"Lo kenapa deh,Lun. Semangat banget kayaknya," tukas Ezra dan diangguki Dewi.
"Gue bakal cariin lo pacar,Fan," jawab Luna.
"Oke. Yang mana orangnya?" Tanya Affan--lagi.
"Bentar." Luna menuju ke taman belakang. Teman-temannya penasaran dengan siapa yang Luna bawa dengan wajahnya yang ditutupi kain hitam.
"Gue yakin seratus persen,kalian semua akan setuju dengan calon pacar Affan," ucap Luna.
"Yaudah,Lun. Buka," suruh Bintang.
"Jangan bikin kepo," tukas Erza.
"Kayak gimana sih orangnya?" Tanya Rama penasaran dan dicubit oleh Dewi. "Tenang,Dew. Hati aku cuma buat kamu kok." Dewi hanya manggut-manggut nggak jelas. Luna membuka kain yang menutupi wajah Ashley. Mereka semua kaget,kecuali Dewi. Karena ia tidak tahu apa-apa. Affan benar-benar terkejut dengan Ashley di hadapannya. Erza langsung mencubit pipi Affan. Affan mengaduh. "Aw!"
"Ini bukan mimpi,Fan. Ini bener-bener nyata," ucap Rama. Ashley tidak berani memandang Affan,ia takut rasa bersalahnya muncul kembali.
"Firasat Luna bener-bener kejadian,bro. Keeeerennn!!" Sahut Dio. Affan langsung menarik Ashley menjauh dari sana dan membawanya ke arah rooftop.
"Affan gak sabaran banget. Langsung mau kangen-kangenan," ledek Erza. Tawa mereka pun berderai.
Cewek tadi siapa? Kok kayaknya berpengaruh banget sama temen-temennya Rama?,batin Dewi.
Erza membaca pikiran Dewi lagi. "Dia Ashley. Cinta pertama Affan,Dew."
Dewi langsung mengangguk. Kenapa Erza selalu tau isi pikiran gue?
Erza yang membaca pikiran Dewi hanya terkekeh. Luna membawa kamera lagi,ia mulai merekam video. Ia merekam teman-temannya yang sedang makan,termasuk Luna. Luna merekam Rama dan Dewi bersuap-suapan,merekam ia sendiri yang sedang menjahili Ezra,dengan menoyor kepala Ezra saat ingin memasuki bakso ke dalam mulutnya dan baksonya keluar lagi dari mulut Ezra. Sontak tawa mereka semua berderai. Ini bukan kali pertama Luna memvideokan aktivitas mereka. Ini sudah jadi kebiasaan Luna dari masuk SMP dan menjadi sahabat mereka sampai sekarang. Selesai merekam dan makan,Luna izin kepada teman-temannya ke toilet.
Tumben banget Luna ke toilet terus hari ini,batin Rama.
"Beser kali si Luna," celetuk Erza dan dijitak oleh Rama. Ezra yang mendengar celetukan kembarannya juga izin ke toilet. Ia membututi Luna. Ternyata,Luna bukan ke toilet,tapi ia ke taman belakang. Ia sengaja memutar jalan agar tidak dicurigai teman-temannya. Di sana,Ezra melihat Luna sedang meminum obat. Ezra bingung.
Za,Luna bukan ke toilet. Dia ke taman belakang. Batin Ezra. Ternyata Ezra juga bisa seperti Erza. Cuma teman-temannya belum tahu soal Ezra juga bisa seperti Erza. Si kembar ini sedang melakukan telepati dalam jarak belasan meter. Mereka tidak bisa membaca pikiran orang jika sudah berjarak 1 km lebih.
Ngapain dia di taman belakang?
Gak tau. Dia minum obat hampir sepuluh obat.
Mulut mereka diam. Mereka berbicara lewat pikiran masing-masing. Erza yang masih berada di kantin bersama teman-temannya keceplosan,"Lo serius?". Erza langsung menutup mulutnya.
YOU ARE READING
LFS(1) - LDR
Teen FictionLoveFriendship Series (1) Luna adalah sahabat dari kecil Rama. Mereka sudah bersahabat sejak kecil. Hingga akhirnya Luna mempunyai perasaan kepada Rama. Begitu juga dengan Rama. Tapi,perasaan Rama seketika hilang saat melihat anak baru,Dewi. Saat it...
Chapter 7
Start from the beginning
