Part 19

1.9K 262 17
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

Part 19

Suzy menatap keluar jendela café dengan tatapan tak menentu, ia melihat orang-orang yang berjalan hilir mudik di jalanan depan café. Matanya bergerak liar dengan gerakan pelan, kadang melihat ke kiri dan kadang melihat ke kanan.

"Suzy"

Panggilan itu mengalihkan perhatiannya dari jalanan, ia memalingkan wajahnya dan melihat ke arah depannya. Tempat yang awalnya kosong kini telah terisi oleh seorang wanita yang sekarang sedang melihat ke arahnya.

"Eonni, kau sudah datang", katanya basa-basi. Wanita yang ia panggil eonni ―Seo Yoon Ji, hanya tersenyum sembari mengangguk.

"Kau lama menunggu?", Suzy menggeleng, sedikit berbohong. Ia memang sudah lama menunggu, tapi itu bukanlah masalah untuknya.

"Aku akan memesan terlebih dulu, eonni mau apa?" Suzy menengakkan punggungnya, ia bersiap-siap untuk memesan makanan manis dan minuman. Setelah Yoon Ji menyebutkan apa yang ingin ia pesan, Suzy berdiri dan menuju ke meja tempat pemesanan.

Tidak butuh waktu lama sampai akhirnya pesanan mereka datang. Kedua orang itu yang awalnya merasa canggung kini mulai mencair, mereka mulai memakan pesanan mereka dan berbincang dengan santai.

"Hari ini adalah sidang putusannya kan?", Yoon Ji bertanya dan Suzy menjawab dengan anggukan kepala, ia mengerti apa maksud Yoon Ji, wanita itu sedang membahas tentang Myungsoo. Suzy tidak terlalu nyaman tentang topik pembicaraan ini, tapi ia mencoba untuk terlihat biasa-biasa saja.

"Kau tidak pergi ke persidangan?", Suzy menggeleng, "Sidangnya tertutup", balasnya. Sebenarnya ia memang sengaja tidak pergi, bukan tidak mau tapi tidak cukup berani. Membayangkan Myungsoo duduk di kursi tersangka saja sudah membuatnya ingin menangis. Ia tidak tega. Benar-benar tidak tega.

Setelah beberapa detik sempat kompak berdiam diri, akhirnya Suzy kembali memanggil Yoon Ji, "Eonni", panggilnya.

"Hm?"

"Aku minta maaf"

"Untuk?"

"Semuanya. Aku benar-benar minta maaf", suara Suzy bergetar. Ia sungguh-sungguh minta maaf, untuk semua hal yang tidak bisa ia jabarkan satu persatu.

Yoon Ji mengangguk dengan senyuman kecil menghiasi wajahnya yang masih terlihat cantik walaupun sudah memiliki seorang anak, hanya itu saja yang ia keluarkan sebagai balasan untuk Suzy. Ia tahu bahwa jika ia mengeluarkan kata-kata maka Suzy akan menangis, wanita itu sudah hampir bergetar dengan mata yang memerah menahan tangis.

"Kalian sudah sangat baik padaku, tapi aku tidak bisa membalas kalian sama baiknya. Aku malah memberikan rasa kecewa", Suzy menuduk, menatap jari jemarinya yang saling beradu di atas paha.

"Aku tidak tahu harus berkata apa", Yoon Ji memajukan tubuhnya dan berujar pelan, "tapi kau tau Suzy? Tak peduli sebesar apapun luka yang kau dapatkan, waktu akan menyembuhkanmu. Aku yakin, bukan hanya kami yang terluka, kau juga. Jadi, mari kita memulainya dari awal lagi. Jika In-guk masih hidup, dia juga akan melakukan hal yang sama. Kau tau dia kan? Dia san―"

"Aku tau", potong Suzy dengan kepala yang sudah terangkat, ia tidak ingin Yoon Ji mengungkit masalah In-guk, bukan karena dia tidak suka. Tapi, karena ia tahu bahwa membicarakan pria itu hanya akan membuat Yoon Ji semakin sedih.

Our Love Story [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora