│4│Masuk ke Kandang Singa

74 14 0
                                    

Chaka mengaduh kesakitan saat seseorang tiba-tiba menubruk badannya. Ternyata begini rasanya diseruduk banteng, dihantam meteor, ataupun ditiban emas seberat 100 kg -dia berharap pemikiran ketiga yang benar, setidaknya walaupun menghancurkan tubuh Chaka, dia tetap untung.

Tapi sesuatu yang menabraknya tidak termasuk dari ketiga hipotesa tadi. Justru yang menabraknya adalah seseorang yang tidak diharapkan.

Oh, ternyata gadis gila ini sedang mencari hobi baru dengan menabrakkan diri ke orang lain. Padahal baru saja, tadi dia membuka show dengan judul "cara berkelahi dan memarahi buku agar mendapat nilai sempurna."

Dan untungnya, gigi vampire gadis itu tidak meleleh. Karena jangan salah, biasanya apa yang Chaka ucapkan kerap kali menjadi kenyataan, itulah yang membuat Chaka jarang berkata yang buruk-buruk pada orang lain -maksudnya menyumpahi.

Tapi ayolah, selama ini Chaka tidak pernah bersikap buruk dengan menolak pendapat orang lain, suka memotong ucapan orang lain, ataupun melarang orang lain mengekspresikan diri. Namun, kenapa sekarang orang ini membuat dirinya terlibat dalam show selanjutnya?

"Perasaan gue ketemu mulu sama lo, apa jangan-jangan lo ngikutin gue yah?" tanya Chaka malas sambil menatap lain menunggu Quinnzy menjauh dengan sendirinya.

"Lo tahu? Kemarin gue baru aja disuruh Mama ngangkat delapan karung beras. Dan sekarang gue nggak nyangka bakalan disuruh nyangkat karung beras lagi," keluh Chaka dengan Quinnzy yang tenggelam didadanya -satu saja orang yang melihat kedekatan mereka sekarang, gosip yang tidak-tidak akan segera meledak.

Dari sudut pandang mana saja, Chaka dan Quinnzy terlihat sedang berpelukan dimana kenyataanya di sini Chaka yang paling sengsara. Jika gadis itu sadar sepenuhnya tentu ini bukanlah tindakan terpuji, sebab berada dekat 5 meter saja sudah cukup membuat orang lain lari tunggang-langgang .

"Kupu-kupu, bintang," gumam gadis itu dengan mata sayunya yang mendongak dan tersenyum lebar.

Quinnzy terus merengek dan memekik, "kupu-kupu jangan pergi! Bintang? Bawa aku kelangit."

Dan perlahan tapi pasti, Quinnzy memasuki alam bawa sadarnya dengan kedua lengan yang terkulai bebas di samping kanan dan kiri Chaka.

Dia pingsan?

Sialnya Chaka yang sibuk menonton Quinnzy tidak sadar bila gadis itu telah hilang kesadaran sepenuhnya, lalu dengan seenaknya memindahkan seluruh kekuatan menahan beban badannya pada Chaka.

Dengan kuda-kuda yang tidak siap serta Chaka yang seharian ini belum memasukkan apapun ke perutnya, tenaganya menipis. Quinnzy dengan tubuh mungil namun menyimpan berat 100 banteng Spanyol menjadikan Chaka sebagai matras darurat untuk ditiduri.

Quinnzy yang pingsan bahkan masih sempat-sempatnya melingkarkan lengannya di leher Chaka tadi. Hilang sudah kesucian dan kehormatan seorang Atlanta.

Masih dengan posisi yang membuat Chaka harus merubah diri menjadi matras, dia merogoh ponsel lalu mendialnya.

"Halo Assalamu'alaikum Ma, Sori kayaknya Chaka nggak jadi makan bareng Mama."

"..."

"Chaka ketiban gajah Afrika. "

"..."

"Nggak kok nggak sampai jadi emping atau pisang epe' Makassar kesukaan Mama. Ini gajahnya jinak karena pingsan."

"..."

"Yaudah assalamu'alaikum again, bye sweetheart ummuach." Bibir seksinya mengecup manja layar ponselnya itu.

KULDESAKWhere stories live. Discover now