Part 18

1.7K 262 23
                                    

Bacanya pelan-pelan, karena part ini pendek :V

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

Part 18

Tuan Bae tersenyum tipis ketika melihat Suzy makan dengan lahap, anak perempuannya itu bahkan makan dengan kemauannya sendiri, tanpa perlu dipaksa-paksa seperti yang sebelumnya. Setelah pertemuannya dengan Howon semalam, Suzy sudah mulai kembali seperti semula. Walaupun tidak sepenuhnya, tidak seratus persen.

"Kapan aku bisa pulang ayah?", tanya Suzy pada ayahnya, tuan Bae yang sedang menyuapi Suzy makan kembali membalas pertanyaan anaknya dengan senyuman tipis.

"Jangan hanya tersenyum ayah, katakan, kapan aku bisa pulang"

"Setelah kau sembuh"

"Aku sudah sembuh", rengekan itu, tuan Bae merindukannya. Anaknya yang ceria, dia ingin Suzy kembali seperti dulu.

"Kau perlu dirawat sedikit lebih lama"

"Seberapa lama?"

"Beberapa hari lagi"

"Beberapa hari itu sampai kapan?"

Tuan Bae akhirnya tertawa, Bae Suzy yang cerewet sudah kembali. Pria tua itu menyendok nasi dan lauk lalu menyondornya ke arah mulut Suzy. "Ayah akan bertanya pada dokter yang merawatmu. Puas?", Suzy yang sedang mengunyah makannya mengangguk dengan antusias.

"Tapi kau harus berjan―"

"Aku berjanji tidak akan terlalu banyak mengerakkan tangan kiriku, aku berjanji tidak akan melakukan hal yang sama lagi, aku berjanji ayah. Aku sudah mengatakannya beberapa kali", ujar Suzy. Memotong perkataan ayahnya sembari mengerucutkan bibir. Dia sudah membuat janji itu berulang-ulang kali sebelumnya. Ia bahkan sudah muak mengucapkan kata-kata itu.

Pria tua itu mengangguk, "pegang janjimu", Suzy juga ikut mengangguk dan membalas ayahnya sembari berkata dengan begitu serius, "aku janji".

"Kalau begitu, ayah akan bertemu dengan doktermu dulu", tuan Bae memberikan Suzy segelas air. Suzy meminumnya dengan menggunakan sedotan. Sungguh, ayahnya terlalu berlebihan. Yang luka hanyalah pergelangannya tangan kirinya, tapi sang ayah bersikap seolah kedua tangannya yang terluka. Suzy hanya patuh saja, ia tahu bahwa ayahnya sempat kecewa padanya. Tindakan bodohnya sudah menyakiti ayahnya sesakit-sakitnya.

Tuan Bae keluar dari ruang inap Suzy dengan langkah pelan, ia tidak ingin Suzy cepat pulang dari rumah sakit. Ia ingin anaknya dirawat lebih lama walaupun luka di tangannya sudah hampir sembuh total setelah tiga hari.

Suzy yang masih duduk di atas ranjang rawatnya memandang sang ayah dengan tatapan berbinar, "terima kasih ayah, sudah mengizinkanku bertemu dengan Myungsoo oppa", ujarnya senang.

***

"Minggu depan adalah putusan sidangnya, aku sungguh deg-degan", Jong Suk yang mendengar perkataan Howon hanya tersenyum tipis sembari memakan burgernya.

"Hari ini Suzy akan menemui Myungsoo, kan?", tanya pria berkaca mata itu pada Howon, ia sedang malas membahas tentang persidangan, sesekali ia ingin berbicara tentang hal yang lain.

"Hm", Howon mengangguk, "entah apa yang merasuki si tua Bangka Bae itu sampai mengizinkan Suzy berinteraksi lagi dengan Myungsoo", sambungnya lagi. Ia meminum minumannya, melihat Jong Suk yang memakan burger besar membuatnya kenyang seketika.

Our Love Story [END]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα