30. Terjebak

715 16 0
                                    

Masih terasa sangat sakit di hati dan fisik Pink. Ia terus menangis di tempat yang gak tau dimana, sebuah toilet yang tak layak pakai.

Pelan-pelan ia bangkit dan keluar dari toilet itu.

Pink terus menangis, sekujur tubuh nya terasa sakit dan tubuh juga sedikit menggigil akibat baju nya basah.

Kenapa diri nya semenyedihkan ini? Baru saja ia merasakan kebahagiaan, kini ia harus merasakan kesakitan lagi.

Apakah semua ini memang salah nya?

Pink terus berjalan menjauh dari toilet itu, ia tak tau harus pergi kemana, pandangan nya sedikit mengabur, ia memutuskan untuk berhenti sebentar di sebuah gazebo yang sedikit reyot.

Pink duduk di gazebo itu dan melamun.

"Papa, apa kau dengar aku? Aku lelah berjuang, apa aku boleh berhenti? Mungkinkah dia memang tercipta bukan untukku? Aku sudah menyakiti hati orang lain, dan sekarang orang itu membenciku, aku sudah menghancurkan hidup nya, apa aku jahat papa? Lebih baik aku yang tersakiti dari pada harus orang lain, aku cuma ingin merasakan manis nya cinta dan menikmati gimana rasa nya punya pasangan, apa aku salah jika aku menginginkan hal itu?" ucapku lirih. Kini aku semakin menangis.

***

VILIO POV

Suara gadis yang di atas panggung itu mengalihkan pandanganku.

"Lagu ini, untuk seseorang yang slalu ada di hati dan pikiran saya, bahkan seseorang itu tak pernah tau perasaan saya tapi saya tetap menunggu nya mencintai saya walaupun dia sudah mempunyai pasangan, biarpun hati saya harus tersakiti, tapi saya tetap memperjuangkan nya, untuk kalian yang cinta nya  bertepuk sebelah tangan seperti saya, jangan mudah menyerah, dan terus lah memperjuangkan cinta kalian."

Ya aku sangat mengenal suara itu, itu suara Pink. Tapi mengapa rasa nya sakit ketika mendengar nya mengucapkan bahwa ia menyukai seseorang, siapa orang itu? Apakah Rangga? Tapi ada sedikit rasa senang di hati nya ketika Pink mengatakan cinta nya bertepuk sebelah tangan, anggap lah ia jahat, tapi hati nya gak bisa bohong, ia senang karena masih ada kesempatan untuk mendapatkan hati Pink.

Tubuh nya terpaku mendengar Pink menyanyi, sungguh sangat menyentuh. Vilio terpesona mendengar suara Pink, dari jauh ia melihat Pink menangis hingga selesai menyanyi ia pun masih menangis.

Saat Pink mulai menghampiri mereka, tiba-tiba saja Riana mengacau kan suasana, ia menghina Pink di depan banyak orang, aku tak tega melihat nya akhir nya emosi ku mulai memuncak, kini aku membentak Riana dan mengungkapkan kebenaran padanya bahwa aku tak pernah mencintai nya dan hanya menjadikan nya pelampiasan ku saja.

Tanpa sadar aku telah membela Pink. Saat Riana pergi saat itu juga aku menarik dan membawa Pink pergi. Ntah kenapa aku refleks melakukan itu.

Dan selama di perjalanan aku tak tau mau kemana, akhir nya aku membawa nya ke jalan yang sangat sepi. Tadi nya aku ingin memikirkan akan kemana aku pergi membawa Pink, tapi niat itu gagal, sebab Pink tak bisa diam dan terus bertanya-tanya.

Ide jahat ku muncul, aku mencoba mengerjai nya dan mulai menggoda nya. Aku mendekatkan sedikit wajahku padanya, aku terus menatap wajah nya dan ia malah mengalihkan pandangan nya. Aku semakin geram dan semakin mendekatkan wajah ku padanya.
Niat nya mau mengerjai nya malah jadi aku yang terpaku melihat wajah nya, ternyata bila dari jarak dekat Pink sangat cantik.

Aku terus menatap nya, aku melihat di mata nya ada sesuatu yang ia pendam, dia seperti tak takut denganku.

Sial! Kini aku tertarik dengan bibir nya, sangat seksi. Aku mulai mendekatkan wajah ku lebih dekat lagi pada nya, dan sudah tak bisa ku tahan lagi kini aku mencium nya, tepat di bibir nya.

Setelah aku mencium nya, ia tak mengatakan sepatah kata pun. Pink hanya membelalakkan matanya dan terdiam, melihat ekspresi nya itu ingin sekali aku tertawa tapi ku tahan, aku hanya mengeluarkan seringaian ku saja dan membawa nya pergi dari tempat itu.

VILIO POV END

***

PINK POV

Pink kembali berjalan, keadaan nya sungguh berantakan apalagi di tambah baju nya yang masih sangat basah itu, ia tidak tau harus kemana, ia tak mau membuat teman nya khawatir jika melihat keadaan nya, ia tak tau juga harus berkata apa dan mulai dari mana, apa ia pulang saja? Sungguh ini membuat nya pusing. Akhir nya ia berjalan menjauhi pantai.

"Kak, kak! Tolongin inge dong kak, hiks..." ada anak kecil yang tiba-tiba mendatangi nya dan meminta tolong padanya, ia tak tega melihat anak kecil menangis, Pink mensejajarkan tubuh nya dengan anak itu.

"Kamu kenapa anak manis? Mau minta tolong apa?" tanyaku ramah.

"Inge pengen boneka yang ada di dalam sana kak, hiks.." anak kecil ini menunjuk ke arah sebuah gudang kosong yang mungkin sudah tak di gunakan lagi, sebab gudang itu terlihat kotor dan juga gelap pasti nya.

"Ayo ikut kakak, kita ambil boneka nya sama-sama ya," Aku membawa nya mendekati gudang itu.

"Yang itu ya boneka nya? Kalo gitu kamu tunggu disini aja ya, biar kakak yang ambil," Aku masuk ke dalam gudang itu dan berhasil mengambil boneka nya, namun saat aku berbalik, pintu nya sudah tertutup, aku mencoba membuka nya tapi terkunci dari luar.

"Inge... Apa kamu masih diluar? Tolong bukain pintu nya, ini kakak uda nemu boneka nya," aku sedikit berteriak.

"Maaf kak, inge hanya di suruh untuk membawa kakak kesini, inge harus pergi kak, sampai jumpa," teriak anak itu dari luar.

Apa lagi ini? Aku mulai sedikit takut disini, gimana kalo ada orang jahat? Kenapa ada saja cobaan mu Tuhan? Ku mohon lindungi lah aku.

"Tolonggggg!!!" teriak ku sambil menggedor-gedor pintu.

"SIAPAAA SAJA TOLONG! GUE TERKUNCI DI DALAM!" teriak ku lebih kencang lagi.

Aku mulai bertambah takut. Akhir nya aku hanya pasrah menunggu keajaiban. Aku duduk dan bersandar pada dinding, dan menekuk lutut ku, aku mulai cemas, gimana kalo tak ada orang yang menemukan ku? Apakah aku akan terus terjebak disini dan mati kelaparan disini?
Aku merogoh saku celana ku, ternyata ponsel ku masih ada dan hidup, tapi satu masalah nya, ponsel ku tak bisa di sentuh, apa mungkin rusak karna air tadi? Aku semakin pasrah dan menangis.

"Keluarkan gue dari sini, hiks.. Gue takut, gue takut sendiri, hiks.. Gue takut terjebak di tempat gelap ini, gue takut gelap hiks..." ucapku lirih.

Aku hanya bisa berharap satu dari teman ku bisa menemukan ku disini, dan aku berharap semoga GPS ku aktif agar mereka mudah menemukan ku.

****

Kamu Yang KusukaOnde histórias criam vida. Descubra agora