15

14K 1.2K 460
                                    

***

NEW YORK. Aku menghirup aroma kota besar ini dan menghembuskannya ke udara secara perlahan. Tanganku menggenggam erat pegangan koper dan mulai menariknya, telapak tanganku mulai basah dan aku tahu apa alasannya. Sial, kenapa aku merasa segugup ini karena akan bertemu Sasuke? Kami hanya berhubungan lewat pesan singkat selama hampir enam hari ke belakang, seharusnya aku senang berada di New York sekarang.

Namun kedua kakiku tanpa sadar melangkah setengah gemetar, terlebih saat melihat di depan sana seorang pria bersetelan formal tersenyum padaku. Pria itu orang yang Sasuke perintahkan untuk menjemputku di bandara. Sasuke mungkin sedang menungguku di kamar hotelnya, menunggu kedatanganku.

"Miss Haruno, Mr. Uchiha telah menunggu kedatangan anda." Pria itu membukakan pintu mobilnya ketika aku berdiri di hadapannya, dan salam sapaannya tadi hanya membuat kedua lututku melemas. Aku menutup mata sejenak, desiran yang memicu adrenalinku ini terlalu besar, aku mungkin akan pingsan sebelum Sasuke menyentuhku malam ini.

Aku masuk ke dalam mobil, sedangkan orang suruhan Sasuke menaruh koperku ke dalam bagasi sebelum akhirnya melajukan kendaraan roda empat ini ke tempat Sasuke berada. Aku mendesah frustrasi setengah mengerang, apa yang mungkin akan terjadi malam ini adalah keinginanku, aku melemparkan diri pada pemangsa buas. Ya Tuhan, apakah aku sudah gila?

"Sir, bisakah kau antarkan aku ke suatu tempat sebelum kembali?" tanyaku saat sebuah ide gila melintas di kepalaku. Ini mungkin sangat gila untuk seorang gadis perawan. Tapi, siapa yang peduli?

"Tentu, Nona."

***

Aku mengelus dagu menggunakan ibu jari seraya berpikir. Melihat dari satu manekin ke manekin lain, berjalan menuju satu sudut ke sudut lain. Ini mungkin sudah lebih dari setengah jam aku memilih pakaian, tapi tidak ada satupun dari mereka yang sesuai dengan keinginanku.

Pelayan wanita di sampingku masih bersabar, mungkin dia akan terus bersabar hingga aku mengacak-acak semua model pakaian dalam di toko ini. Dan ya, aku mencari pakaian dalam, lingerie atau apapun itu. Gila? Tidak juga. Aku sinting.

"Nona, mungkin saya bisa memberikan contoh model yang baru saja kami produksi."

Aku menoleh pada pelayan wanita di sampingku, mengangkat sebelah alis sebelum akhirnya mengangguk singkat. Dia mungkin mulai kesal karena aku terus menerus berkeliling tanpa memutuskan apa yang ingin dibeli. Sebenarnya, aku sengaja mengulur waktu untuk bertemu Sasuke. Untuk memastikan bahwa jantungku bisa bekerja normal hanya karena memikirkan cara Sasuke menyentuhku nanti.

Sasuke memberiku beberapa pesan berisi pertanyaan yang sama, seperti di mana kau, kapan kau sampai, kenapa kau belum sampai, dan lain-lain. Well, dia sedang tidak sabaran.

Pelayan wanita itu datang dengan sepotong lingerie berwarna merah muda tipis. Aku menerimanya, dan membentangkan lingerie itu di hadapanku. Bagian depan memang aman, namun saat aku memutar lingerie tersebut dan memperlihatkan bagian belakangnya. Seketika bayangan liar melintas di kepalaku.

Lingerie itu berbahan kain tipis, menutupi bagian perut hingga bokong bagian bawah. Bagian depannya memiliki belahan dada yang rendah dengan sebuah pita di bagian tengah, disertai renda-renda halus di bagian bawah. Bagian belakangnya hanya dililit tali spaghetti dari atas bahu, kemudian punggung dan berakhir pada bokong atas membentuk silang.

Lingerie khas Jepang, aku tahu ini. Oh sial, bahkan celana dalamnya bermodel thong, yang mana hanya ada sedikit kain di bagian depan dan seutas tali untuk bagian bokong. Seksi dan manis. Aku menyukainya, tapi apakah Sasuke menyukainya?

Dangerous ManWhere stories live. Discover now