│8│Terenggutnya Kesucian Sang Singa

88 14 0
                                    

Saat gadis itu bangkit dari duduknya, Chaka merasa bahwa hidupnya tidak lama lagi akan segera berakhir. Ketika Quinnzy maju selangkah, maka Chaka akan mundur selangkah. Dan terjadilah aksi maju-mundur cantik.

Mungkin kalian beranggapan bahwa seluruh penghuni SMA Citnus itu mendramatisir tentang seorang Quinnzy yang keganasannya melebihi kingkong yang baru disunat, tapi percaya atau tidak, orang akan lebih takut saat gadis itu tersenyum sinting ketimbang ketika emosinya tengah meledak-ledak.

Siapa yang tahu dibalik otak kecil itu tersimpan sejuta rencana picik? Beberapa orang dilanda kebingungan sebab belum menemukan mayat seseorang yang mati gantung diri akibat ulah Quinnzy selama ini. Chaka sepertinya menjadi kandidat paling berpotensi.

Naas adegan yang dipopulerkan salah satu artis kontroversial Indonesia itu harus berakhir karena punggung Chaka menabrak dada bidang seseorang yang tidak asing lagi bagi Chaka dan tahu siapa empunya.

Chaka menoleh dan mendapati Galias tengah menatap Chaka dan Quinnzy secara bergantian seakan berkata, "lo lagi ngapain? Bosen hidup dan milih ngasih makan singa?"

Yang ditanya malah menggelengkan kepala kencang berulang kali, "help me!" Gerakan mulut Chaka membentuk kalimat tadi, Galias berubah horror.

"Ih Mas Chaka kalau mau grepe-grepe eneng bilang-bilang dong, 'kan kita bisa cari tempat sepi," desah seseorang dibelakang Chaka tepat ditelinga nya siapa lagi kalau bukan sahabat laknatnya Nunu, mengingat dia suka memegang atau menyentuh telinga orang lain.

Chaka berjingkat kaget hingga tangannya menyenggol bagian depan orang lain.

Rasa kenyal sesaat menerpa, Chaka menatap tangannya sendiri bak seorang yang baru saja menerima kenyataan bahwa dia harus rela anggota badannya itu diamputasi. Terdengar lebih baik daripada realita bahwa dia baru saja menyenggol barang yang kemarin sempat dia bandingkan dengan milik Kylie Jennerartis favoritnya yang ber-body aduhai.

Galias dan Nunu yang menyaksikan adegan live itu membelalak. Permen karet yang tadi dikunyah Nunu telah jatuh dan teronggok di lantai. Chaka bersumpah mendengar pekikan heboh ibu-ibu yang baru saja melihat diskon besar-besaran dari mulut Galias yang lagi-lagi tidak bisa ditahan.

Apa Chaka baru saja meng-grepe seekor singa?! Ajakan Nunu yang yang berkonteks maho tadi sepertinya lebih Chaka inginkan.

Quinnzy terpaku ditempatnya dengan mata yang ikut memandang bagian tubuhnya itu —Quinnzy mirip Galias, sama-sama tidak suka disentuh, bedanya Galias karena bawaan lahir sedangkan Quinnzy pure benci orang lain menggangunya.

Oh yah, dada suci gue.

Berita bagusnya, lelaki di depannya ini baru saja melecehkannya. Quinnzy ingat, dia adalah orang yang Quinnzy permalukan sewaktu upacara serta orang yang sama yang tempo hari menyumpahi giginya meleleh di lapangan.

Oh, sepertinya Tuhan benar-benar adil, kemarin Quinnzy lupa membalasnya namun sekarang dia malah dipertemukan kembali dengan masalah baru yang membuatnya makin meradang.

Quinnzy terkekeh nyaring, jujur tadi dia menahan kepergian teman kelas Dwisa ini karena ingin bertanya kenapa alisnya sangat tebal dan rapi? —selain gila dan aneh, Quinnzy juga mudah kepo dengan hal-hal yang tidak penting.

Apa dia sering pergi ke salon kecantikan dan melakukan sulam alis? Kalau benar begitu Quinnzy berniat merekomendasikan tempat itu pada Zeena, kakaknya setiap hari menghabiskan waktu setengah jam untuk menggambar alis.

Quinnzy pernah disuruh membuatkannya alis yang berakhir dengan Zeena yang mirip Sinchan karakter kartun asal Jepang, hal itu menyadarkannya bahwa seseorang yang pintar menggambar tidak menjamin jika dia juga pandai membuat alis.

KULDESAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang