Sejak subuh tadi Clairine beserta tim TB Senat FK sudah berkumpul di kampus untuk mempersiapkan segala hal teknis terkait team building yang akan dilaksanakan selama tiga hari ke depan. Clairine sibuk merapikan kursi-kursi di ruangan itu seorang diri sementara anggota tim lainnya mengurus hal-hal lain.
Baru saja gadis mungil itu bermaksud mengangkat setumpuk kursi menuju pinggir ruangan, sebuah tangan sudah sudah terlebih dulu mendahuluinya. "Gak ada cowok apa di tim lo?" Tanya lelaki itu.
Clairine menghela nafas panjang. Yah, gimana ya. Sudah tahu kan populasi laki-laki di psikologi itu sedikit? Belum tentu juga mereka terlibat aktif di kegiatan kampus.
"Namanya juga psikologi," jawab Clairine seadanya.
"Tapi kan lo bisa minta bantuan, apalagi buat ngangkat-ngangkat barang begini," ujar Grego yang telah kembali setelah menaruh setumpuk kursi tadi di pinggir ruangan.
"Di psikologi, kita yang cewek juga bisa kok ngangkat-ngangkat barang. Kalo berat bisa dibawa berdua," ucapan Clairine membuat Grego tersenyum tipis. Entah apa yang ada di pikiran lelaki itu.
Beberapa minggu terakhir ini, Grego dan Clairine memang sering bertemu untuk membahas terkait team building yang merangkap pembekalan senat FK ini. Grego yang kritis pun membuat Clairine dan tim modul mau tak mau merevisi jalannya pelatihan beberapa kali.
Usai memindahkan kursi-kursi ke pojok ruangan, Clairine menghampiri meja supporting system untuk mengecek bahan dan peralatan yang akan dibutuhkan untuk sesi pertama nanti.
"Loh, kenapa Ven? Kok pucet banget?" Tanya Clairine yang menyadari bahwa salah satu anggota timnya terlihat pucat.
"Gakpapa, Rin, cuma lagi gak enak badan aja kok. Nanti juga mendingan," ujar Vena yang kembali menghitung lembar handout untuk sesi pertama nanti.
"Lo nanti jaga pos? Di mana?" Tanya Clairine. Hari ini setelah sesi pertama nanti, agendanya seluruh anggota senat FK akan berkeliling di sekitaran Jakarta dalam kelompok-kelompok dengan misi tertentu untuk mendekatkan anggota senat. Makanya tim TB kali ini harus berpencar menjaga pos-pos yang tersebar di beberapa tempat. Ada pos-pos yang dijaga 1 orang, 2 orang bahkan ada tempat yang dijaga karena keterbatasan tim. Tapi tenang, karena sekarang teknologi canggih, tentu mudah untuk memberikan misi, yang penting disesuaikan saja dengan keadaan.
"Di sevel Grogol, Rin,"
"Wah, jauh juga ya. Lo tukeran aja deh jaga di kampus. Gue yang jaga di sevel. Lo barengan sama siapa?"
"Gue sendirian, Rin. Waktu itu rencananya kan sama Gina, tapi kemarin dia mendadak ngabarin kalau harus ke Bandung karena urusan keluarga penting,"
Mati gue! Jadi gue sendirian di sevel sampe malem gitu?
"Hmm oh iya ya gue baru inget," Clairine menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal. "Yaudah, yang penting lo aman di sini. Jangan lupa makan sama minum obat. Ini udah lengkap?" Vena mengangguk-angguk menandakan lembar handout yang dibutuhkan sudah sesuai dengan jumlah peserta.
"Oke, gue cek yang lain dulu, ya," Clairine meninggalkan Vena dan beralih ke meja registrasi yang ada di depan ruangan seraya mengeluarkan ponselnya.
Dengan cepat, ia segera mengetik pesan kepada adiknya.
Nat, lo libur kan?
Temenin gue di sevel plis :(
Gue sampe malem di sana :(
Nathaniel Adrian
Gue belom tidur nih
Ini baru mau tidur.
Sorean aja gue ke sana gimana?
YOU ARE READING
Èvader
FanfictionEscape, evade; Karena setiap orang selalu berusaha untuk mencari jalan keluar menuju kebebasan dan dari kebebasan
