13. Pesta

564 18 0
                                    

Cinta? Apa itu cinta? Cinta tapi kecewa, apalagi itu? Aku punya cinta tapi tak bisa ku miliki, aku slalu mencoba bahagia melihat cintaku bahagia bersama orang lain, apa ini yang namanya cinta tak harus memiliki?
~Pink
•••

Setelah pulang sekolah, Aila dan Pink pergi ke mall untuk membeli kado Lyan, mereka menyusuri semua tempat yang ada di dalam mall. Banyak orang berlalu lalang melewati mereka. Mereka masih bingung ingin memberi apa untuk sahabatnya itu, akhirnya mereka pun hanya menghabiskan waktu cuma untuk mutar-mutar saja.

"Gimana dong ai? Kita kasih Lyan apa dong?" tanyaku pada Aila.

"Gini aja deh, gimana kalo lo kasih gaun terbaru, nah gue kasih tas terbaru, jadi kan lengkap ntar kalo di pake dia, gimana?" tanya Aila. Ia menaik-naikkan alis nya.

"Ok deh." aku menggandeng tangan Aila. Kami berkeliling mencari-cari gaun serta tas keluaran terbaru. Kami pun berjalan sambil celingak-celinguk milihat ke kanan dan kekiri. Karna tidak fokus melihat ke depan, secara tidak sengaja Pink menabrak seorang cowok hingga keduanya terjatuh.

"Pinkkkk lo gapapa kan?" tanya Aila panik lalu membantu ku berdiri. Sedang orang yang ku tabrak tadi sudah berdiri duluan.

"Kenapa sih lo suka banget nabrak gue?" semprot orang itu tiba-tiba. Sedangkan Aila membelalakkan matanya, aku pun langsung melihat orang itu dan ternyata dia Rangga kakak kelas ku itu. Masih ingat kan kalian? Rangga yang pernah ku tabrak waktu dijalan mau ke sekolah? Yah sekarang dia ku tabrak lagi. Ceroboh banget sih aku.

"Eh maaf kak, gue gak sengaja, maaf sekali lagi kak," ucapku lalu menundukkan kepala ku takut.

"Ya ya ya gapapa, angkat kepala lo," ucapnya ketus. Sontak aku mengangkat kepalaku dan menatapnya.

"Kalian mau kemana?" tanya nya pada ku dan Aila.

"Mau cari kado nih kak buat Lyan," ucap Aila. Sedangkan aku hanya diam saja. Sesekali ku lihat dia melirikku.

"Oh sama dong kalo gitu, gue juga mau cari kado nih," ujarnya.

"Loh kakak juga di undang?" tanya ku tiba-tiba.

"Iya nih, kan pacar nya dia teman gue," katanya.

"Ohh, kakak mau kasih apa?" tanyaku lagi.

"Gue juga belum tau," balesnya cuek. "Kalo kalian ngasih apa?" tanya nya.

"Gue mau ngasih tas model terbaru kak, kalo Pink mau ngasih gaun model terbaru juga." Aila tersenyum memandangi kak Rangga.

"Oh gitu, bagus nya gue kasih apa ya?" ucapnya lalu memikirkan sesuatu.

"Gimana kalo boneka aja kak?" usulku.

"Boleh juga, ayo kita cari kadonya," ajak kak rangga kemudian mulai melangkah, aku dan Aila pun berjalan di sampingnya.

***

Setelah selesai membeli kado kami pun pulang ke rumah. Begitu juga kak Rangga, setelah mendapat kadonya ia langsung pamit pulang. Aku dan Aila juga pulang ke rumahku. Sampai di rumah ku, Kami masuk ke kamar dan merebahkan diri di atas kasur ku.

"Pinkk.. Lo gapapa?" tanya Aila ambigu.

"Maksud lo gapapa gimana sih Ai?" kataku bingung.

"Lo tau kan nanti malam itu bakal jadi moment istimewa nya Lyan, pasti nya dia bakal bareng Lio terus, dan lo bakal liat mereka berduaan terus, feeling gue gak enak Pink, lo uda siap apa liat mereka disana mesra-mesraan?" Aila menatapku iba. Ku lihat raut wajah nya menyiratkan kesedihan. Aku tau dia begitu peduli padaku.

Kamu Yang KusukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang