku lewati dengan kebahagiaan batin yang tak terkira. Belajar seharian di kelas ternyata tidak membuatku bosan sama sekali. Aku bertemu dengan Mas Fey di kantin saat makan siang, dia telah berubah kembali menjadi Mas Fey yang aku kenal. Seakan wajah pucatnya hilang ditelan bumi. Dia mencoba menggodaku dengan membicarakan kiriman pizza kemarin malam. Dia bercerita kalau tidak cukup meminta maaf dengan ucapan saja, makanya dia mengirimku pizza karena dia tau kalau aku suka makan. Sialan.


Tapi tetap saja, aku berterima kasih padanya.


Hatiku masih terlalu bahagia karena kehangatan sifatnya yang begitu susah ditebak. Mas Fey, adalah sosok idolaku saat ini.


Beloved NightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang