Chapter 12

3.7K 146 0
                                    

=======

                —morning—

                Caitlin menuruni tangga menuju ruang makan. Caitlin terlihat kacau hari ini, dengan lingkaran hitam di sekitar matanya. Juga kantung mata yang membengkak. Ya. Caitlin memang menangis semalam ini. Bingung dengan apa yang harus ia pilih.

                Semua keluarga Bieber menatap Caitlin dengan tatapan khawatir yang terlihat jelas. Bagaimana tidak? Caitlin yang biasanya ceria dan terkesan cerewet. Kini menjadi berubah 360⁰ hanya dalam waktu kurang dari dua puluh empat jam.

                “Caitlin… kau yakin akan berangkat hari ini?” tanya Dakota dengan raut wajah khawatir.

                Caitlin hanya tersenyum tipis menanggapi pertanyaan Dakota. “Aku tidak apa, Kota…” balas Caitlin lemah.

                “Kau bilang baik dengan keadaanmu itu?” tanya Justin sarkastik.

                Caitlin kembali tersenyum tipis pada Justin. “Aku tidak apa, Just… aku tidak ingin ikut Ujian susulan…” jawab Caitlin.

                “ASTAGA!!! Caitlin! Apa yang terjadi padamu, honey?” teriak Pattie histeris melihat penampilan Caitlin yang kacau.

                Dengan gerakan cepat, Pattie berlari kecil pada Caitlin dan mengecek semua keadaan fisik Caitlin yang kacau.

                “Apa yang terjadi?” tanya Pattie dengan nada khawatir yang sangat terasa.

                “Mom, aku tidak apa-apa,” jawab Caitlin.

                “Tapi penampilanmu…” sangkal Pattie.

                “Tidak apa, Mom…” potong Caitlin.

                Elle berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuntun Caitlin untuk duduk menikmati sarapannya.

                “Makanlah! Kami tidak mau kau sakit!” perintah Jeremy yang sejak tadi diam.

                Caitlin mengangguk, dan mulai mengoles beberapa lembar roti dengan selai strawberry yang sudah tersedia.

                Sarapan berlangsung dalam hening. Harry, Louis, juga si kembar Dakota dan Elle yang biasanya tidak bisa diam saat sarapan, mendadak diam selama sarapan karena melihat keadaan Caitlin saat ini.

                Mereka tidak ada yang berani menyuarakan suara untuk sarapan kali ini.

                Caitlin meletakkan sisa roti selainya yang tidak habis di atas piringnya. Dia sudah kenyang dan ingin segera berangkat menuju sekolahnya.

                “Aku sudah selesai. Aku berangkat.” Ucap Caitlin beranjak meninggalkan ruang makan.

                Justin mendesah malas. “Tunggu!” seru Justin sebelum Caitlin benar-benar pergi.

                Caitlin menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah ruang makan. Di mana Justin sudah berdiri dari kursinya.

                “Ada apa?” tanya Caitlin.

                “Kau berangkat dengan siapa?” tanya Justin.

                “Cody akan menjemputku hari ini…” jawab Caitlin.

The Immortal LoveWhere stories live. Discover now