🍁 D E L A P A N 🍁

871K 60.9K 7.4K
                                    

Bel istirahat pertama telah berbunyi dua menit yang lalu. Baru saja Kinzy melangkahkan kakinya bersama Jinny dan Moni, suara bariton langsung menghentikan langkahnya.

"Arthur mana?" Kinzy sempat kaget dan langsung menolehkan kepalanya ke asal suara. Ternyata itu adalah suara Nino.

Kinzy berjalan agar lebih menepi dari pintu, diikuti oleh Jinny dan Moni.

"Lu kalo nanya Arthur ke gue jan keras-keras. Ntar ketahuan!" Sungut Kinzy kesal.

"Iya, iya, jadi Arthur mana?" Ulang Nino.

"Mana gue tahu." Jawab Kinzy acuh.

"Emang tadi berangkatnya gak barengan?" Sekarang Ravel yang bertanya.

"Bareng kok." Kinzy mulai janggal.

"WOIII, DERO SAMA GARA JUGA KAGA MASUK!" Teriakan dari arah Timur sukses mengalihkan perhatian mereka. Disana terlihat Azka, Tara, dan Juan yang berlari kearah mereka.

"Huh, huh, huh, Arthur juga gak datang 'kan?" Tanya Tara yang masih ngos-ngosan.

"Ho oh," Ravel menganggukkan kepalanya.

"Wahh pasti bolos tuh!" Jiwa kompor Moni keluar.

"Bener tuh, bolos bertiga gak ngajak-ngajak njir!" Juan mengiyakan.

"Telpon coba!" Suruh Nino.

Kinzy yang sudah geram sedari Moni menebak bahwa Arthur dan dua sahabatnya bolos, langsung mengeluarkan ponselnya dan segera menghubungi Arthur.

Tut tut tut

"Nomor yang anda sedang tidak akt--" Kinzy langsung mematikan sambungannya ketika mendengar suara operator.

"Hapenya gak aktif." Ucap Kinzy.

"Ck, pasti lagi meeting tuh. Coba si Dero." Kini Ravel yang menyarankan. Kinzy mengeryitikan dahinya mendengar kata 'meeting'.

Meeting gimana? Batin Kinzy.

Azka menganggukkan kepalanya dan men-dial nomor Dero.

"Halo?" Sapa yang disana.

"Lu bolos nggak ngajak-ngajak kampret!" Sentak Azka.

"Ehehe, salahin si Arthur noh. Tadi dia nangkring di bubur ayam, gue sama Gara ikutan. Sapa tahu dibayarin, yekan. Eh, beneran dibayarin. Kebetulan gue sama si Gara berangkatnya bareng. Lah... keterusan deh sampe sekarang." Dero cengengesan disebrang sana.

"Sibangsul, ditraktir bubur ayam njir." Kesal Tara.

"Eh, bukannya si Arthur gak suka bubur ayam, ya?" Tanya Juan heran.

"Eh, iya, ya. Gue baru inget. Tau dah. Pokoknya gue udah ditraktir."

"Jadi sekarang lo bertiga lagi dimana? Hp Arthur gak aktif."

"Ck, sepuluh menit yang lalu si Arthur baru masuk ruang meeting. Ini gue sama Gara lagi diruangan Arthur. Disini kita dicekokin pizza loh sama papa Arthur, kasian mama Juan ditinggalin sama lo berempat." ceritanya ini Dero lagi pamer.

Jangan heran jika mereka memanggil. Arthur sebagai ayah dan Juan sebagai ibu. Arthur dipanggil ayah karena dia itu fatherable sekali. Dibalik sifat nyebelinnya, Arthur adalah sosok yang bijak, hangat, dan tidak pelit. Sedangkan Juan itu karena pandai memasak, rada cerewet, perhatian dan peduli kepada sesama.

"Tai lo bertiga emang!" Azka langsung mematikan ponselnya.

"Yaudah kalo gitu kita nyusul aja!" Ucap Tara cepat.

Bad Boy Is A Good Papa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang