"Lo mau ke mana? Bawa-bawa dompet segala,"
"Hmm makan,"
"Makan? Jam segini?"
"Iya, abisnya kelaperan ya mau gimana,"
Grego melongok ke dalam ruangan tim pembekalan yang nampak begitu gelap dan hening.
"Sendirian?" Tanya Grego lagi.
"Iya, hehe. Udah ya. Aku duluan, Kak. Sebelum berubah pikiran," ujar Clairine seraya menutup pintu. Clairine baru berjalan dua langkah ketika tangan Grego menahannya.
"Tunggu di sini bentar,"
"Eh, tapi..." tanpa mendengar ucapan Clairine, Grego pergi meninggalkan gadis itu begitu saja dan segera melesat menuju ruang kelas di sebelahnya. Tak lama, lelaki itu keluar kembali dan berjalan cepat ke arah Clairine.
"Yuk!" Clairine mengedipkan matanya berkali-kali, masih terdiam melihat punggung Grego yang semakin menjauh.
"Cepet! Katanya lo laper?" Seolah baru tersadar dari lamunannya, Clairine segera berlari kecil menyusul langkah panjang Grego. Gadis itu mau tak mau tersenyum kecil mendapati perlakuan Grego yang dianggapnya manis, entah apapun alasannya. Entah karena lelaki itu juga lapar, atau mungkin tidak tega membiarkan Clairine pergi sendirian. Clairine tidak peduli, menurutnya perlakuan yang diterimanya saat ini manis.
Baginya, hal-hal kecil inilah yang paling berarti. Terkadang, hal-hal kecil inilah yang paling ia ingat.
[:]
"Double cheese burgernya 1 ya yang paket. Coke diganti lemon tea aja no ice," ujar Clairine bersemangat.
"Mau pesen apa, Kak?"
"Sama deh tapi tetep pake coke,"
Sebelum Clairine mengeluarkan uang dari dompetnya, tangan Grego sudah lebih dahulu terulur seraya menyerahkan sebuah kartu kepada kasir.
"Gue aja. Sana lo duduk duluan,"
Clairine pun hanya menuruti ucapan Grego. Meski sekarang jam setengah 3 pagi, nyatanya restoran cepat saji ini masih saja diramaikan pengunjung meski tak seramai kala matahari nampak.
Clairine mengambil salah satu meja kosong untuk dua orang dan mulai menunggu. Tak lama Grego datang membawa sebuah nampan berisi pesanan keduanya.
Tanpa berlama-lama, Clairine segera melahap burgernya.
"Kak Grego kelaperan juga?" Tanya Clairine yang mencoba berbasa-basi.
Grego hanya berdeham pelan menjawab pertanyaan Clairine. Gadis itu mengangkat sebelah alisnya.
Perasaan kita udah agak akrab deh. Agak. Dia juga dari tadi pagi baik. Kok sekarang gue cuma di hm in doang ya? Apa dia gak suka makan sambil ngomong? Batin Clairine.
"Gak ngantuk kak?" Tanya Clairine lagi. Grego berhenti mengunyah dan beralih menatap Clairine tajam.
"Ngantuk, makanya lo buruan makannya,"
YOU ARE READING
Èvader
FanfictionEscape, evade; Karena setiap orang selalu berusaha untuk mencari jalan keluar menuju kebebasan dan dari kebebasan
Clairine dan Grego
Start from the beginning
