Chapter 6

4.2K 166 3
                                    

=======

Bieber Family—

                Mr. Jeremy mengetuk-ngetuk pulpen miliknya dengan meja kerjanya. Dia memikirkan pembicaraan antara dirinya dan Mr. Sonenclar tentang perjanjian itu tadi.

                Apa harus dia membicarakan semua ini secapat ini? Bukankah itu urusan putra-putranya? Mr. Jeremy mendesah berat. Baiklah! Pasti ada sesuatu yang di lakukan putranya itu.

                Mr. Jeremy beranjak dari kursi kerjanya. Mr. Jeremy berjalan menuju ruang keluarga tempat keluarganya biasa berkumpul. Di sana semuanya sudah berkumpul. Hanya satu yang tidak ada. Justin.

                “Mana Justin?” Tanya Mr. Jeremy pada putra putrinya.

                “Dia belum pulang, Dad…” jawab Elle.

                Mr. Jeremy mendesah malas. Anak itu tak pernah tepat waktu. Langsung pergi sebelum pulang ke rumah.

                “Dad ingin bicara…” ucap Mr. Jeremy tegas.

                “Apa, Dad?” Tanya Liam.

                “Teman Dad akan datang malam ini untuk acara makan malam keluarga. Ku harap kalian bisa ikut,” tegas Mr. Jeremy.

                “Dad aku harus berburu malam ini,” protes Zayn.

                “Tanpa terkecuali!!” tegas Mr. Jeremy beranjak meninggalkan ruang keluarga.

                “Oh man… pasti ada yang tidak beres!!” desah Niall.

                “Maksudmu apa, Nayell???” Tanya Dakota jengah.

                Niall mengeram. “Don’t call me like that!!” gertak Niall.

                Dakota memutar bola matanya jengah. “Fine!! So?” Tanya Dakota.

                “Harry, Louis!! Ini salah kalian!!” gertak Niall.

                Harry dan Louis melotot. “WHAT??” Tanya mereka bersamaan.

                “Yah… ini memang salah kalian jika saja malam itu kalian tidak—“

                “Okay!! Stop it guys. Dad sudah marah. It mean, tak ada yang bisa melawan kata-kata, Dad… lebih baik kita segera bersiap! Dan kau Harry! cari Justin!” perintah Liam pada Harry.

                “Kenapa aku?” Tanya Harry menunjuk dirinya sendiri.

                “Lakukan!! NOW!!” bentak Liam dengan warna mata yang sudah berubah menjadi merah menahan marah.

                “FINE!!” teriak Harry marah dan segera pergi dari ruang keluarga.

                “Liam! Seharusnya kau tidak membentaknya!” lirih Dakota.

                Liam menggeleng kuat. “I don’t know! Sebaiknya kalian bersiap!” saran Liam meninggalkan ruang keluarga menuju kamarnya.

                ***

                Caitlin Beadles Sonenclar POV

The Immortal LoveWhere stories live. Discover now