Part 20

2.4K 292 36
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

Part 20

Satu tahun kemudian.

Myungsoo masih memakai pakaian yang sama seperti satu tahun yang lalu saat ia di bawa ke sel tahanan. Saat itu siang hari, saat ia keluar dari gerbang besi ―pintu belakang, sel tahanan yang selama satu tahun terakhir ini menjadi tempat tinggalnya. Matanya mengernyit ketika sinar matahari menyinarinya dengan sangat kuat. Matanya melihat kesekeliling, sahabatnya Lee Howon mengatakan bahwa pria itu akan menjemputnya di pintu belakang. Tapi, sekarang, lihatlah, batang hidung pria itu belum juga kelihatan.

CKIT!!

Bunyi ban mobil yang bergesekan dengan aspal dapat Myungsoo tangkap dengan sempurna, matanya memicing ketika melihat seorang wanita keluar dari sana dengan tergesa-gesa. "Terima kasih, sampai jumpa", Myungsoo mendengarnya juga dengan jelas, setelah wanita itu mengakhiri kalimatnya tersebut, mobil yang wanita itu tumpangi langsung pergi, tidak kalah laju dari saat mobil itu datang. Myungsoo heran, kenapa wanita itu berhenti di depan pintu keluar sel tahanan?

Tak ingin terlarut dalam masalah orang lain, Myungsoo mencoba untuk mengalihkan pandangan. Dia mulai kesal karena Howon belum juga datang untuk menjemputnya, "OPPA!", tubuh Myungsoo menegang. Suara itu, ia sepertinya kenal.

"Myungsoo oppa," baiklah, tampaknya panggilan itu memang untuknya. Jelas-jelas ia mendengar namanya yang di panggil.

"Kau benar Myungsoo oppa kan?", Myungsoo mengernyit untuk kedua kalinya, kali ini bukan karena sinar matahari, tapi karena seorang wanita yang kini sedang berdiri di hadapan. Wanita ini adalah wanita yang menarik perhatiannya tadi, wanita yang baru saja keluar dari mobil beberapa detik yang lalu.

"Su―zy?", lidah Myungsoo terasa seperti sangat tebal, sudah berapa lama ia tidak menyebutkan nama itu menggunakan kedua bibirnya? Selama ini ia hanya berani berguman dalam hati, melafalkan nama wanitanya.

"Lama tidak berjumpa oppa. Aku merindukanmu," wanita itu ―Suzy, langsung memeluk Myungsoo erat. Meraih lehernya dan memaksa pria itu menunduk guna mempererat pelukan yang ia tautkan dengan paksa.

Myungsoo hanya bisa terdiam. Suzy ada disini? Suzy yang selama satu tahun ini tidak pernah ia lihat sekarang memeluknya? Bolehkan dia berharap bahwa ini nyata?, Myungsoo limbung, ini semua nyatakan?

Suzy melepaskan pelukannya dari tubuh Myungsoo, melihat pria itu hanya diam saja dengan tubuh yang menegang, Suzy hanya bisa tersenyum tipis, "ini aku oppa, Suzy. Bae Suzy. Kau lupa?", Myungsoo menggeleng cepat tanpa sadar, bagaimana bisa ia melupakan wanita yang selalu menemaninya dalam setiap mimpi malam-malamnya?

"Katakan sesuatu, eum?"

"Kenapa kau bisa ada disini?", pertanyaan itu keluar begitu saja dari kedua bibir Myungsoo, demi apapun yang sebenarnya pria itu ingin katakan adalah, 'aku juga merindukanmu'.

Suzy mengerucutkan bibirnya, "tentu saja untuk menjemputmu oppa. Kenapa? Kau tak suka? Kau lebih suka kalau Howon oppa yang menjemputmu?"

Kening Myungsoo berkerut semakin berlipat-lipat, apa yang terjadi disini sebenarnya? Bukankah ia dan Suzy telah berakhir satu tahun yang lalu? Tapi kenapa wanita itu terlihat biasa saja? Dan bahkan menjemputnya sekarang?

Our Love Story [END]Where stories live. Discover now