Ch 3 - God of Destruction

Start from the beginning
                                    

Oh, aku takkan membiarkannya menyentuh dapurku lagi.

*****

Author POV

“Oh.. Yoongi-ssi ??,” perasaan senang tiba-tiba menyeruak didada Hyejin saat melihat Yoongi yang secara kebetulan ada di kedai bubur yang ia dan Namjoon datangi.

Hyejin mengira ia tidak akan bisa bertemu dengan Yoongi lagi selain jika ia memiliki urusan pekerjaan dengannya, yang mana cukup kecil kemungkinannya mengingat Yoongi merupakan seniman musik yang bekerja secara independent tidak seperti para idol, ataupun entertainer lain yang menyandang gelar selebritis sehingga banyak kesempatan bertemu mereka di stasiun televisi maupun radio.

Dan karena itulah Yoongi menjadi salah satu tamu yang Hyejin undang ke program acaranya, yang di setiap episodenya selalu mendatangkan orang-orang non-selebritis namun menjadi the talk of the town alias Hot Issue.

Yoongi yang menggunakan nama Agust-D adalah seorang rapper underground yang belum lama merilis album mixtape di channel Youtube nya dan voila, meski tanpa proses marketing dan tidak untuk dikomersialkan, album mixtape nya menjadi viral, bahkan menempati peringkat pertama sebagai album mixtape korea paling banyak ditonton dan diunduh. Rumor mengatakan banyak agensi musik besar menawari kontrak kerjasama dengannya sejak saat itu yang sepertinya belum ia tanggapi.

“Ah.. Annyeonghaseyo Hyejin-ssi,” ia memandang ke arah Hyejin kemudian berpindah menatap Namjoon.

“Namjoon-ah, perkenalkan ini Yoongi, rapper yang kemarin kuundang di programku, yang kuceritakan tempo hari kepadamu. Yoongi-ssi, ini Namjoon kekasihku,” Namjoon mengulurkan tangannya yang disambut dengan gerakan malas dari Yoongi.

“Aah~ kau yang disebut Agust-D itu? Aku banyak mendengar tentangmu dan musikmu cukup keren,” puji Namjoon ramah, tidak menyadari hawa tidak bersahabat dari Yoongi. Atau Namjoon pura-pura tidak menyadarinya.

“Bolehkah kami bergabung denganmu Yoongi-ssi??,” pertanyaan Hyejin sukses membuat kedua laki-laki tersebut mengangkat alis masing-masing.

“Kalau kau tidak keberatan Yoongi-ssi,” lanjut Namjoon membuat Hyejin tersenyum karena kekasihnya tidak merasa segan walau harus bergabung dengan orang yang tidak ia kenal.

Yeah, why not?,” berusaha untuk sopan, Yoongi mempersilahkan mereka berdua duduk sebelum melanjutkan makannya.

Setelah Hyejin dan Namjoon menyebutkan pesanannya kepada pelayan yang datang menghampiri mereka, Hyejin mencoba membuka obrolan.

Jagiya, apa kau bisa mengendarai sepeda motor?,” Yoongi bergidik saat mendengar panggilan sayang Hyejin pada kekasihnya.

“Aku pernah mengendarainya tapi entah sudah beberapa tahun yang lalu. Why though, Queen??,” tanya Namjoon, memusatkan seluruh atensi nya kepada wajah cantik Hyejin walau tanpa make-up dan rambut diikat seadanya.

‘Queen?? Seriously??’ pikir Yoongi sambil bergidik lagi.

“Tadi malam Yoongi yang mengantarku pulang menggunakan sepeda motor, dengan angin yang menerpa wajah kita secara langsung ternyata itu lebih menyenangkan dibanding naik mobil, dan Yoongi-ssi terlihat keren sekali mengendarai sepeda motor,” tutur Hyejin dengan ceria sambil mengingat kejadian semalam, tidak menyadari ekspresi kedua pria di hadapannya.

Yoongi sendiri merasakan ada sedikit perasaan bangga di dadanya menyadari ada seorang wanita yang memuji dirinya didepan wajah kekasihnya sendiri secara langsung, namun sebagai sesama pria ia bisa merasakan perasaan tidak enak jika kekasih kita memuji pria lain, jadi ia mulai mengamati ekspresi wajah Namjoon, mencoba mencari sedikit torehan kekecewaan atau apapun itu, namun… Nihil. Yang ia lihat justru senyum yang seperti sudah terpatri secara permanen di wajah Namjoon yang memandang kekasihnya dengan penuh sayang.

“Oya? Wah, sepertinya aku harus menjual mobilku dan menggantinya dengan sepeda motor kalau begitu,” kata Namjoon sambil mengelus kepala Hyejin. Yang membuat Hyejin memicingkan matanya, memastikan keseriusan perkataaan kekasihnya.

Melihat perlakuan Namjoon terhadap Hyejin, entah mengapa menimbulkan perasaan aneh pada Yoongi. Seperti ia merasakan betapa sayangnya Namjoon kepada Hyejin dan itu mengganggunya.

Wait..!! What..?? Apa-apaan aku ini? Apakah terlalu lama sendiri membuatku risih melihat orang bermesraan. Tapi aku yakin bukan perasaan itu yang kurasakan sekarang, melainkan perasaan.. Cemburu? Oh, No way. Mustahil aku merasa cemburu. Tidak mungkin kan kalau aku memiliki ketertarikan pada wanita yang baru aku temui sekali ini..

Yoongi menggelengkan kepalanya berusaha menyingkirkan pikiran anehnya. Dan memilih fokus kepada makanannya yang mulai mendingin.

Di lain sisi, Namjoon menangkap senyuman dan tatapan yang berbeda dari kekasihnya tertuju pada pria pucat yang sedang fokus dengan makanan dihadapannya. Membuatnya tanpa sadar bertekad, untuk mencari cara dan melakukan apapun itu agar kedepannya senyum dan tatapan itu hanya diperuntukkan Hyejin untuk dirinya.



** TBC **


Do you like the story of this fanfic?
I hope so..

Maafkan kalau ff ku ini terlalu hambar ceritanya hehe.. Kritik dan saran kalian sangat berguna untuk memperbaiki ff ini kedepannya..

See ya in the next chapter 💋💋

BitterSweet | K.NJ / M.YG | BTSWhere stories live. Discover now