Pulang

1.3K 107 12
                                    

Konstelasi itu hinggap pada netra seorang jelata
Tatkala dia tengadah menatap langit, tangan kecilnya merentang untuk memeluk rasi
Kubilang, "Jangan, Gadis Kecil, orang sekitar akan kian mencelamu."
Katanya, "Tak apa, Pak Angin, aku memberi sinyal agar bintang-bintang menjemputku."

Lantas kupeluk dia dari dinginnya tatapan orang-orang, sebelum membisikinya lagi,
"Pulanglah, Gadis Kecil, carilah atap untuk bermalam, makanlah sampai kenyang dan minum sampai kembung."

Binar Sirius lagi-lagi bersarang pada mata sembabnya
Abai terhadap sumpah serapah yang dilempar terhadapnya
"Aku sedang dalam perjalanan pulang, Pak,
Akan enyah seperti yang orang-orang angankan,
Langit adalah rumahku dan aku akan merengkuhnya sebentar lagi."

Tergugu aku dalam pelukanku
Gadis kecilku lekas membuang sendu
Masih kudekap ia, semalam untuk selamanya
Karena ketika pagi menjelang, napasnya kuantarkan ke langit tua

Nella Fantasia (Kumpulan Puisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang