20. Vilio Berubah

630 15 0
                                    

VILIO POV

Bisa kalian bayangkan, ketika orang yang sangat kalian cintai bahkan selama 3 tahun ini bersama dengan kalian, berbagi canda tawa dengan kalian, ternyata selama ini ia hanya pura-pura mencintai kalian, ternyata selama ini ia hanya menjadikan kalian sebagai pelarian nya saja, sakit? Uda pasti. Kecewa? Jelas. Itulah yang di rasakan Vilio saat ini, kebenaran tentang Lyan membuat nya sakit hati.

Vilio mulai membenci yang nama nya cinta, dia tak mudah lagi percaya begitu saja, dia berjanji akan membuat cewek-cewek mengejar-ngejar dirinya dan tergila-gila pada nya bahkan sampai bertekuk lutut padanya. Dia tak ingin jatuh ke lubang yang sama lagi.

Hari ini mood nya sangat buruk, bahkan lebih buruk dari yang kemarin, hingga teman-teman nya pun kena semprot karna sudah mengganggu nya.

"Lo kalo lagi ada masalah cerita dong yo, jangan buat kita bingung, lo dari semalem marah-marah gak jelas, bentak-bentak kita, emang salah kita apa?" tanya Leo kesal.

"Lo diem aja! Gue lagi kesal!" sewotku.

"Buju Buseettt, lo uda kaya sih Rangga tau gak, muke lo datar amat, nada bicara lo berubah jadi cuek, jangan nambah-nambahin ice king deh disini, 1 ice king aja uda buat gue pusing apalagi 2 ice king," kata Leo kesal.

"Gue bukan ice king Le, cuma sedikit dingin aja sama orang," ucap Rangga dengan polos nya.

"SAMA AJAA KALEEE!" Teriak Leo tepat di telinga Rangga.

"Kalian mau mati? Gue lagi badmood jangan berisik!" kataku kesal.

Kulihat Leo mengeluarkan cengiran nya, sedangkan Rangga hanya melipat kedua tangan nya dan membuang muka nya.

Tiba-tiba suasana kelas hening. Lio dan kedua teman nya hanya diam saja sambil sibuk sendiri dengan ponsel mereka masing-masing, tapi tak lama kemudian seorang gadis menghampiri tempat duduk mereka.

"Permisi.. Kak Lio nya ada?" tanya seorang cewek.

"Noh dia lagi badmood neng, lebih baik jangan di ganggu dulu deh," ujar Leo.

"Tapi ada yang mau gue kasih ke kak Lio kak, penting," katanya.

Aku langsung membalikkan badan ku dan melihat siapa gadis itu, ternyata dia Pink teman nya Lyan. Mau ngapain dia kesini? Gak tau apa gue lagi badmood.

"Mau apa lo kesini?" tanya ku sewot dan memasang wajah yang sangat dingin.

"Ehh ini kak, mau balikin ini, dari Lyan kak," ucapnya lalu menyodorkan sebuah kalung.

"Uda buang aja! GUE GAK BUTUH ITU!" Ucapku sedikit membentak nya. Ku lihat ia tersentak dan langsung membalikkan badan nya.

"Gue permisi kak," katanya lalu pergi gitu aja.

***

PINK POV

Sedih ya rasa nya di bentak apalagi sama orang yang kita sayang. Niat nya baik mau ngasihin sesuatu tapi malah kena bentak.

"Kenapa kakak berubah?" ucapku lirih.

Baru kemarin Lyan pergi dan gak sekolah disini lagi, Dan sekarang kak Lio berubah jadi datar dan dingin, kasar, tidak perduli perasaan orang lain, dan gampang marah. Secepat itukah kakak berubah? Atau karna kepergian Lyan?

Saat di bentak nya tadi, aku langsung membalikkan tubuh ku karna aku uda gak bisa nahan air mata ku, aku tak ingin ia melihat ku menangis, dan Aku cepat-cepat pergi dari tempat itu.

Aku terus menyusuri koridor, di pertengahan jalan aku bertemu Aila.

"Lo dari mana aja Pink? Gue nyariin lo dari tadi tau," ujarnya kesal.

"Ya maaf Ai, gue habis ngembaliin kalung nya Lyan ke kak Lio, tapi nih ya Ai, kak Lio sekarang berubah, jadi dingin dan datar bahkan kasar, gue sedih deh liat dia kaya gitu, ternyata kepergian Lyan bisa buat dia berubah jadi buruk, berarti banget ya Lyan bagi kak Lio, beruntung banget ya dia," ucapku lirih.

Aila menepuk pundakku.

"Lo gak boleh nyerah ok, ingat permintaan Lyan kan? Lo harus jagain kak Lio, mau dia berubah jadi monster sekalipun, lo harus tetap berjuang untuk dapetin dia, lo harus tetap dekatin dia." Aila tersenyum padaku.

"Makasih Ai, lo paling bisa buat gue tersenyum lagi," ucapku.

Kami segera berjalan menuju kelas.

***

Suasana kelas kini menjadi heboh, tak hanya kelas Pink saja, kelas lain pun juga bahkan hampir satu sekolah menjadi heboh karna kepindahan Lyan dan berita putus nya Lyan dan Lio menjadi trending topik di sekolah. Banyak para siswa cewek yang merasa senang karna mereka mempunyai kesempatan untuk mendekati Lio, sedangkan para siswa cowok sangat menyayangkan kepindahan Lyan.

Sedangkan Aila dan Pink merasa bosan mendengar celotehan cewek-cewek yang ingin mendapatkan hati Vilio. Bahkan uda ada yang terpilih menjadi pacar baru Lio. Padahal baru kemarin Lyan pergi kini Lio sudah mendapatkan pengganti nya. Pink yang mendengar hal itu merasa sedih karna secepat itukah Lio mendapat pengganti Lyan? Dan gadis yang menjadi pacarnya sekarang sangat lah beruntung. Bahkan dirinya saja yang uda lama menyukainya belum bisa dapetin hati Lio.

Di sisi lain, Lio mulai melancarkan aksi nya untuk mempermainkan hati para gadis perlahan-lahan. Kini ia telah berpacaran dengan Riana Anastasya yang kebetulan satu kelas dengan nya. Riana adalah salah satu cewek paling populer di sekolah nya, ia berhasil membuat Riana tergila-gila padanya.

***

"Pink, ayo ngantin." ajak Aila lalu menggandeng tangan Pink.

"Iya ayo Ai," ucapku.

Kami berjalan menyusuri koridor menuju kantin, di sepanjang koridor banyak cewek-cewek centil dengan make up yang terlihat jelas.

"Gue harus keliatan cantik biar Lio jatuh cinta ke gue," ucap salah satu cewek centil yang sedang sibuk bekaca.

"Pasti Lio bakal milih gue lah," tambah salah satu teman nya.

"Kita harus ngalahin kecantikan Riana dulu baru bisa dapetin Lio," ucap cewek yang gak kalah centilnya.

Mendengar mereka menyebutkan nama Riana, aku jadi penasaran, siapa itu Riana? Dan apa hubungan nya dengan Lio? Apa dia pacar baru nya Lio?

Kebanyakan berpikir membuat ku tak sadar kalo aku dan Aila telah berada di kantin, kami memilih meja nomer 2 di sebelah kiri.

Kami segera memesan makanan kami.

"Ai, menurut lo Riana siapa?" tanyaku.

"Ya mana gue tau Pink, uda ah kita makan aja, ngapain juga mikirin Riana-Riana itu," ucapnya.

Aku hanya mengangguk, tak lama pesanan kami datang, dan kami cepat-cepat menghabis kan makanan kami agar kembali ke kelas.

***

Tettt.. Tettttttttt...

Bel pulang berbunyi, kini aku dan Aila sedang membereskan buku-buku kami agar cepat pulang.

"Ai, gue nebeng ya, gue gak bawa motor," kataku sambil memasang wajah memelas.

"Iya deh, uda ayo buruan." Aila menarik tangan ku, lalu membawa ku pergi meninggalkan kelas.

Baru saja sampai di parkiran, Aku dan Aila terbengong melihat Vilio masuk ke mobil yang sama dengan seorang gadis cantik, tak lama mobil mereka pergi meninggalkan sekolah.

Aila mengeluarkan motornya, dan aku segera naik ke motor Aila. Sepanjang jalan aku masih teringat kejadian tadi, apa itu yang namanya Riana? Dan mereka tadi mau kemana? Banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul di kepala ku.

****

Kamu Yang KusukaOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz